ALBUM REVIEW: PENTAGRAM – LIGHTNING IN A BOTTLE

PENTAGRAM ‘Lightning In A Bottle’ ALBUM REVIEW

Heavy Psych Sounds Records. January 31, 2025

Doom metal

Bulan juli mendatang BLACK SABBATH bakalan menggelar “Final Show” mereka di Birmingham, yang turut mengundang band-band besar layaknya METALLICA, SLAYER, PANTERA, GOJIRA, ALICE IN CHAINS, HALESTORM, ANTHRAX, dan MASTODON, tetapi, sangat disayangkan ada satu nama yang absen di daftar tamu tersebut, nama tersebut adalah PENTAGRAM!. Memang, band besutan Bobby Liebling gak segede nama-nama diatas, namun PENTAGRAM sangat berpengaruh dalam pengembangan sound yang diperkenalkan BLACK SABBATH dalam album self-titled hingga menjadi aliran doom metal di era 80’an, bersama grup lain seperti SAINT VITUS, TROUBLE, dan WITCHFINDER GENERAL, walaupun rilis debutnya agak paling belakangan (1985), karena sepanjang 14 tahun pertama karirnya, PENTAGRAM lebih banyak menggelontorkan kaset demo dan rehearsal. Jika seandainya diundang pun, momennya pun lagi tepat banget, karena Bobby Liebling and co. lagi super aktif lagi dalam rangka mendukung album comeback, ‘Lightning in a Bottle’.

Berjarak 10 tahun dari ‘Curious Volume’, full-length kesepuluh PENTAGRAM ini, menjadi rilisan pertama pionir doom ini bersama, Heavy Psych Sounds, label spesialis Stoner/Sludge/Doom metal asal Roma, Italia yang udah satu dekade terakhir banyak merekrut band-band berbahaya kebawah bendera mereka, selain itu dalam album bertajuk ‘Lightning in a Bottle’ ini, PENTAGRAM turut memperkenalkan susuan personil terbaru, dimana kini Bobby Liebling, dua personil MOS GENERATOR, Tony Reed dan Scooter Haslip, bersama drummer Henry Vasquez (SAINT VITUS), tanpa melibatkan long-time guitarist Victor Griffin. Dua lagu pertama “Live Again” dan “In The Panic Room”, terdengar cukup upbeat, bukti darah segar berjumlah 3 orang yang baru masuk, memang berhasil menyuntikan tenaga segar, ditambah lagi tarikan vokal penuh charisma dari eyang Bobby masih terdengar sangat penuh energi, sedangkan “Dull Pain” dan “I Spoke Death”, sangat kental dengan trademark sound PENTAGRAM, lalu “Lady Heroin” punya hentakan drum hingga riff yang lumayan mengingatkan pada HIGH ON FIRE, yang berubah dadakan jadi doomy psych rock akhirnya.

Sisa enam trek lain juga masih sangat konsisten dan (yang paling penting) memorable mulai dari nomor yang punya garage-rock feels kayak “I’ll Certainly See You In Hell”, “Thundercrest” plus “Solve The Puzzle” yang heavy as fukk dan groovy, hingga  nomor doom metal murni yang super paten, “Walk The Sociopath”, yang tentunya berisikan raungan gitar, ketukan drum lelet, betotan bass bergemuruh, dan yang paling pentik nyanyian sinister penuh aura karismatik dari sang frontman yang masih belum kehabisan bensin di umur sudah menginjak kepala tujuh. Di awal 2025 ini saya tidak pernah menyangka PENTAGRAM mampu menghasilkan album senampol ini, bahkan mampu menjadi album terfavorit saya dari mereka sejak ‘Be Forewarned’ (1994), berhasil menggeser ‘Show ‘Em How’ (2004), yang menurut saya merupakan karya paling criminally underrated dari PENTAGRAM. Dan lagi-lagi sang pelopor kembali menggurui para junior, perihal cara menulis album traditional doom metal yang baik dan benar lewat ‘Lightning In A Bottle’. (Peanhead)

9.4 out of 10