ALBUM REVIEW: BLOOD INCANTATION – HIDDEN HISTORY OF THE HUMAN RACE

BLOOD INCANTATION ‘Hidden History of the Human Race’
November 22th, 2019. Dark Descent Records/Century Media Records
Progressive death metal

Apabila mau membicarakan soal album yang paling nge-hype di tahun 2019, gak bakalan lengkap tentunya kalau tidak mengikut sertakan full-length kedua BLOOD INCANTATION, memang grup band asal Colorado ini belum punya exposure seheboh album baru TOOL, SLIPKNOT ataupun RAMMSTEIN, tapi semenjak jadi viral dan jadi bahan perbicangan di scene death metal gara-gara EP ‘Interdimensional Extinction’ (2015) dan ‘Starspawn’ (2016) antisipasi terhadap album paling bontot mereka cukup massif. kembali lagi menggunakan ilustrasi karya artworker sci-fi Bruce Pennington ‘Hidden History of the Human Race’ merupakan album extreme metal paling ditunggu di tahun 2019, yang akhirnya datang juga disaat dekade sudah memasuki masa hari-hari akhir, BLOOD INCANTATION dan Dark Descent Records juga menandatangani nota kesepakatan distribusi internasional diluar pasar Amerika Utara bersama Century Media Records, yang jorjoran melakukan promosi gila-gilaan, jadi jangan ditanya lagi ekspektasi terhadap album tersebut cukup besar dan bisa jadi senjata makan tuan kalau ternyata hasil nya cuma biasa-biasa aja. Paul Riedl, Isaac Faulk, Morris Kolontyrsky, dan Jeff Barrett memikul berat yang tak enteng apalagi mengingat ‘Starspawn’ adalah salah satu mahakarya death metal abad ke-21 yang banyak diagung-agungkan di skena underground, tapi sepertinya BLOOD INCANTATION masih ogah cari aman dan justru punya ambisi lebih tinggi ketika masuk untuk kesekian kalinya ke World Famous Studio pada bulan Juni lalu demi menyempurnakan konsep “epic psychedelic brutal progressive technical ambient funeral death metal” kalo kata sang pentolan band Paul Riedl saat di wawancara dalam segmen reportase studio bersama majalah Decibel.

Entah mungkin karena telalu kebanyakan nyimeng sambal nonton History Channel bareng Giorgio A. Tsoukalos, yang jelas ‘Hidden History of Human Race’ berisikan komposisi BLOOD INCANTATION yang paling arkais namun eklsporatif juga futuristik, dan sekarang komposisinya lebih terfokus gak terlalu menjalar/menjuntai kemana-mana. Mereka yang tertarik dengan band ini melalu Demo self-titled, Demo II, dan ‘Astral Spells’ dijamin akan kecele, karena empat lagu dalam album ini punya kencederungan lebih ke sisi progresif ,teknikal dan melodis penuh inspirasi dari era akhir DEATH (‘Human’, ‘Individual Thought Patterns’, ‘Symbolic’, & ‘The Sounds of Perseverance’) yang kalo dipikir-pikir udah mulai keliatan dominan di lagu terakhir dari album sebelumnya, dibandingkan agresi biadab dan barbarik ala manusia gua lagi berpesta pora. Tapi bukan berarti BLOOD INCANTATION kehilangan keganasanya, mereka masih bisa menonjok kalian semua dengan hantaman riff-iff liar primitif old-school death metal yang di wahyukan oleh MORBID ANGEL, IMMOLATION, DEMILICH hingga GORGUTS sambil turut serta memadukan berbagai pengaruh entah itu dari psychedelic rock, ambient, atau progressive rock 70’an yang menjadikan mereka bukan sekedar beda dari para pengekor tren death metal revivalist belaka. Namun pertanyaanya apakah ‘Hidden History of the Human Race’ bisa jadi suksesor sepantasnya yang mampu menandingi ‘Starspawn’?, jawabanya sih mudah yaitu tidak. karena keduanya merupakan monster buas dengan spesies berbeda, tapi yang jelas ‘Hidden History of the Human Race’ sedikit berat dibelakang karena Side B yang di isi goliath berdurasi delapan belas menit dengan judul yang gak kalah panjang sama kalo di adu sama NILE ‘Awakening from the Dream of Existence to the Multidimensional Nature of Our Reality’.

‘Slave Species to The Gods’ sebenarnya merupakan trek pemuka yang lumayan fantastis sekaligus lagu BLOOD INCANTATION paling easy-listening, lalu lagu berikutnya ‘The Giza Power Plant’ merupakan lagu rekondisi yang konsepnya sudah ada dari tahun 2013, menjelang menit kedua ada sedikit melodi gitar oriental bermotif ketimur tengahan yang kemudian bertransformasi mengarah ke territorial atmospheric doom metal sebelum meletup dan kembali menaikan intensitas di menit akhir, lagu selanjutnya kayaknya lebih mirip sebuah interlude yang berfungsi sebagai santapan pembuka/appetizer pra-main dish di side berikutnya, ‘Inner Paths (To Outer Space)’ merupakan ‘semi-instrumental’ ngeprog bernuansa menjurus ke MASTODON dengan twist brutal death metal di akhir dengan cameo death growl guik-guik tanpa lirik dari Antti Boman frontman band kvlt DEMILICH. Gak ada yang salah sih sebenarnya dengan ketiga lagu tersebut tapi ya rada kurang memorable, nanggung dan meskipun masih di rekam secara analog langsung ke pita master 2inch tapi entah kenapa hasil akhirnya rada kurang nampol apalagi kick dan bass nya, belum lagi kadang Morris Kolontyrsky agak sedikit berlebihan mengemulasi gaya permainan lead alm. Chuck Schuldiner. Mungkin ekspektasi saya terlalu tinggi jadi ketika lagu terakhir kelar alih-alih puas malah anti klimaks, karena total durasinya terlalu pendek untuk sebuah album kompleks, ambisius dengan scope yang lumayan luas, walaupun memang sudah lebih panjang dari durasi ‘Starspawn’, overall malah terdengar seperti EP dan kurang padat karena flow lagunya rada canggung, dan transisinya kadang kurang ngena. ‘Hidden History of Human Race’ merupakan contoh konkret agar pendengar tak terlalu terjebak hype dan ekspektasi berlebihan, ‘Hidden History of the Human Race’ jadi sebuah album yang sebenarnya bagus tapi kok terdengar biasa aja dan malah mengecewakan apalagi bagi sebagian orang yang masih belum bisa beranjak dari album pendahulunya. (Peanhead)
8.0 out of 10