ALBUM REVIEW: SPIRIT ADRIFT – GHOST AT THE GALLOWS

SPIRIT ADRIFT ‘Ghost at The Gallows’ ALBUM REVIEW

Century Media Records. August 18th, 2023

Heavy metal

Sejak memutuskan untuk cabut dari GATECREEPER demi membesarkan nama SPIRIT ADRIFT tahun 2020, Nate Garrett terbukti langsung ngegas tanpa ada tanda-tanda bakal slowing down, menggelontorkan rilisan-rilisan yang pelan tapi pasti mengangkat nama SPIRIT ADRIFT, dari band doom metal media daring namun rada underrated, menjadi salah satu band heavy metal paling naik daun saat ini. Diawali dengan ‘Enlightened in Eternity’ yang impresif, lalu dilanjutkan EP tiga lagu penuh sleeper hit ‘Forge Your Future’, dan ‘20 Centuries Gone’, yang lebih panjang durasinya, karena berdurasikan hampir empat puluh menit, berisikan nomor beraroma epic heavy metal ala ETERNAL CHAMPION, “Sorcerer’s Fate”, berserta lagu nge-doom “Mass Formation Psychosis”, dan tujuh buah lagu cover dari band-band legendaris macam TYPE O NEGATIVE, PANTERA, METALLICA, THIN LIZZY, ZZ TOP, LYNYRD SKYNYRD, yang tidak hanya memperlihatkan daftar grup yang mempengaruhi sound SPIRIT ADRIFT, namun jadi kisi-kisi akan arah musik SPIRIT ADRIFT kedepannya, yang memang sejak full-length keempat lebih banyak mengesampingkan aliran doom metal, karena fokusnya sudah ke wilayah traditional heavy metal, meski masih ada jejak-jejak sound zaman mereka masih belum ditarik Century Media Records.

Dan seperti yang sudah diduga orang-orang, album teranyar SPIRIT ADRIFT, yang berjudul ‘Ghost at the Gallows’ ini semakin condog ke zona traditional heavy metal, dengan corak doom metal yang semakin ditaruh kebelakang, malah pas dipromosikan oleh label gak ada kata-kata doom sama sekali, alias dijual dengan tag heavy metal/hard rock/classic rock, karena emang bener sih, secara overall sound yang disajikan mampu mengingatkan pendengar pada era-era 80’s, dimana IRON MAIDEN, JUDAS PRIEST, dan DIO berjaya, namun produksinya menurut ogut agak terlalu bersih aja, vibe old-school-nya gak terlalu dapet kayak SUMERLANDS atau band-band jebolah Cruz del Sur/No Remorse, dan karena materinya radio friendly banget, keknya SPIRIT ADRIFT bakalan lebih cocok tur bareng band gede model METALLICA, MEGADETH, ALICE IN CHAINS dll, karena penonton sudah pasti banyak yang nyantol pas liat secara langsung. Nate dkk cukup berani dengan lagu pertama “Give Her to the River” yang berdurasi 7 menit namun gak boring, tapi beda banget sama lagu kedua “Barn Burner”, yang menurut gua kurang klop perpaduannya, momen-momen thrashy-nya agak maksa, dan extended instrumental section-nya hambar, dapi setelah misfire sekilas, SPIRIT ADRIFT langsung membenarkan trajectory mereka yang berhasil dipertahankan hingga akhir.

“Hanged Man’s Revenge” menjadi salah satu trek terfavorit saya di album ini, perpaduan antara gulungan double bass ala MOTORHEAD-esque, verses dan chorus sangat anthemic, plus twist  SABBATH-ian di akhir lagu, jadi mengingatkan saya dengan kegarangan HIGH ON FIRE, namun dengan vokalnya tentunya lebih bersih, lalu ada “These Two Hands” sebuah nomor ballad dengan ending menggelegar, kemudian langsung disamber dua track yang luar biasa catchy “Death Won’t Stop Me” dan “I Shall Return”, sedangkan “Siren of the South” lebih menjurus ke 90’ sound buat penyegaran, dan sebagai lagu pamungkas, titular track “Ghost at the Gallows” menjadi nomor paling nge-doom dari album ini, meski auranya sudah kurang dapet. Secara keseluruhan ‘Ghost at the Gallows’ menurut saya setidaknya cukup berhasil jadi follow-up ‘Enlightened in Eternity’, hampir semua lagunya memorable, tapi ya gitu produksinya agak terlalu steril, dan lagu-lagu terbaik SPIRIT ADRIFT disini pun masih kalah nendang kalo dibandingkan lagu-lagu mereka yang terlanjur dirilis duluan dalam dua EP sebelumnya, tapi bagi kalian yang emang doyan heavy metal berkadar murni dan fans garis keras SPIRIT ADRIFT, atau lagi cari-cari suasana baru, ‘Ghost at the Gallows’ sudah dipastikan sangat pas untuk anda. (Peanhead)

8,3 out of 10