fbpx

MOVIE REVIEW: MOTEL HELL (1980)

MOTEL HELL
Sutradara: Kevin Connor
USA (1980)

Review oleh Tremor

Motel Hell adalah salah satu film backwoods / redneck horror komedi yang dirilis pada saat trend film slasher Amerika sedang booming. Sebagai sebuah film non-slasher, tentu hal tersebut mengakibatkan Motel Hell segera tertutup oleh bayang-bayang genre slasher yang sedang diminati para penggemar horror di tahun 1980. Pada awalnya, sutradara yang pertama ditunjuk untuk membuat Motel Hell adalah Tobe Hooper (The Texas Chainsaw Massacre). Namun naskah dan konsep pertama Motel Hell jauh berbeda dengan yang bisa kita tonton sekarang. Naskah asli Motel Hell yang ditulis tahun 1977 tersebut adalah film horror murni tanpa unsur humor sedikitpun, dan isinya dianggap terlalu sadis dan gelap. Menurut rumor, bahkan ada unsur beastiality di dalamnya. Hal tersebut membuat studio Universal mempermasalahkan naskah asli Motel Hell, membatalkan rencana produksi film ini, dan Tobe Hooper pun ikut mengundurkan diri. Setelah dilakukan perombakan besar-besaran pada naskahnya dan menjadi film komedi horror, akhirnya United Artists/MGM Studio bersedia mengambil alih produksi film Motel Hell. Film ini kemudian disutradarai oleh Kevin Connor, seorang sutradara asal Inggris yang memulai debutnya lewat antologi horror From Beyond the Grave (1974) dan belakangan memfokuskan diri menjadi sutradara dari banyak sekali film komedi / keluarga / romantis di stasiun TV Hallmark Channel. Berbeda jauh dengan film-film Hallmark buatannya, Motel Hell adalah kombo yang absurd antara humor gelap dan horor, dan film ini berhasil merangkum semua elemen yang memang seharusnya ada dalam film horor tahun 80-an; penuh kekerasan, lucu, dan absurd.

Film ini dibuka dengan diperkenalkannya karakter sentral dalam film ini, seorang petani tua bernama Vincent Smith. Dalam kesehariannya, ia mengelola sebuah motel yang sekaligus adalah tempat tinggalnya, berlokasi terisolasi di pedesaan selatan Amerika seperti Bates Motel dalam film Psycho. Namanya adalah Motel Hello, dengan huruf O yang terus berkedip-kedip pada neonsign-nya, menjadikannya kadang terbaca sebagai Motel Hell. Karakter Vincent adalah jenis karakter petani tua yang tampak sangat ramah dan baik hati. Selain mengelola Motel Hello, Vincent juga adalah seorang pengolah daging babi asap yang cukup terkenal di daerah tersebut karena daging asap buatannya sangat enak. Banyak orang datang ke tempatnya hanya untuk membeli daging asap buatan Vincent. Adik perempuan Vincent yang bernama Ida adalah satu-satunya rekan kerjanya. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa Vincent dan Ida sebenarnya adalah sepasang adik-kakak psikopat sadis.

Pada malam hari, Vincent seringkali menjebak orang asing lewat berbagai perangkap yang ia pasang di sekitar tanah miliknya, sehingga beberapa pengendara mobil dan motor yang melintas mengalami kecelakaan. Vincent akan datang, membius para calon korbannya, dan menculik mereka. Targetnya tentu saja adalah para turis yang kebetulan melewati tanah pertanian miliknya. Setelah mendapatkan “buruan”nya, ia dan Ida akan membawa mereka ke “taman khusus” milik Vincent, tempat di mana ia “menanam” salah satu bahan rahasia untuk daging asapnya. Meskipun sherif setempat yang bernama Bruce adalah adik lak-laki Vincent, tapi ia sama sekali tidak mengetahui kegiatan malam yang dilakukan oleh Vincent dan Ida karena Bruce tidak tinggal di Motel Hello.

