GAAHLS WYRD ‘GastiR – Ghosts Invited’
Season of Mist, May 31st 2019
Kristian Eivind Espedal atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Gaahl, bukan merupakan wajah baru yang asing dalam belantika musik extreme metal, memulai karir Bersama TRELLDOM dan kemudian bergabung dengan GORGOROTH pada puncak kepopuleran dan notoriety grup asal Bergen, Norwegia tersebut. Nama Gaahl selalu dikaitkan dengan kontroversi, mulai keluar masuk penjara dengan tuduhan kekerasan, kasus penistaan agama pada konser di Krakow oleh kepolisian Polandia, sampai aksi rebutan nama GORGOROTH (Bersama King ov Hell) di pengadilan kontra sang pendiri grup Infernus. Karir beliau setelah hengkang dari GORGOROTH ditandai dengan formasi supergroup GOD SEED yang hanya merilis sebuah album semata wayang ‘I Begin’ lalu bubar, dan kelanjutan proyek dark folk WARDRUNA yang sebenarnya sudah dibentuk dari tahun 2003 bareng rekan satu band Einar Selvik untuk mengangkat budaya Nordic, seperti
mitologi, sejarah, hingga instrumen-instrumen musik tradisional. Setelah keluar dari WARDRUNA di tahun 2015, solo project bernama GAAHLS WYRD akhirnya diluncurkan, aktif mengisi panggung dengan membawakan lagu-lagu TRELLDOM dan track dari album ‘Incipit Satan’, ‘Twillight of The Idols’, dan ’Ad Majorem Sathanas Gloriam’.
Empat tahun setalah formasi GAAHL WYRD di umumkan ke publik dan dua tahun pasca dirilisnya live album ‘Bergen Nov 15’, album penuh pertama yang bertajuk ‘GastiR – Ghosts Invited’ akhirnya dilepas kepasaran melalui records label independen asal Prancis, Season of Mist. Tidak hanya mengandalkan nama besar atau sekedar daur ulang materi-materi GORGOROTH, TRELLDOM, ataupun GOD SEED, Gaahl cukup berani bereksperimen dalam album ini, memang secara garis besar hampir semua lagu yang ada, dari nomor awal hingga terakhir, masih berpegang teguh pada formula-formula 2nd Wave Black metal yang dipelopori dan dicetuskan MAYHEM lewat ‘Deathcrush’ yang lalu disempurnakan dalam ‘De Mysteriis Dom Sathanas’, tetapi Gaahl cukup banyak memasukan berbagai elemen diluar black metal generik mulai dari kocokan nge-thrash dalam lagu ‘From the Spear’ dan ‘Through and Past and Past’, lagu doom metal melankolis ‘Carving the Voices’ dan riff-riff dissonant terinspirasi grup black metal kekinian macam DEATHSPELL OMEGA dan BLUT AUS NORD yang banyak berceceran disetiap lagu, semua dirangkum dalam atmosfir gelap dan kelam yang justru banyak mengingatkan saya pada atmosfir dari grup semacam THE FIELDS OF NEPHILHIM dan DEAD CAN DANCE, gaya bernanyi beliau pun kali ini cukup unik dan variatif, alih-alih hanya mengandalkan teknik olah vokal standar yang biasa
digunakan vokalis black metal rata-rata, Gaahl dalam ‘GastiR’ terdengar seperti berteriak parau, dan pada lagu seperti ‘Ghost Invited’ dan ‘Carving the Voices’ gaya vokal yang ia gunakan terdengar seperti gaya bernyanyi Alm Scott Walker, Peter Murphy (BAUHAUS), dan Aaron Stainthorpe (MY DYING BRIDE).
Selain komposisi dan atmosfir yang sangat majemuk dan fleksibel, struktur lagu-nya juga cenderung lumayan progresif dan sepertinya banyak meminjam konsep pada band satu tongkrongan sendiri seperti ENSLAVED dan BORKNAGAR. Kualitas produksi yang dikerjakan oleh Iver Sandøy juga sangat mumpuni, gebukan sang penabuh drum Kevin ‘Spektre’ Kvåle terdengar sangat powerful, begitu pula dengan permainan gitar dan bass yang terdengar berisi. Satu-satu nya kekurangan dari ‘GastiR – Ghosts Invited’ sebenarnya hanya durasi album yang terasa terlalu pendek dan lagu penutup ‘Within the Voice of Existence’ terasa kurang ngena dan anti klimaks. Dengan dirilis nya album ini saya rasa Gaahl sudah bisa mematahkan presepsi para elitist yang sering menuduhnya cuma numpang tenar selama di GORGOROTH, apalagi setelah kasus rebutan nama memalukan. Debut album ini terdengar cukup matang dan berani, memang masih jauh dari kata masterpiece, tapi saya rasa ‘GastiR – Ghosts Invited’ punya kans besar masuk daftar album terbaik di akhir tahun nanti. (Peanhead)
8.8 out of 10