ALBUM REVIEW: SPEGLAS – TIME, FUTILITY, & DEATH

SPEGLAS ‘Time, Futility, & Death’ ALBUM REVIEW

Pulverised Records. November 18th, 2022

Progressive death metal

Meskipun udah bubar dari kapan tau, dan hanya meninggalkan dua buah mini-album/EP dan dua album penuh, pengaruh band progressive death metal asal Stockholm, Swedia, MORBUS CHRON, makin kesini semakin kelihatan, pasalnya album kedua sekaligus terakhir mereka, emang beneran ajaib sih, yang akhirnya banyak menantang parah musisi luar hingga dalam negeri untuk merekonstruksi salah satu masterpiece era 2010-an tersebut. Dua mantan personil MORBUS CHRON, Robert Andersson dan gitaris live Isak Koskinen Rosemarin, juga sempat membentuk SWEVEN, yang namanya diambil dari LP terakhir, dimana sejauh ini keduanya dan drummer Jesper Nyrelius telah melahirkan sebuah rilisan semata wayang, ‘The Eternal Resonance’, empat tahun lalu, yang menurut ogut berhasil banget meneruskan sound metal kematian nyentrik di full-length pamungkas MORBUS CHRON. Tetapi kalau mau melirik lebih jauh sebenarnya Isak Koskinen Rosemarin dan Jesper Nyrelius, berikut Alexi Hedlund juga punya proyekan SPEGLAS, yang kurang lebih mengusung musik sebelas-dua belas dengan band-band yang saya sebutkan diatas, mereka sempat melepaskan EP ‘Birth, Dreams & Death’ tahun 2015 silam, dan setelah setengah dekade lebih trio ini akhirnya nongol kembali dengan EP teranyar ‘Time, Futility & Death’ via Pulverised Records.

‘Time, Futility & Death’ kalo ditelisik masih punya konsep tak terlalu berbeda dengan mini-album terdahulu, bedanya disini baik dari segi produksi hingga songwriting udah semakin terpoles, dan yang paling penting lebih memorable dibandingkan empat lagu dari ‘Birth, Dreams & Death’ lalu, dibuka dengan into berisikan petikan gitar angker (“Leap”), lalu langsung dilanjutkan tanpa jeda oleh “Avow”, sebuah nomor pertama yang joss banget, dimana aransemennya memang bener-bener unik buat sebuah band death metal, dan kalo SWEVEN lebih menjutai dan proggy, SPEGLAS sendiri membedakan diri mereka lewat lagu-lagu yang lebih mudah dicerna dan to the point, gak banyak menjelajah kemana-mana, trek ke-3 “Voyage” walau teksurnya tak jauh dari lagu sebelumnya, punya hook yang dapet banget, ditambah instrumental section-nya gua jamin banyak musisi death metal lain gak bakalan kepikiran. “Time, Futility & Death” memang lah sebuah album mini berdurasi kurang dari tiga puluh menit, namun dengan durasi pendek tersebut SPEGLAS berhasil menghadirkan materi-materi yang diluar nalar musik death metal pada biasanya, seperti yang diperlihatkan pada dua trek terakhir, “At The Precipice”, yang permainan gitarnya rada bikin kangen sama era awal IN FLAMES, dan nomor obligatory epic closure, “One Last Midnight”, yang mampu melampaui ekspektasi saya sebagai pendengar, pas detik-detik terakhir bikin bulu roma ngaceng, efeknya sama kayak pas lagi dengerin “Recharging The Void” dari VEKTOR dulu. Udah gak usah perlu ragu-ragu lagi buat dengerin, mau anda penikmat TRIBULATION, MORBUS CHRON, dan IN SOLITUDE, ataupun yang belum engeh sama band-band yang saya sebutkan, tunggu apalagi langsung sikat di toko-toko rilisan fisik terdekat (kalau ada yang jua). (Peanhead)

9.1 out of 10