AMERICAN MARY
Sutradara: Jen Soska & Sylvia Soska
Canada (2012)
Review oleh Tremor
American Mary adalah sebuah film body-horror asal Kanada yang dicampur dengan sedikit elemen revenge movie serta dark comedy, disutradarai oleh sepasang sutradara kembar, Jen dan Sylvia Soska, yang lebih dikenal dengan nama “Twisted Twins”. Dalam American Mary, mereka berdua melakukan banyak sekali pekerjaan dari mulai sebagai penulis, sutradara, pengatur dekorasi, hingga ikut berperan sebagai cameo. Sejujurnya saya tidak begitu yakin untuk menyebut film American Mary sebagai film horror, karena porsi horrornya yang tidak terlalu banyak. Tapi tema dan berbagai elemen dalam film ini memang memungkinkan American Mary dikategorikan ke dalam genre body-horror, walaupun bagi saya film ini sama sekali tidak sevulgar film body-horror pada umumnya. Tapi dengan maraknya trend pembuatan sekuel, remake, reboot dan berbagai produksi film imitasi murahan dalam dunia film horor selama 1 (atau 2?) dekade terakhir, American Mary memang bisa dibilang sebagai film yang cukup menyegarkan, inovatif, sekaligus menghibur. Dengan senang hati, saya bisa sebut Mary Amerika sebagai sebuah spesimen unik dalam industri film horor.
Mary Mason adalah seorang mahasiswi yang rajin dan cemerlang di sebuah sekolah kedokteran bedah. Tapi Mary bukan orang kaya. Ia terjerat hutang untuk membiayai kuliahnya. Untuk menambah sedikit pemasukannya, Mary nekat memasuki dunia yang tak pernah ia kenal dan sentuh sebelumnya. Ia melamar sebagai seorang penari di sebuah klub striptease. Saat Mary diwawancara oleh pemilik klub yang bernama Billy, ia membawa serta CV-nya, sesuatu yang tidak diperlukan untuk melamar kerja sebagai penari telanjang. Tapi Billy tetap membaca CV Mary dan berdecak kagum saat menyadari bahwa Mary adalah seorang calon dokter bedah. Tiba-tiba salah satu anak buah Billy yang menyeramkan dan berbadan besar masuk ke ruangan, melaporkan telah terjadi sesuatu. Billy pun meninggalkan ruangan, lalu kembali dengan panik, dan langsung menawarkan Mary uang sebesar lima ribu dollar tunai kalau Mary mau melakukan operasi untuk menyelamatkan seorang pria yang terkapar dengan luka parah dan hampir mati di ruang bawah tanah. Mary adalah satu-satunya harapan Billy. Bisa dibilang, Billy adalah seorang pemimpin sebuah organisasi kejahatan. Semacam mafia mungkin. Jadi mungkin agak sulit baginya untuk membawa pria malang yang terlibat aktivitas kriminal ke rumah sakit. Mary tergiur dengan uang tunai sebanyak itu. Tanpa berpikir panjang ia langsung menyanggupinya. Rupanya Mary memang benar-benar seorang mahasiswi bedah yang sangat berbakat. Ia berhasil melakukan pekerjaan bedah pertamanya, dan kembali ke apartemennya mengantungi lima ribu dollar tunai. Tapi kemudahan mendapat uang ini meninggalkan semacam konflik di dalam batinnya.
Tak lama setelah itu, ia mendapat panggilan telepon dari seorang perempuan yang memanggil Mary dengan gelar dokter. Perempuan itu adalah Beatress, seorang penari dari klub milik Billy yang ingin meminta bantuannya. Mary bersikeras bahwa ia belum menjadi seorang dokter sungguhan, tetapi Beatress tidak peduli. Ia sangat percaya pada Mary. Tanpa seijin Mary, Beatress pun datang dan memberikan penawaran yang akan sulit untuk ditolak. Rupanya Beatress adalah seseorang yang telah menjalani banyak sekali operasi plastik untuk memodifikasi tubuhnya agar terlihat semirip mungkin dengan tokoh kartun Betty Boop. Beatress memberi tawaran pekerjaan pada Mary dengan harga fantastis, sepuluh ribu dollar, untuk melakukan pembedahan modifikasi tubuh pada salah satu teman perempuannya yang bernama Ruby. Beatress sudah memikirkan segalanya. Ia memiliki seorang keponakan yang bekerja sebagai penjaga di sebuah rumah sakit hewan, dan Mary bisa melakukan pembedahan ilegalnya di ruang operasinya saat klinik sudah tutup. Akhirnya, lagi-lagi karena tawaran uang dengan jumlah yang luar biasa, Mary pun sepakat.
