VISCRAL ‘Entrance Into Terrifying Imagery’ ALBUM REVIEW
Blackandje Records. May 12th, 2020
Brutal Death Metal
Meskipun semenjak tahun lalu kegiatan ngegigs terpaksa harus berhenti total, para penikmat musik cadas tahan air masih sangat bersyukur karena supply rilisan-rilsan baru dan berbahaya dari para pembawa panji-panji musik ekstrim dalam negeri, masih tetap setia memanjakan telinga, mulai dari nama-nama besar yang sudah tak perlu dipertanyakan lagi kompetensinya seperti DEATH VOMIT, FORGOTTEN, CARNIVORED, dan IMMENSED hingga debut album bengis bin sadis dari grup macam HEADKRUSHER, DECAYED FLESH, INCINERATED, HYSTERORRHEXIS, DECORTICATION. DETRITIVOR, SUFISM. Pengusung Brutal Death Metal asal Bekasi VISCRAL, merupakan salah satu nama yang paling tunggu album barunya tahun ini, sempat menggemparkan scene bawah tanah Indonesia lewat album ‘Egocentric Underneath of Horror’ yang dirilis Rottrevore Records kurang lebih enam tahun lalu, dan juga keberanian Eggi Cs untuk membakar panggung-panggung beberapa kota di Eropa bersama DEADSQUAD tahun 2019 silam, menjadikan album nomor dua yang bertajuk ‘Entrance Into Terrifying Imagery’, salah satu album wajib dalam daftar wishlist tahun 2021, apalagi ketika album ini di umumkan secara resmi berbarengan dengan peluncuran single gurih “Impulses To Kill’ dan didukung artwork ngeri karya ilustrator berkebangsaan Rusia, Andrey Khrisanenkov.
‘Entrance Into Terrifying Imagery’ dirilis dibawah naungan rumah baru VISCRAL Blackandje Records, selain menawarkan materi-materi baru VISCRAL memperkenalkan beberbagai nuansa baru dalam album teranyar mereka, pertama band ini merekrut gitaris Faisal Noviandy, untuk menjadi tandem baru Liga Radensha dalam album baru, selain itu album ini jadi rilisan pertama bagi VISCRAL yang menggunakan gitar 7-strings, hal tersebut plus sokongan kualitas produksi yang lebih mewah, menjadi kan ‘Entrance Into Terrifying Imagery’ terasa banget lebih nampol tone gitar nya, dan overall sound nya terdengar lebih lebar dan berotot, peningkatan drastis dari sound album ‘Egocentric Underneath of Horror’, yang rada tipis dan datar. penabuh drum Yogi Praja Bimantara disini juga semakin rapat dan padat, ia bersama pembetot bass Jannova Jamalus, bisa lebih banyak menunjukan karakter mereka disini, walau masih dalam koridor yang sudah ditentukan tanpa overplay. Selain tentunya dipenuhi riff-riff dan groove ngeri, salah satu keunggulan ‘Entrance Into Terrifying Imagery’ adalah permainan lead yang lumayan menyilaukan apalagi kalau dibandingkan dengan album sebelumnya yang sekedar numpang lewat kadang, sayangnya porsi guitar solo masih terlalu pendek di beberapa tempat, dan masih bisa dikembangkan lagi padahal, kayak dalam lagu “Eradicate the Perennial Threat”, “Stubborn”, dan “Absorbed to Oblivion”.
Tetapi meski menawarkan berbagai elemen baru dalam ‘Entrance Into Terrifying Imagery’, VISCRAL masih belum terlalu jauh amat dari format brutal death metal yang di populerkan grup semacam SUFFOCATION, DISAVOWED dll, untungnya songwriting dalam album ini jauh lebih solid, tak banyak basa-basi, selalu to the point, dan yang paling penting dipenuhi oleh slam riff/stomp riff yang mustahil bikin kepala gak ngangguk-nangguk kayak kesurupan. Namun album ini juga masih menderita penyakit sama mayoritas album-album brutal death metal era 2010’an keatas, yang kadang komposisi berserta struktur lagu-lagu nya rada nge-blend satu sama lain, tapi VISCRAL mesih banyak menyelipkan beberapa momen yang cukup memorable meskipun rada jarang-jarang dan masih belum bisa menghasilan lagi aransemen selevel “Desolate Of Survival Replace” (seandainya track tersebut direkam ulang dengan sound album baru pasti lebih gila). untung nya album ini didukung performa masih-masih personil dan output sound yang sangat maksimal, ditambah durasi pas 37 menit, yang gak kurang dan lebih, walaupun ending fade out dalam lagu terakhir “Absorbed to Oblivion” rada kurang klop, ‘Entrance Into Terrifying Imagery’ memang bukan album brutal death metal out-of-the-box seperti yang saya harapkan, namun rilisan ini masih tetap santapan maknyus bagi pencinta brutal death metal tanpa kompromi. (Peanhead)
8.0 of 10