fbpx

ALBUM REVIEW: UNDEATH – IT’S TIME…TO RISE FROM THE GRAVE

UNDEATH ‘It’s Time...to Rise from the Grave’ ALBUM REVIEW

Prosthetic Records. April 22th, 2022

Death Metal

Walaupun masih tergolong band baru, UNDEATH termasuk salah satu grup death metal yang paling cepet melejit namanya, bermodalkan sebuah demo 5 lagu dan mini-album ‘Sentient Autolysis’, UNDEATH langsung ditawari kontrak sama Prosthetic Records, label yang sejak tahun 2000’an memiliki track records cukup fantastis, karena punya andil melesatkan band sekelas GOJIRA, LAMB OF GOD, ALL THAT REMAINS, KYLESA, hingga BENEATH THE MASSACRE. Bermodalkan bekingan label dengan koneksi menjuntai kemana-mana, tentunya tidak aneh, apabila lewat debut album, ‘Lesions of a Different Kind’, UNDEATH langsung menjadi poster boy media para kritikus menstrim, termasuk Pitchfork dan Anthony Fantano yang biasanya pelit nilai sama musik death metal, padahal konsep old school death metal yang mereka tawarkan termasuk gak orisinal amat, malah cenderung banyak daur ulang, sama seperti FROZEN SOUL dan SANGUISUGABOGG (awalnya), yang merupakan clone BOLT THROWER dan MORTICIAN, dimana UNDEATH sendiri banyak digadang-gadang jadi second coming CANNIBAL CORPSE era Chris Barnes. Karena namanya naik begitu cepat, grup asal New York ini akhirnya dikatain band “death metal kemaren sore” sampai dituduh naik karena nepotisme doang oleh para elitist dan gatekeeper, tapi sepertinya UNDEATH mah masa bodo, toh mereka gak punya misi-misi terselubung, target mereka sepertinya cuma menciptakan nomor-nomor death metal yang bisa bikin hepi dan yang paling penting bisa bikin moshpit pecah.

Sebelum perilisan album kedua mereka, ‘It’s Time…to Rise from the Grave’, UNDEATH sempat terlibat drama dunia maya, gara-gara interview Alexander Jones bersama Knotfest, yang turut mengundang Chase H. Mason, Trevor Strnad dan George “Corpsegrinder” Fisher, ditanggapi negatif oleh vokalis original CANNICAL CORPSE, Chris Barnes, yang langsung menyulut twitwar, sampe banjir meme kocak yang ditujukan pada Chris Barnes dan SIX FEET UNDER, yang memang makin kesini materinya makin gaje. Drama dunia digital tersebut justru jadi seperti promosi gratis aji mumpung album kedua UNDEATH, yang jelang tanggal rilis langsung nge­-hype dimana-mana, walaupun masih belum lepas dari cemooh para death metal purist. Kalau dibandingkan dengan ‘Lesions of a Different Kind’, ‘It’s Time…to Rise from the Grave’ terdengar jelas lebih variatif dan dinamis malah lumayan anthemic, kalo LP sebelumnya masih berkutat pada cetak biru ‘The Bleeding’, dalam album sophomore nya, UNDEATH, mulai disusupi tendensi melodi dan groove model CARCASS (“Rise from the Grave” dan “Necrobionics”) sampai kocokan-kocokan angker nan lengket ala MORBID ANGEL (“The Funeral Within”, “Human Chandelier” dan “Trampled Headstones” ), beberapa part juga sedikit mengingatkan saya pada early SUFFOCATION dan BOLT THROWER.

Meskipun orang-orang banyak ngebandingin ‘It’s Time…to Rise from the Grave’, sama empat album awal CANNIBAL CORPSE, saya malah lebih nangkep sound album-album CANNIBAL CORPSE era George Fisher, kususnya ‘Kill’, ‘Evisceration Plague’ dan ‘Torture’, karena memang produksi album ini terdengar modern dari album pertama (bagus lah capek juga keseringan dengerin yang “busuk-busuk” terus), dan turut menunjuk Arthur Rizk buat mastering, hasil goretan Matt Browning kali ini juga lebih dapet, karena memang ‘Lesions of a Different Kind’ gambar sampulnya bagi saya kurang sreg. Dari segi materi jelas ‘It’s Time…to Rise from the Grave’ jauh lebih enjoyable dari pendahulunya, lagu-lagu nya untuk ukuran death metal udah lumayan catchy dan memorable, dengerin nya gak perlu pake mikir, sama seperti GATECREEPER dan CREEPING DEATH, yang juga masih jadi target para elitis sampe sekarang, memang UNDEATH materinya jauh dari kata revolusionir atau original, tetapi masa bodo amat lah, asal didengerin tidak secara serius-serius amat, ‘It’s Time…to Rise from the Grave’ dijamin bisa bikin anda nyengir sambil sing along

“It’s time…To rise From the grave

It’s time…The death bells are rang

It’s time…to bolster the ranks

It’s time…To rise from the grave”

(Peanhead)

8.9 out of 10