REVIEW PROCEUS ‘MAHARAJA’
Hitam Kelam Records. February 10th, 2019
Epic/Melodic Black metal
Sempat tertidur selama lima tahun, PROCEUS akhirnya kembali bangkit di akhir 2016 silam dengan album penuh kedua mereka, yang saat itu sempat membuat kecolongan para pemerhati Black metal dalam negeri layaknya Penyet Bakar depan gank yang bikin kelojotan ketika disantap, alih-alih membuat album comeback yang main aman dan biasa-biasa aja, album self-titled tersebut berhasil ujuk gigi dengan komposisi materi yang lebih segar dibandingkan grup-grup seangkatanya kala itu.
Sempat restrukturisasi keanggotaan di tahun lalu, dengan hengkangnya Necro (Vokal) dan Zarh (Bass). PROCEUS yang kini diperkuat oleh Draco, Nord Flames, dan Lord Damien, tak memerlukan waktu yang lama untuk mencetak album penuh ketiga mereka, yang bertajuk MAHARAJA. Lagi-lagi band asal Bogor ini kembali memberikan nuansa baru dalam materi mereka, masih mempertahankan corak Black metal yang condong lebih melodik dan atmosferik, kali ini PROCEUS sedikit memasukan pengaruh grup-grup macam Windir, Enslaved, Borknagar, hingga Primordial kedalam racikan mereka, alhasil kesemua trek yang ada di dalam MAHARAJA terdengar lebih variatif dan megah. Dari segi komposisi jelas MAHARAJA jauh lebih ambisius dari album sebelumnya, seperti menjawab kritik pda album ‘Self-titled’ yang banyak dibilang agak terlalu datar, salah satu elemen terbaru yang dimasukan kedalam album ini adalah penggunaan clean vocal dan koor/paduan suara yang cukup banyak mengisi bagian lagu, dan tentunya permainan lead memukau dari Lord Damien, yang cukup berani dengan melodi, lick dan guitar solo diluar pakem Black metal kebanyakan, bahkan nyrempet neo-classical metal di trek penutup ‘The Ruins of Van Motman’ misalnya. Secara struktur tiap-tiap lagu juga banyak bereksplorasi dan tidak terjebak pada formulasi yang itu-itu aja, menjadikan pengalaman mendengarkan album ini secara utuh jauh dari kata membosankan.
MAHARAJA sendiri mengambil tema yang mengangkat sejarah lokal, khususnya sejarah Bogor. Mengambil inspirasi dari mulai dari era kejayaan Prabu Siliwangi, keangkeran Gunung salak dan situs-situs disekelilingnya hingga sisa-sisa peninggalan dinasti GWC Van Motman, keberanian PROCEUS untuk menyiarkan tema yang terpengaruh pada sejarah lokal merupakan ide cemerlang, mengingat sudah sedari dahulu, banyak musisi Black metal yang memasukan kearifan lokal kedalam musik mereka (contoh: Enslaved, Burzum, dll), daripada berteriak lantang “Hail Satan” yang makin hari makin terdengar klise ataupun meaggung-aggungkan Odin yang sama sekali tidak relevan disini. Secara produksi kualitas mixing album ini sudah jauh lebih baik dari album terdahulu ataupun grup black metal lokal sejenis walau sedikit overcompressed pada mastering-nya.
MAHARAJA sendiri mengambil tema yang mengangkat sejarah lokal, khususnya sejarah Bogor. Mengambil inspirasi dari mulai dari era kejayaan Prabu Siliwangi, keangkeran Gunung salak dan situs-situs disekelilingnya hingga sisa-sisa peninggalan dinasti GWC Van Motman, keberanian PROCEUS untuk menyiarkan tema yang terpengaruh pada sejarah lokal merupakan ide cemerlang, mengingat sudah sedari dahulu, banyak musisi Black metal yang memasukan kearifan lokal kedalam musik mereka (contoh: Enslaved, Burzum, dll), daripada berteriak lantang “Hail Satan” yang makin hari makin terdengar klise ataupun meaggung-aggungkan Odin yang sama sekali tidak relevan disini. Secara produksi kualitas mixing album ini sudah jauh lebih baik dari album terdahulu ataupun grup black metal lokal sejenis walau sedikit overcompressed pada mastering-nya.
Ditengah marak nya grup black metal (khususnya atmosferik black metal) yang memang sedang kembali menggeliat di scene lokal, Proceus berhasil memberi kejutan dan penyegaran melalui MAHARAJA, dengan kualitas penulisan lagu yang tidak bisa dianggap remeh, ditambah penggarapan tema dan lirik yang lebih matang dengan mengangkat kearifan lokal, Alhasil melalui album ketiga-nya PROCEUS menyajikan paket komplit dari semua lini. Tak salah walaupun 2019 baru bergulir dua bulan saya rasa tak salah kalau MAHARAJA pantas di siapkan sebagai salah satu kandidat album terbaik tahun ini.
“Eyang Kujang Pusaka, Tilu Warna Be Thy Name. HAIL TO THE GREAT KING, HAIL TO THE HEATHEN KING” (Peanhead)
https://proceus.bandcamp.com/album/maharaja