ALBUM REVIEW: TÝR – HEL

TÝR ‘HEL’

Metal Blade Records, March 8th, 2019

Progressive/Viking/Folk metal

Setelah lima tahun vakum dari peredaran, grup Viking/Folk metal asal Kepulauan Faroe, TÝR akhirnya kembali dengan album teranyar mereka ‘Hel’. Sebenarnya istilah Viking metal cenderung sulit untuk mendeskripsikan musik band yang berlabel tersebut, pasalnya semenjak BATHORY memperkenalkan sub-genre peranakan heavy metal ini melalui trilogi ‘Blood Fire Death’, ‘Hammerheart’ dan ‘Twillight of the Gods’, hampir semua band yang mencoba mengakusisi style ini pasti punya interpretasi masing-masing, mulai dari black metal (ENSLAVED, MÅNEGARM), death metal (UNLEASHED), melodic death metal (AMON AMARTH, ENSIFERNUM) sampai epic doom metal (EREB ALTOR). TÝR sendiri punya cita rasa yang cukup partikular, dengan perpaduan traditional heavy metal, epic doom metal, thrash hingga progressive metal yang dibalut dengan melodi-melodi dan nada-nada musik tradisional faroese dan skandinavia, menjadikan gaya bermusik mereka usung terbilang unik apabila dibandingkan sederet musisi yang mengusung gimmick sejenis.

Ketika pertama kali memutar kepingan cakram padat ‘Hel’ di audio player, lagu pembuka ‘Gates of Hel’ sempat membuat saya bingung dan sempat mengira salah nyetel album terbaru milik AMON AMARTH, karena jarang-jarang Heri Joensen yang punya timbre khas, mengaplikasikan teknik vokal death growl, belum lagi main riff nya cukup terasa menyengat aroma melodic death metal. Masih sejalur dengan materi-materi album ‘Valkyrja’ dan ‘The Lay of Thrym’ mayoritas lagu yang ada dalam album apabila dihilangkan embel-embel Viking dan Folk metal-nya punya pengaruh kuat power metal yang cukup kental, tengok saja lagu-lagu ‘All Heroes Fall’, ‘Fire and Flames’, dan ‘Garmr’ yang enerjik dengan chorus bombastis dan megah layaknya anthem pengiring para pasukan Viking sebelum pergi berperang. Pengaruh doom metal yang dulu cukup terdengar khususnya pada album awal, sekarang sudah hampir menghilang sama sekali, tapi untungnya gaya permainan yang cenderung teknikal dan progressive khususnya pada bagian instrumental masih tetap depertahankan, masuknya dua musisi asal Hungaria, Attila Vörös (ex-NEVERMORE, SATYRICON) dan Tadeusz Rieckmann (ex-DALRIADA) juga cukup penting untuk membantu menyempurnakan sound TÝR secara keseluruhan (walaupun dalam album posisi gitar masih dipegang Terji Skibenæs, yang keluar sebelum perilisan). Sebagai album kolosal dan ambisius berdurasi 70 menit lebih, ‘Hel’ banyak menyediakan materi lagu yang terbilang variatif, tidak melulu mengusung lagu power metal dan riff ngethrash, ‘Sunset Shore’ sedikit memberikan ruang bernafas dengan tempo power ballad-nya, selanjutnya ‘Ragnars Kvæði’ yang merupakan musikalisasi puisi dari abad ke-18, lengkap dengan melodi yang ditarik langsung dari pertengahan abad ke-19, mengedukasi pendengar dengan legenda Ragnar Loðbrók, dan jangan lupa lagu pamungkas ‘Álvur Kongur’, yang menutup album dengan apik, dan saya yakin bisa membuat penggemar MANOWAR menitikan air mata.

Setelah menunggu waktu yang cukup lama semenjak grup ini memutuskan untuk rehat rekaman dan tur pasca perilisan ‘Valkyrja, belum lagi kontroversi perburuan paus yang sempat menjadikan Heri Joensen bulan-bulanan organisasi Sea Shepherd, TÝR berhasil memberikan pembalasan dendam yang berbahaya, mulai atmosfir kelam dari konsep artwork sampul memukau karya Gyula Havancsák yang menggambarkan alam baka versi mitologi nordic, lengkap dengan penampakan sang anjing penjaga gerbang akhirat, Garmr dan si ualr Midgard, Jormungandr yang mengintip dibelakang, saya rasa ‘Hel’ merupakan album paket lengkap yang cukup fantastis, walau tak lagi memberikan kejutan-kejutan baru disamping beberapa riff melodeath yang berserakan di beberapa lagu dan secara garis besar masih belum lepas dari gaya penulisan dua album sebelumya, 13 lagu yang disodorkan ke pendengar tetap punya karakter distingtif, Selain itu dengan durasi yang lumayan panjang, tiap-tiap trek yang ada terasa cukup catchy dan memorable, tanpa sama sekali memberikan ruang sama sekali pada lagu filler tak berguna yang biasanya banyak menghantui full-length berdurasi panjang, tak salah kalau saya menyebut kalau ‘Hel’ merupakan album terbaik dari TÝR sejauh ini. (Peanhead)
9,4 out of 10.
0