fbpx

ALBUM REVIEW: MISERY INDEX – RITUALS OF POWER

MISERY INDEX ‘Rituals of Power’

Season of Mist. March 8th, 2019 / Deeprock Music. July 2020 (INA)

Death metal/Grindcore

Kwartet deathgrind asal Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, MISERY INDEX, melontarkan amunisi terbaru mereka ‘Rituals of Power’ yang masih dirilis dibawah naungan label asal Prancis, Season of Mist. Album tersebut menindaklanjuti ‘The Killing Gods’ (2014) yang dilepaskan lima tahun sebelumnya, dimana line-up baru kala itu yang di isi oleh Jason Netherton, (vokal, bass) Mark Kloeppel (gitar,vokal), Adam Jarvis (drums) dan dibantu oleh lead guitarist baru Darin Morris (eks-CRIMINAL ELEMENT, eks-AUTUMN DAWN) yang menggantikan John “Sparky” Voyles, berhasil menyempurnakan hibrida antara death metal dan grindcore versi MISERY INDEX, bukan hanya asal ngebut namun rancangan komposisi ‘The Killing Gods’ bisa dibilang terdengar lebih melodic (dampak bergabungnya Darin Morris) kalau dibandingkan dengan album-album pendahulunya, selain itu ‘The Killing Gods’ meskipun masih berkutat pada lirik bertema sosial-politik, emosi yang disampaikan lewat lagu-lagu seperti “The Calling”, “Conjuring the Cull”, “The Harrowing” dan pada title track terasa lebih intens. Melalui album itu pula saya rasa MISERY INDEX telah berhasil keluar dari bayang-bayang DYING FETUS, walau kalau dipikir-pikir materi DYING FETUS semenjak ditinggal Jason Netherton udah gak begitu greget lagi.

‘Rituals of Power’ masih melanjutkan blueprints yang udah paten dari ‘The Killing Gods’, namun MISERY INDEX sepertinya masih ogah membuat album yang sekedar copy-paste dari materi sebelumnya, alhasil ‘Rituals of Power’ meski belum beranjak jauh dari ruang lingkup death metal ketemu grindcore, punya warna dan feels yang jauh berbeda. Riffing menggerinda, blast-beat bertempo cepat, breakdown yang bisa bikin headbang dan permain lead melodius dari Darin Morris tentunya tetap bisa ditemui disini, tapi para ke-empat personil MISERY INDEX dalam penulisan album terbaru mereka ini, sepertinya banyak dipengaruhi sound death metal sekolah lama khususnya dari wilayah Florida, seperti OBITUARY  dan MALEVOLENT CREATION, hal tersebut tercerminkan jelas dari lagu-lagu “The Choir Invisible” dan “They Always Come Back” yang lumayan kental nuansa “old-school” nya, begitu pula ‘Hammering The Nails’ yang sedikit beranjak dari sound sunshine state dengan aransemen yang tengik aroma besi tua bekas tank panzer dari Perang Dunia II ala BOLT THROWER dan HAIL OF BULLETS, dan bagi mereka yang haus dengan track groovy buat ngangguk-ngangguk, dijamin bakal puas dengan “New Salem” dan lagu titel “Rituals of Power” yang catchy abis.

Seklias kalau didengarkan beberapa kali putar saja ‘Rituals of Power’ bakal tak terdengar se-sadis ‘The Killing Gods’, karena hanya “Decline And Fall”, “I Disavow”, dan “Naysayer” yang mencapai level keberingasan tempo album tersebut, sisanya MISERY INDEX lebih banyak menawarkan riffing khas sekolah lama, groove/breakdown yang lebih bouncy dan tak terlalu banyak menghambur-hamburkan blasting atau grinding, tetapi menurut saya keputusan MISERY INDEX untuk sedikit menurunkan presentase elemen grindcore mereka dalam ‘Rituals of Power’, merupakan keputusan tepat karena jelas secara keseluruhan ‘Rituals of Power’ berisikan materi-materi paling nyangkut dikepala dari grup ini, dan lagu-lagu mid-tempo dalam album ini bakalan bersanding pas dengan materi-materi lebih ngebut mereka dalam setlist panggung nantinya. Dengan total durasi lebih pendek dari ‘The Killing Gods’ (36 menit saja), ‘Rituals of Power’ adalah sebuah album yang padat tanpa filler, dan sekali lagi jadi bukti mengapa MISERY INDEX merupakan salah satu band extreme metal paling konsisten saat ini, karena semenjak debut album ‘Retaliate’, MISERY INDEX belum sama sekali pernah melepaskan materi jelek atau medioker sekalipun. (Peanhead)

8.5 out of 10