Di rumah sakit hewan tersebut, Mary diperkenalkan dengan kawan Beatress yang bernama Ruby, seorang perempuan yang juga sudah melakukan banyak operasi plastik pada wajahnya. Kalau Beatress terobsesi ingin menjadi Betty Boop versi hidup, Ruby ingin menjadi boneka. Ia ingin menanggalkan semua fitur seksualnya agar menjadi seperti boneka seutuhnya, dengan demikian ia akan berhenti menjadi objek seksual bagi siapapun. Sebuah ide tentang kemerdekaan diri bagi Ruby. Mary pun melakukan permintaan tersebut, dan meminta Ruby dan Beatress agar tidak pernah menghubunginya lagi, apalagi mempromosikan “jasa” ilegalnya ini pada teman-temannya yang lain. Mary pulang dengan segepok uang di sakunya dan perasaan campur aduk. Karena penasaran, Mary pun melihat-lihat website milik Ruby yang bekerja sebagai seorang fashion designer, dan mendapatkan link yang membuka wawasan Mary tentang sebuah dunia bawah tanah yang tak pernah ia dengar sebelumnya: komunitas modifikasi tubuh yang ekstrem underground. Dari mulai lidah yang dibelah hingga menyerupai lidah ular, implantasi tanduk pada dahi, pemasangan piercing pada alat kelamin, tato menggunakan pisau (scarification), hingga voluntary amputation.
Kini Mary punya cukup uang untuk meneruskan kuliahnya tanpa dikejar-kejar penagih hutang. Suatu hari, salah seorang dosennya, Dr. Grant, mengundang Mary untuk datang ke sebuah jamuan pesta di rumahnya, dimana hanya para dokter bedah sungguhan yang akan menjadi tamunya. Dr. Grant adalah seorang dokter bedah sekaligus dosen pembimbing yang tak pernah berhenti menyemangati Mary di dalam setiap kelasnya. Ia bilang ia bisa melihat potensi luar biasa dalam diri Mary, dan selalu mengingatkan Mary untuk tidak membuang-buang kesempatannya menjadi dokter bedah sungguhan nanti setelah sudah lulus. Tentu saja Mary sangat menghormati dr. Grant, dan ia sangat tersanjung dengan undangan pesta tersebut. Tapi pesta itu rupanya adalah awal dari tragedi. Di sana minumannya diberi obat bius dan saat Mary mulai kehilangan kesadaran, Dr. Grant memperkosanya. Dr. Grant yang sangat ia hormati dan percayai. Akhirnya Mary meninggalkan sekolah kedokterannya sekaligus meninggalkan mimpinya sebagai dokter bedah profesional. Ia pun kembali mendatangi Billy di klub striptease-nya untuk membayar Billy serta bodyguard-nya yang bernama Lance untuk menculik dr. Grant. Dari sinilah Mary memulai aksi balas dendamnya, yang walaupun tidak sepenuhnya diperlihatkan di layar, tetapi cukup sadis kalau dibayangkan. Mary berminat terjun ke dunia extreme body modification sebagai pakar bedah ilegal, dan ia akan berlatih segala opsi bedah modifikasi tubuh pada tubuh Dr. Grant hidup-hidup.
