RIVERS OF NIHIL ‘Where Owls Know My Name’
Metal Blade Records. March 16th, 2018.
Progressive/Technical death metal
Ketika RIVERS OF NIHIL menandatangani kontrak dengan Metal Blade Records bermodalkan dua buah mini-album/EP tahun 2012, nama mereka langsung melesat naik, bahkan beberapa media daring sampai menyematkan gelar band death metal baru terbaik dan wajib di dengarkan tahun itu, album debut mereka ‘The Conscious Seed of Light’ (2013) kala itu dirilis dengan ekspektasi metalhead yang luar biasa tinggi, apalagi kalau melirik orang-orang dibelakang layar seperti produser Erik Rutan (MORBID ANGEL, HATE ETERNAL) dan cover art nya pun tak tanggung-tanggung di kerjakan oleh illustrator legendaris spesialis extreme metal Dan Seagrave, yang sebelumnya pernah menggambarkan album-album death metal ikonik dari BENEDICTION, SUFFOCATION, MALEVOLENT CREATION, DISMEMBER dan lainya. Namun ekspektasi tersebut langsung buyar ketika mendengarkan album tersebut, karena meskipun bukan album flop, ‘The Conscious Seed of Light’ terdengar biasa-biasa aja dan belum punya karakter unik yang bisa jadi pembeda dari band technical death metal lainya, belum lagi RIVERS OF NIHIL turut memasukan elemen deathcore berikut djent yang sudah pasti membuat para boomer langsung melempar earphone mereka kelaut. Selang hampir tiga tahun pasca album kedua mereka ‘Monarchy’ (2015). RIVERS OF NIHIL melepaskan full-length ketiga mereka bertajuk ‘Where Owls Know My Name’ pada tahun 2018, perilisan album tersebut dibarengi evolusi musikal paling berani yang pernah di alami oleh band pengusung technical death metal ini.
‘Where Owls Know My Name’ merupakan babak baru bagi RIVERS OF NIHIL, yang semenjak ‘Monarchy’ mulai memperlihatkan kecemerlangannya dalam meramu komposisi technical/progressive death metal, dan tak tanggung-tanggung dalam ‘Where Owls Know My Name’, RIVERS OF NIHIL akhirnya mampu menciptakan magnum-opus mereka. Salah satu kesuksesan album ini adalah RIVERS OF NIHIL, berhasil merancang sebuah album progressive tanpa harus mengorbankan amtosfir dan emosi dalam lagu, materi-materi dalam ‘Where Owls Know My Name’ cukup rumit. kompleks sekaligus penuh dimensi, namun band ini tetap bisa menyelipkan momen-momen yang bisa meluluhlantakkan jiwa pendengar yang mau ikut tenggelam bersama. Bagi para penggemar lama grup ini pun juga masih disuguhkan kocokan chugga-chugga yang masih banyak bertebaran dalam ‘Where Owls Know My Name’, namun pengaplikasian groove nge-djenty disini terdengar lebih natural dan gak maksa, jadi bagi mereka yang kurang sreg dengan pola riffing tersebut pun pasti bisa memakluminya. Namun yang benar-benar menjadi kejutan dalam album ini, dalam empat buah lagu RIVERS OF NIHIL turut mengundang saxophonist Zach Strouse untuk menyumbangkan saxophone solo di “The Silent Life”, “Where Owls Know My Name”, “Capricorn / Agoratopia”, dan tentunya centerpiece album “Subtle Change (Including the Forest of Transition and Dissatisfaction Dance)”, yang menjadi pencapaian monumental bagi band, meleburkan technical death metal, progressive metal, djent, hingga black metal dalam durasi hampir sembilan menit.
Diluar keempat lagu tersebut yang banyak menjadi perbincangan baik dalam berbagai grup shitposting dan kolom komentar youtube, materi lainya dalam ‘Where Owls Know My Name’ juga gak bisa di pandang sebelah mata, karena justru dalam “A Home”, “Hollow”, dan “Death is Real” luapan emosi dalam album benar-benar mencapai puncak, apalagi di dukung oleh pembawaan vokal Jake Dieffenbach berserta guitar solo dari gitaris Brody Uttley yang penuh penjiwaan, belum lagi tone gitar yang malah lebih mirip karakter gitar lagu post-black metal, justru membuat atmosfir muram “A Home” dan “Hollow” semakin pekat. Mungkin satu-satunya hal yang bisa dikritisi dari ‘Where Owls Know My Name’, adalah produksi nya yang agak terlalu steril, tapi bagi mereka yang sudah terbiasa dengan gaya produksi death metal modern, saya jamin tak terlalu banyak komplen dengan asil akhir yang dikerjakan oleh Carson Slovak, Grant McFarland dan Alan Douches. RIVERS OF NIHIL tak hanya berhasil membawa mereka jadi salah satu band death metal era modern paling kreatif saat ini, namun band ini juga mampu menghasilkan sebuah pencapaian yang sulit, membuat album progressive/technical death metal kompleks namun di barengi dengan letupan emosi yang eksplosif. RIVERS OF NIHIL dengan ‘Where Owls Know My Name’ telah melahirkan kumpulan lagu paling unggul yang pernah mereka buat, bahkan ‘Where Owls Know My Name’ merupakan salah satu album terbaik dari dekade 2010-2019. (Peanhead)
9.8 out of 10