GATECREEPER ‘Dark Superstition’ ALBUM REVIEW
Nuclear Blast Records. May 17th, 2024
Death metal
Sebagai salah satu band death metal generasi baru yang paling ngetop di era 2017 keatas, wajar lah tahun akhir tahun 2021 lalu, kalau Nuclear Blast Records langsung narik GATECREEPER kedalam jajaran band extreme metal dalam naungan mereka, apalagi delapan bulan sebelumnya, grup asal Arizona ini baru merilis EP fenomenal, ‘An Unexpected Reality’, yang menurut saya menjadi rilisan terbaik mereka saat itu, berkat agresi yang benar-benar tanpa kompromi sepanjang 17 menit, berisikan tujuh buah lagu death metal ketemu grind dan hardcore intens berdurasi singkat, lalu ditutup dengan nomor death/doom penuh mudhorot, “Emptiness”, yang sampai saat ini belum pernah keluar dari playlist metal kematian zaman now yang sering diputar. Dibandingkan band revivalist lain pun macam FROZEN SOUL, SANGUISUGABOGG, OUTER HEAVEN, GENOCIDE PACT, dan CREEPING DEATH yang makin melempem makin kesini, GATECREEPER termasuk paling konsisten sekaligus selalu ada peningkatan dari album ke album, ‘Sonoran Depravation’ memang agak medioker kalo dipikir-pikir, tapi mereka terbukti bukan one-trick pony, karena baik ‘Deserted’ dan ‘An Unexpected Reality’ cukup mampu membungkam suara-suara sumbang, lewat komposisi death metal super catchy.
Karena GATECREEPER selalu menghadirkan pendekatan baru di tiap-tiap album/mini-album mereka (walau masih dalam ruang lingkup death metal kotor jalur HM-2), para pendengar yang ngikutin band ini dari kapan tau pasti udah bisa berekspektasi bahwa ‘Dark Superstition’ (at least) gak bakalan sekedar copy-paste formulasi dua rilisan sebelumnya, dan prediksi tersebut terbukti di single pertama yang menjadi nomor paling radio friendly dari rumah rekaman Chase Mason cs, karena lebih berasa pengaruh dari PARADISE LOST dan AMORPHIS misalnya, sedangkan lagu pertama “Dead Star” meskipun masih berkiblat ke Swedia, arahnya udah bergeser dari Stockholm ke Gothenburg. Barulah di lagu kedua “Oblivion”, mereka balik lagi jadi DISMEMBER worshipper seutuhnya, lengkap dengan ketukan drum nge-punk, selain itu bagi yang doyan materi awal GATECREEPER masih ada “Masterpiece of Chaos”, yang rada ngingetin ke trek era EP self-titled dan split bareng IRON REAGAN dulu. Saya sendiri sebenernya lebih doyan materi-materi yang lebih nyerempet melodeath, karena selain “Dead Star”, dan “The Black Curtain”, masih ada “Superstitious Vision” yang groovy parah lengkap dengan mid section nyasar ke stoner rock lengkap dengan cowbell-nya, “Caught in the Treads” dan “A Chilling Aura” yang penuh aura LP awal AT THE GATES dkk, hingga “Flesh Habit” yang kembali lagi punya rasa-rasa band jebolan negara sebelah.
Namun lagu sebelum terakhir, “Mistaken For Dead”, sayangnya terdengar generik parah dan gak ada nampolnya sama sekali, begitu pula “Tears Fall From the Sky” yang seharusnya menjadi penutup epik, ujung-ujungnya hanya terdengar nanggung, memang cita rasa melodic death/doom ala Peaceville Three yang ditampilkan lumayan oke, tapi dari segi songwriting masih kalah jauh dengan “Emptiness”, gak ada satu momen pun yang bisa bikin gua bilang holy sh#t (dengan “Absence of Light” dari ‘Deserted’ pun masih kalah kalau diadu mekanik), padahal sebelum dua lagu babak akhir tersebut GATECREEPER udah sukses banget melontarkan berbagai nomor super beragam, meski belom jauh-jauh amat dari swedish death metal-core. Satu lagi yang agak disayangkan, produksi ultra loud ala Kurt Ballou di ‘Dark Superstition’ rada kurang klop, belum lagi saya belum begitu kena” dengan sound melodic death metal namun dengan tekstur gitar ala HM-2, apalagi dengan produksi modern yang bisa bikin kuping cepet lelah. Meskipun punya delapan lagu berturut-turut sangat menjanjikan, dua lagu terakhirnya justru malah nyungsep, plus susunan tracklistnya kurang dapet di beberapa tempat, namun setidaknya ‘Dark Superstition’ masih tetap menjadi suksesor sangat layak bagi ‘Deserted’. (Peanhead)
8.0 out of 10