“Don’t judge a book by its cover” adalah kalimat yang terlintas dalam pikiran saya setelah menonton film ini untuk kedua kalinya. Sebagai penonton, kita dihadapkan dengan beberapa karakter yang pada permukaannya terlihat sangat berbeda dengan apa yang ada di dalamnya. Dr Grant, misalnya. Dari luar, ia adalah seseorang yang tampak cerdas, terhormat, bersih. Tetapi ternyata ia adalah orang yang “twisted” dan sakit jiwa dalam hal seksualitas. Sebaliknya, Lance si penjaga club striptease yang bertubuh tinggi besar serta tampak sangat mengintimidasi dengan rambut panjang dan tatonya. Tetapi ketika kita semakin mengenalnya, Lance adalah pria yang paling baik hati di dalam film ini. Billy yang merupakan atasan Lance, seharusnya adalah orang yang paling ditakuti di dalam film ini. Tapi kenyataannya justru ia sangat takut pada Mary, dan bukan sebaliknya. Karakter lain yang layak disebutkan dalam konteks ini adalah tentu saja Beatress. Dia adalah salah satu karakter yang menjadi jembatan bagi Mary untuk memasuki komunitas modifikasi tubuh internasional. Ketika kita pertama kali melihat Beatress, penampilannya benar-benar mengejutkan dan sangat tidak biasa karena operasi plastiknya. Mungkin orang awam akan langsung mencurigainya. Tapi Beatress ternyata menjadi karakter yang paling likeable di sepanjang film ini, dan akan membuat para penonton menyukai karakternya bukan karena paras Betty Boop-nya, melainkan karena kecantikan hati-nya. Demikian juga dengan film American Mary Ini sendiri. Mungkin banyak orang akan dengan mudah menilai film ini berdasarkan tampilan permukaannya saja. Psikopat, pembedahan ilegal, darah, lalu mengkategorikannya sebagai film torture porn seperti Hostel atau Saw. Tetapi mereka salah besar. American Mary bukanlah film seperti itu.
American Mary membuat genre horror terasa original lagi dan bukan sebagai sebuah imitasi buruk dari film lain. Film ini tidak membingkai Mary sebagai psikopat ganas, melainkan sebagai seorang profesional yang bangga dan menikmati pekerjaannya, walaupun kerja yang dimaksud melibatkan modifikasi bentuk tubuh manusia lewat pembedahan. American Mary adalah jenis film horor yang langka, di mana para “korban” Mary bukanlah layaknya domba potong tak berdaya. Mereka justru dengan aktif menyetujui keterlibatan dalam pertumpahan darah dan kulit mereka sendiri. Para pasien Mary adalah mereka yang dengan senang hati akan membayar Mary untuk memotong dan memodifikasi bagian tubuh mereka. Dalam kehidupan nyata, rupanya sutradara Jen dan Sylvia Soska memang memiliki kedekatan dengan kultur body modification. Apa yang saya suka dari film ini adalah, kalau biasanya media massa dan dunia hiburan sering memberi stigma pada mereka yang berpenampilan ekstrem, Jen dan Sylvia justru mempromosikan sikap toleransi terhadap komunitas extreme body modification dan gaya hidup alternatif ini. Di dalam film American Mary, mereka yang terlibat dalam kultur extreme body modification tidak dihakimi sebagai sesuatu yang mengerikan, jahat atau buruk. Tapi mereka ditampilkan sebagai komunitas yang memiliki minat khusus ekstrem, yang di balik penampilan fisiknya, mereka tidaklah berbeda dengan orang lain. Mereka hanya menginginkan tubuh sesuai impian pribadinya, dan tidak ada yang salah dengan hal itu.
Satu-satunya yang tidak saya suka adalah bagian ending-nya yang terkesan sangat terburu-buru dan seperti tidak dipersiapkan dengan matang. American Mary memang bukan sebuah karya yang seratus persen sempurna. Tapi toh film ini tetap menonjol di antara genre horror yang sedang stagnan. Mungkin itu karena American Mary berhasil menghidupkan ide-ide yang original, serta percampuran genre yang menarik, membuat pengalaman menonton American Mary menjadi menyenangkan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut soal film ini, silahkan kontak Tremor di email: makanmayat138@gmail.com