fbpx

ALBUM REVIEW: WAYFARER – AMERICAN GOTHIC

WAYFARER ‘American Gothic’ ALBUM REVIEW

Century Media/Profound Lore, October 27th, 2023

Atmospheric black metal

Meskipun para personilnya luar biasa sibuk dengan proyek utama hingga sampingan, grup black metal koboi kebanggan kota Denver, Colorado, WAYFARER, terbukti masih sangat produktif, kalau dihitung semenjak diformasikan awal 2011 silam, mereka sudah menghasilkan sebuah demo semata wayang dan lima buah album penuh, padahal tiga personilnya Shane McCarthy dan Jamie Hansen terlibat dalam band black metal yang lagi naik daun beberapa tahun terakhir, STORMKEEP, dan Isaac Faulk selain ngikut ngamen di band tersebut juga terlibat di salah satu band death metal terpopuler era sekarang, BLOOD INCANTATION, belum lagi beberapa waktu lalu komplotan yang sama juga lagi-lagi meluncurkan proyek sampingan avant-garde/industrial black metal LYKOTONON, yang pelan tapi pasti makin mencuat namanya. Tetapi walaupun gawean personilnya lumayan bejubel, setiap mengerjakan album WAYFARER terbukti gak pernah setengah-setengah dan dijamin punya kualitas tinggi, namun nama band ini saya rasa baru benar-benar naik kepermukaan lewat LP ketiga mereka, ‘World’s Blood’, yang nuansa wild west sangat kental, pas banget dengan momen perilisan Red Dead Redemption 2 beberapa bulan setelahnya.

‘A Romance with Violence’ yang dirilis dua tahun setelahnya lagi-lagi kembali mendongkrak popularitas mereka, yang akhirnya membawa WAYFARER jadi salah satu musisi dalam naungan Century Media Records. Lewat album kelima, band ini semakin mantap memadukan black metal dengan musik tradisionil Amerika Serikat, mengikuti jejak AGALLOCH, membuat musik black metal yang dibawakan terdengar sangat unik dan distingtif kalo dibandingkan dengan band-band Norway/Sweden, ataupun Eropa Tengah/Selatan, dan Britania Raya, karena dipenuhi banyak pengaruh Americana, country, bluegrass, sampe delta blues. Tapi tenang komposisi black metal dalam album yang disematkan nama ‘American Gothic’ ini masih terdengar medok, tengok saja dua lagu awal “The Thousand Tombs of Western Promise” dan “The Cattle Thief”, yang saya yakin mampu sedikit mengecoh kaum elitist trve kvlt sekalipun. Dalam “Reaper on the Oilfields” WAYFARER mencoba menggali elemen non-blackened mereka namun hasil akhirnya rada kepanjangan, jadi kayak extended interlude buat ke nomor berikutnya, “To Enter My House Justified” yang emang sih no debat, lagu terbaik dalam album ini, karena mampu jadi trek paling catchy disini, sedangkan nomor selanjutnya “A High Plains Eulogy” mencoba menjamah area southern gothic/american folk yang berhasil banget ngedapetin atmosfir-nya lagi berkuda di Easter Plains, Colorado.

Sayangnya menjelang penutupan, ‘American Gothic’, rada kurang greget karena “Black Plumes over God’s Country” tak terlalu nendang, tapi untungnya track terakhir “False Constellation” memang cukup berengsek lurd, yang dengan berhasil mengawinkan rif black metal, kocokan nge-blues, denting piano ala ragtime, dengan vokal gothic rock/dark wave suram, bukti keberanian WAYFARER dalam meracik komposisi memang gak ada dua. Dua hal yang rada lumayan mengusik dari ‘American Gothic’ paling produksinya agak kelewat bersih banget dan dibandingkan album-album sebelumnya, ‘American Gothic’ tergolong lumayan susah dicerna, tak seperti dua album pertama (‘Children of the Iron Age’ dan ‘Old Souls’), ‘World’s Blood’, dan ‘A Romance with Violence’ yang cepet masuk dikepala, butuh puluhan kali muter ulang bagi saya untuk nangkep tiga lagu awal album ini, sampe akhirnya mampu full mencerna dan menikmati rilisan ini secara utuh. Overall ‘American Gothic’ adalah salah satu album metal terbaik 2023, meskipun saya rasa produksi kelewat clean mungkin dapat bikin banyak orang males dengerin. (Peanhead)

9.3 out of 10