MOVIE REVIEW: BETTER WATCH OUT (2016)

BETTER WATCH OUT
Sutradara: Chris Peckover
Australia / USA (2016)

Review oleh Tremor

Better Watch Out adalah sebuah film holiday horror / komedi berlatarkan perayaan hari natal yang akan sangat menghibur dengan efektif ketika penontonnya tidak tahu apa-apa tentang film ini sebelumnya. Jadi bagi yang belum pernah menontonnya, saya sangat menyarankan untuk menghindari spoiler berbentuk apapun dan tidak melihat trailer-nya, karena sayangnya trailer Better Watch Out memperlihatkan terlalu banyak dari seharusnya. Film yang awalnya dirilis dengan judul “Safe Neighborhood” di beberapa festival ini disutradarai oleh Chris Peckover dengan naskah yang ia tulis bersama Zack Kahn. Keduanya adalah pemula dalam industri film. Sebelum Better Watch Out, Peckover baru membuat satu film saja, sebuah film horor berjudul Undocumented (2010). Sementara bagi Kahn, Better Watch Out adalah satu-satunya film fitur yang pernah ia tulis. Meskipun mereka adalah pemula, tapi Better Watch Out menjadi bukti bahwa keduanya sangat berbakat karena film ini adalah sebuah karya yang sangat menghibur, menegangkan, ditulis dengan sangat baik, dibumbui humor gelap dan kekerasan yang berimbang, juga kejutan yang menyenangkan.

Ashley adalah seorang gadis berumur 17 tahun yang bekerja sebagai penjaga anak. Pada malam natal, ia harus menjaga Luke, seorang anak berumur 12 tahun yang sudah sering ia jaga sejak Luke masih kecil. Luke yang kini sedang berada di fase pubertas diam-diam telah menyukai Ashley sejak lama. Malam itu ketika kedua orang tuanya pergi ke pesta natal, Luke berencana untuk menarik perhatian Ashley dan menyatakan cintanya karena ia terlalu yakin kalau Ashley juga menyukainya balik. Namun malam itu berubah menjadi malam yang penuh teror ketika rumah Luke tiba-tiba diserang oleh seseorang yang misterius. Sejak itu, alur film ini menjadi perjalanan roller-coaster yang menegangkan sekaligus menghibur.

Chris Peckover dan Zack Kahn boleh jadi pemula, tapi saya pikir kerja penulisan mereka sangat cerdas dan berhasil memasukkan momen-momen komedi gelap yang sangat seimbang dengan elemen-elemen horor ketegangan dan kekerasan, di mana kedua unsur tersebut tidak terasa berlebihan maupun saling merusak. Dengan cerdik, mereka juga berhasil membangun fondasi yang memberi kesan bagi penonton untuk berharap pada jenis film tertentu, lalu kemudian membelokkan setir menjadi film yang berbeda. Saya tidak bisa menuliskannya terlalu detail karena saya tidak ingin membagi spoiler. Ketika twist dan perubahan arah film mulai terjadi, semuanya terasa begitu alami dan tidak dipaksakan sama sekali. Sebagai film horor, Better Watch Out juga mengandung beberapa kekerasan, tapi bukan jenis kekerasan yang vulgar dan gore. Rasanya hampir semua kekerasannya ditampilkan secara off-screen.

Saya juga sangat menyukai kerja para aktornya, terutama dua karakter sentral dalam film ini, yaitu Olivia DeJonge dan Levi Miller. Hampir seluruh unsur komedi gelap datang dari sosok Luke, yang diperankan Levi Miller dengan sangat meyakinkan sebagai seorang anak yang sedang puber di mana ia terus berusaha untuk membuat Ashley terkesan lewat semua tingkahnya: berusaha tampak “cool” dan sok dewasa di depan Ashley. Dari mulai kelakuan, gaya bicara hingga dialog Luke semuanya terdengar sangat cringe dan menyebalkan, namun memang begitulah anak berusia 12 tahun, meskipun pada beberapa titik perilaku Luke tampak terlalu berlebihan. Namun sebagian besar nyawa film ini juga ada pada Olivia DeJonge yang memerankan Ashley dengan sangat baik. Ashley memiliki semua karakteristik yang membuat penonton bisa segera bersimpati padanya. Ia adalah gadis yang berhati baik, tangguh, cerdas, dan manusiawi. Karakter lain yang tak kalah pentingnya adalah sang protagonis psikopat yang menurut saya ditulis dan diperankan dengan cukup baik juga. Protagonis dalam Better Watch Out adalah karakter yang sangat sadis, cerdik, dan jelas memiliki masalah kejiwaan yang sangat serius. Kecerdasan, ketelitian dan kemampuan manipulasinya benar-benar memperlihatkan karakteristik dasar dari seorang psikopat sejati yang jahat, dan itu menjadi bukti bahwa Chris Peckover dan Zack Kahn menulis karakter ini dengan cukup serius, disempurnakan oleh aktor yang juga sanggup melakukan perannya dengan baik.

Better Watch Out adalah karya yang pintar tanpa harus menjadi rumit. Meskipun ada saja yang berpendapat bahwa beberapa karakter film ini terlalu klise dengan alur cerita yang mudah diprediksi, tapi yang saya tahu pasti adalah saya merasa bersenang-senang dengan plot dan cara Better Watch Out dieksekusi. Bayangkan gelapnya film Funny Games (1997/2007) yang dikawinkan dengan suasana ala Home Alone (1990). Belum lagi ending-nya yang menurut saya cukup sempurna untuk menyudahi kisah ini. Secara keseluruhan film ini sangat menyenangkan dan tetap terasa suasana natalnya meskipun plotnya sama sekali tidak berfokus pada perayaan natal. Walaupun Better Watch Out adalah film yang dianggap sukses, sayangnya sekali Chris Peckover maupun Zack Kahn belum pernah terlibat dalam pembuatan film fitur lagi sampai hari ini.