Suatu hari, Vincent berhasil menjebak sepasang kekasih, Boris dan Terry, yang kebetulan lewat mengendarai sepeda motor dan Vincent membuatnya seperti kecelakaan motor biasa. Di sinilah blunder pertama yang dilakukan Vincent mulai terjadi. Ia membawa Terry yang tak sadarkan diri kembali ke motel dan mulai merawatnya. Saat gadis muda tersebut mulai siuman, Vincent menipunya dengan mengatakan bahwa kecelakaan tersebut merenggut nyawa Boris pacarnya, dan Vincent sudah mengubur jasadnya di tanah kuburan terdekat. Terry yang tidak memiliki siapa-siapa lagi ditawari untuk tetap tinggal di Motel. Terry pun mulai merasa betah hidup di tanah pertanian, dan ia memutuskan untuk menetap di sana membantu Vincent dan Ida. Hadirnya orang asing yang dengan sengaja Vincent biarkan hidup ini akhirnya mulai menimbulkan sedikit keretakan di antara Vincent, Ida dan Bruce, dan pada akhirnya semua rahasia Vincent mulai terkuak.

Motel Hell cukup efektif dalam beberapa hal. Bahkan dengan pengaruh film Psycho dan The Texas Chainsaw Massacre yang sangat kuat, film ini tetap berhasil terasa original berkat konsep “taman khusus” milik Vincent dan bagaimana ia memperlakukan para tawanannya. Selain itu film ini juga diperkuat oleh chemistry yang sangat baik antara aktor veteran Rory Calhoun dan Nancy Parsons yang memerankan kakak beradik Vincent dan Ida, lalu disempurnakan dengan eksekusi yang lumayan bagus oleh Sutradara Kevin Connor yang saya rasa cukup berbakat dalam menciptakan atmosfer horror. Tapi sayangnya karakter-karakter selain Vincent dan Ida terasa sangat lemah dan tidak penting.

Motel Hell jelas adalah jenis hibrid horror yang aneh. Dari sisi horror, kita akan melihat banyak elemen horror yang dipinjam dari berbagai subgenre, dari mulai adegan penggorokan leher, daging manusia, perilaku ala zombie, hipnotisme, topeng kepala babi, hingga duel gergaji mesin. Secara konsep, apa yang dilakukan oleh Vincent dan Ida juga sangat mengerikan kalau dipikir dengan serius, karena mereka adalah psikopat yang melakukan hal-hal gila, tapi mereka yakin apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar. Sementara itu sisi humor dalam Motel Hell banyak datang dari dialog yang cerdas dan jenaka, yang sayangnya kebanyakan merupakan permainan kata yang hanya terasa lucu bagi penonton Amerika dalam bahasa Inggris. Contohnya adalah kalimat “we’d better find a place to crash”, ujar salah satu karakter sesaat sebelum kendaraannya mengalami kecelakaan. Belum lagi saat Motel Hell kedatangan pasangan swinger yang salah alamat. Ada terlalu banyak permainan kata yang bertubi-tubi dalam adegan sebelum mereka dibius.

Bagi kalian yang sudah pernah menonton The Texas Chainsaw Massacre 2 (TCM2) buatan Tobe Hooper, tentu akan menemukan beberapa kemiripan dengan Motel Hell. Hal tersebut membuat saya menerka-nerka apakah Tobe Hooper memang banyak terinspirasi dari Motel Hell? Apalagi Motel Hell dirilis 6 tahun sebelum TCM2. Karakter Vincent sebagai pengolah daging asap yang terkenal bagaikan versi dengan skala yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan apa yang dilakukan keluarga Sawyer dalam TCM2. Belum lagi adegan duel gergaji mesin dalam klimaks kedua film tersebut. Kalau dipikir-pikir, TCM2 memang terasa lebih mirip Motel Hell daripada The Texas Chain Saw Massacre 1974. Tentu sangat sulit untuk membantah bahwa kedua film ini terasa mirip satu sama lain.

Walaupun Motel Hell adalah film horror yang menyandang predikat cult classic dan wajib ditonton setidaknya satu kali oleh penggemar horror manapun, tapi ini adalah jenis film yang sulit untuk dijadikan rekomendasi pada khalayak yang lebih luas, karena film absurd ini mungkin memang tidak untuk semua orang. Motel Hell memang bukan film horror terbaik dari era 80-an, tetapi ia juga bukan yang terburuk. Meskpun menurut saya durasinya terlalu panjang, tetapi saya pribadi cukup menikmati Motel Hell sebagai hiburan.

Untuk berdiskusi lebih lanjut soal film ini, silahkan kontak Tremor di email: makanmayat138@gmail.com