fbpx

ALBUM REVIEW: ZEPTER – INFERNO

ZEPTER ‘Inferno’ EP Review

Ironbound Records. August 8th, 2024

Heavy metal

Sebagai label lokal spesialis Heavy/thrash/speed metal/extreme metal sekolah lama, Ironbound Records sampai sekarang masih sangat getol melepaskan berbagai macam rilisan, mulai dari reissue album/EP underrated namun cukup ngeri dari BÜTCHER, IRON CURTAIN, MORBIKON, SMOULDER, TOWER, hingga band-band yang sudah punya nama layaknya MIDNIGHT, SPELL, NOCTURNAL, dan NUNSLAUGHTER. Label yang bermarkas di Bogor ini juga gak melulu reissue dalam format kaset pita doang, karena diawali lewat split EP antara TERROR CROSS dan NATTMARAN (2022), berserta LP kedua grup asal Jerman, INTÖXICATED, bertajuk ‘Sadistic Nightmares’ di tahun berikutnya, Ironbound Records sudah memberanikan diri merilis album/EP baru, dan di tahun 2024 ini mereka memboyong talenta baru asal Austria, ZEPTER, yang setelah menjalani proses rekaman pada akhir April di Support Nothing Studios bersama johnnyfromtherotten menggunakan alat rekam analog (dan cuma perlu sekali take), akan melontarkan debut mereka, ‘Inferno’, pada awal bulan Agustus mendatang.

Meskipun baru diformasikan tahun ini, Lukas Götzenberger (gitar/vokal), Alex Nemeth (drum), Stefan Bolda (gitar), dan Tobias Hochwagen (bass), justru banyak terinspirasi band-band heavy metal late 70’s dan awal dekade 1980’an, layaknya BUDGIE, HEAVY LOAD, THIN LIZZY, dll, overall vibe mereka di ‘Inferno’ EP sih, sedikit ngingetin keliaran band macam ENFORCER, CAULDRON, dan WHITE WIZZARD, pas baru nongol saat pertengahan 2000 dulu. Mini-album ini dibuka dengan title track yang berdurasi enam menit, dimana dari awal aja ogut udah mendengar dengan jelas pengaruh late era THIN LIZZY lewat serangan dual gitar yang rada bikin déjà vu ke duet antara Scott Gorham dan John Sykes di ‘Thunder and Lightning’ (1983), komposisi ZEPTER juga gak ngebosenin karena enam menit variasi riff hingga melodi-nya lumayan lah. Dua lagu berikutnya juga cukup menggedor, “Crushed by The Sword” punya main riff yang bikin ngangguk-ngangguk, dengan chorus call-to-arms yang gak begitu catchy namun lumayan powerful buat ngajak penonton ikutan berteriak lantang pas manggung, sedangkan  “Precise Radars” sedikit lebih ngebut dan nyerempet proto-thrash/speed metal, dimana lagi-lagi harmonisasi dua gitar antara Lukas dan Stefan masih tetap menjadi daya tarik utama lagunya, karena vokalnya kadang masih agak datar pengambilan nadanya. Track terfavorit saya, “Inquisitor”, justru baru nongol paling akhir, karena paling catchy diantara empat nomor yang disajikan dalam ‘Inferno’, ya memang sebagai sebuah rilisan debut dan hanya berupa EP, ‘Inferno’ terdengar agak nanggung, apalagi dari segi aransemen hingga vokalnya masih kurang berani, tapi untuk sebuah karya pertama, ‘Inferno’ EP tetap masih sangat menjanjikan, dan saya rasa ZEPTER punya kans untuk berkembang lebih jauh, karena mereka udah punya modal kuat sebenarnya, asal gak tiba-tiba ngilang layaknya ditelan bumi saja. (Peanhead)

7.0 out of 10