THE WOLF OF SNOW HOLLOW
Sutradara: Jim Cummings
USA (2020)
Review oleh Tremor
The Wolf of Snow Hollow adalah sebuah film hybrid / cross-genre yang dibuat dengan sangat baik oleh sutradara muda bernama Jim Cummings. Film ini memperlihatkan betapa bertalentanya Cummings, dan ini merupakan film keduanya dimana ia menyutradari, menulis, sekaligus berperan sebagai karakter utama. Film Cummings sebelum The Wolf of Snow Hollow adalah film independen drama komedi berjudul Thunder Road (2018) yang sangat sukses dan mendapat respon luar biasa dari para penontonnya. Dalam Thunder Road yang ia danai lewat penggalangan di Kickstarter, Cummings bahkan bukan hanya menulis, menyutradarai, dan ikut bermain saja, tetapi ia juga bekerja sebagai co-editor, komposer sekaligus penata efek visual. Kembali ke The Wolf of Snow Hollow, film ini sendiri pada dasarnya adalah sebuah film drama yang menggabungkan kisah klasik werewolf, ditambah dengan studi karakter yang menarik, bumbu dark comedy, misteri pembunuhan, serta elemen horor, yang membuatnya menjadi film bergenre cukup unik dan menyegarkan.
Deputi desa Snow Hollow yang bernama John Marshall adalah seorang alkoholik yang sedang berusaha memutus ketergantungannya dari alkohol. Tanpa adanya kejahatan di desa kecil tersebut, John Marshall sendiri sudah memiliki banyak masalah yang membuat dirinya cukup tertekan setiap hari. Selain harus merepresi dirinya untuk tidak menyentuh alkohol, Marshall juga adalah orang yang mudah marah. Jadi ia harus berjuang untuk mengendalikan dirinya setiap hari dalam keadaan sober. Masalah Marshall tidak berhenti di situ saja. Ayahnya, yang merupakan sheriff di Snow Hollow sudah sangat tua dan kesehatannya mulai menurun. Kenyataan bahwa ayahnya menolak untuk pensiun dan ingin terus bekerja menambah beban pikiran Marshall. Belum lagi ia juga memiliki masalah dengan mantan istri yang membencinya, dan juga putri remaja mereka yang bersikap dingin padanya.
Suatu hari, dusun Snow Hollow digegerkan dengan penemuan mayat perempuan yang dibunuh dengan brutal pada malam bulan purnama. Semua penyelidikan tidak membuahkan hasil, hingga beberapa bulan berlalu, dan selalu ada mayat ditemukan di setiap malam purnama. Berita pun cepat tersiar. Seluruh penduduk desa yang cemas dan ketakutan menambah lebih banyak tekanan pada Marshal karena ia dan jajarannya dianggap tidak mampu menangkap si pembunuh. Tuntutan agar pembunuhnya segera ditangkap menghantui dirinya. Secara pribadi, John Marshall juga mengkhawatirkan keselamatan putri remajanya, karena sejauh ini semua korban pembunuhan adalah perempuan. Dalam keadaan seperti inilah Marshall yang kurang tidur terus memerangi dirinya sendiri agar tidak tergoda dengan alkohol dan bisa selalu menata emosinya agar tidak meledak. Tapi ia tidak selalu berhasil menahan amarah di bawah semua tekanan ini, dan ia banyak meluapkan emosinya pada para anak buahnya yang kemudian tampak membenci Marshall karena perlakuannya yang kasar terhadap mereka. Penyelidikan terus berjalan dan tetap tidak membuahkan hasil. Mulai tersiar rumor di antara penduduk desa bahwa mungkin pelaku pembunuhan adalah werewolf alias serigala jadi-jadian. Marshall yang skeptis berusaha mati-matian untuk meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang namanya manusia serigala, walaupun semua bukti mengarah pada mahluk tersebut. Tekanan dan stres memaksa Marshall untuk menundukkan dirinya lebih lebih keras lagi, sambil harus terus memburu monster yang meneror desa Snow Hollow di waktu yang sama.
Sebagai sebuah karya sinema, The Wolf of Snow Hollow merupakan film yang bagus. Dengan gayanya yang unik, film ini jelas melebihi ekspektasi saya pribadi. Secara teknis, arahan dan penulisan Jim Cummings memang cukup mengesankan. Rasanya tidak ada dialog yang tidak perlu dalam sepanjang film ini. Tak hanya itu, menurut saya penampilannya sebagai deputi John Marshall juga sangat berhasil dalam menyalurkan amarah dan rasa tertekan. Karakter Marshall memang tidak menyenangkan di banyak hal, namun kadang itu membuat kita bersimpati padanya, dan membuat kita rela meluangkan waktu untuk mengikuti pengembangan karakternya hingga film ini selesai. Pada akhirnya, tema terbesar dalam film ini adalah tentang kejahatan dan kekerasan dalam diri manusia itu sendiri.
The Wolf of Snow Hollow cukup lihai dalam menggabungkan beberapa genre film menjadi sebuah kesatuan yang unik dan menyegarkan, lengkap dengan beberapa komedi gelap, kejutan, pengalihan cerdas dan twist di dalamnya. Film ini lebih merupakan drama studi karakter yang menarik atas pribadi John Marshall, dari pada film misteri atau horor. Kebanyakan sisi horror film ini hanya datang dari atmosfer yang dibangun dalam adegan-adegan yang berhubungan dengan sang werewolf, termasuk sisa-sisa jasad korbannya. Selebihnya, kita mengikuti perkembangan investigasi kasus dengan banyak fokus pada kehidupan John Marshall, serta bagaimana ia mengatasi semua tekanan dalam hidupnya. Sepertinya penulis / sutradara Jim Cummings memang tidak berniat untuk memfokuskan diri membuat momen-momen menyeramkan. Ia jelas tidak sedang membuat film horror. Kalau kalian mengharapkan sebuah film horror murni dengan banyak darah, bisa jadi kalian akan kecewa dengan film ini, karena dari ekspektasilah kekecewaan timbul. Tapi kalau kalian mencari sebuah film menyegarkan berlatarkan teror werewolf di desa terpencil yang dibungkus dengan drama, mungkin film ini cocok untuk kalian.
Untuk berdiskusi lebih lanjut soal film ini, silahkan kontak Tremor di email: makanmayat138@gmail.com