Isyana Sarasvati ‘ISYANA’ Album Review
Redrose Records. May 26th, 2023
Progressive rock/metal
Walaupun udah cukup lama nungguin wujud album penuhnya nongol, kiranya sejak “Il Sogno” mengudara tahun 2021 lalu, tapi gara-gara tahun 2022 banjir banget rilisan-rilisan ngehe, saya jadi kelupaan ngikutin update perihal album baru Isyana, padahal tahun tersebut ia sempat melepaskan mini-album/EP ‘my Mystery’, yang jadi appetizer sebelum LP keempat dilepaskan, tapi ya lagi-lagi karena super padatnya rilisan baru tahun lalu, saya baru engeh dan akhirnya langsung beli album self-titled, beberapa bulan pasca albumnya resmi disebarkan ke pasaran. Jujur tentunya saya bukan termasuk pendengar Isyana Sarasvati dari lama, maklum saya sampai saat ini pun masih mager dengerin musik pop lokal, entah itu mau arus menstrim atau sidestream, mau aransemen sebagus apapun, mungkin karena ya, 98% of the time liriknya emang gak relateable sama sekali, meskipun begitu ‘Lexicon’ dulu sempat memantik minat saya lewat empat lagu pertama yang sangat impresif, dimana setelah trilogi fantastis, “Sikap Duniawi” – “Untuk Hati yang Terluka.” – “Pendekar Cahaya”, berkumandanglah title track menjurus rock progresif yang tentunya sangat berani, tetapi disayangkan banget, ‘Lexicon’ entah kenapa hanya dicetak dalam bentuk boxset berisikan music box, tanpa ada versi CD, Kaset, ataupun Vinyl, yang bikin malesin kolektor format tradisional seperti ogut.
Untungnya ‘ISYANA’ yang dilepaskan via label rekaman pribadi, Redrose Records, dan dicetak dalam format cakram padat tanpa gimmick macem-macem, memang rilisan ini hanya menghadirkan tiga lagu baru yang tidak ada di ‘my Mystery’ EP (“Mindblowing!”, “Under God’s Plan”, dan “Home”), namun buat saya pribadi album self-titled ini masih terdengar segar, faktor dulu gak sempet denger EP prelude nya plus jarak yang sangat panjang dari terakhir kali denger “Unlock the Key” dan “Il Sogno” dulu. Secara kesuluruhan ‘ISYANA’ terdengar sangat kohesif dan fokus, sudah sangat mantab dalam sepektrum progressive rock/progressive metal yang diperkenalkan via trek “Lexicon” dulu, selain itu hampir semua lagu dalam album dipenuhi nuansa symphonic/gothic metal dan neo-classical kuat, yang kadang bikin teringat pada band-band macam EPICA, MOI DIX MOIS, VERSAILLES, hingga MUTYUMU, selain itu ada juga trek “mindblowing!” yang turut memasukan unsur saccharine pop/R&B, sampai sebuah piano ballad bertajuk “Home”, yang menjadi least favorite track dari album ini, mungkin karena vibe-nya sedikit nabrak dengan nomor-nomor lainnya, tapi sebagai sebuah penutup narasi dari lagu pertama emang make sense sih. ‘ISYANA’ jelas merupakan sebuah album yang sangat berani, walau bagi pendengar yang udah makan asam garam aliran prog pastinya gak bakalan terlalu mindblowing dari segi komposisi, tapi disaat banyak musisi aliran keras lain malah banyak yang main aman doang, album ini mampu menjadi pembuktian seorang Isyana Sarasvati sebagai songwriter, yang menolak dikotak-kotakan kedalam belenggu aliran tertentu, sayangnya ya durasi albumnya termasuk pendek banget untuk sebuah LP progressive rock/metal, dimana kalau dipotong dua bonus track dan dua interlude hanya berkutat disekitaran 30-menit, apa lagi dua bonus track-nya kurang greget. Namun, kedati dua nilai minus diatas, ‘ISYANA’ masih tetap menjadi top 3 album lokal terbaik tahun 2023 lalu versi saya pribadi, bertengger di jajaran puncak bersama ‘Broken Vows & the Unspoken Truth’ dari CELESTIAN dan ‘Adamar’ dari HAUL. (Peanhead)
9.1 out of 10