POPPY ‘I Disagree’ Album Review
Sumerian Records. January 10th, 2020
Alternative metal/Pop
Dua tahun lalu penyanyi pop sekaligus youtube personality dengan total views hampir mencapai 500 juta, yang terkenal dengan skit abstract nya, POPPY, melepaskan single kelima dari album ‘Am I Girl?’ (2018), berjudul “X”, lagu tersebut konsep nya jauh berbeda dengan singles lainya yang telah di lempar terlebih dahulu jauh dari spektrum synthpop/electropop, “X” dan kolab bareng GRIMES berjudul “Play Destroy” bisa dibilang lagu yang lebih keras dengan pengaruh kuat dari sound nu metal dan metalcore namun seperti BABYMETAL dan ISSUES, masih menyelipkan bagian chorus ngepop. Beberapan bulan setelahnya POPPY merilis video klip hasil persekutuan bersama trio rapcore FEVER 333 dengan judul “Scary Mask”, dari dari mini-album/EP ‘Choke’ yang masih memiliki benang merah yang sama dengan “X” dan “Play Destroy”. Keputusan produser/content creator Titanic Sinclair (ex-MARS ARGO) untuk membuat lagu yang lebih metal sekaligus video klip penuh shock value tersebut tentunya langsung banyak dicap sebagai strategi marketing belaka agar bisa menghasilkan konten viral dan punya crossover appeal, dan terbukti kedua video klip tersebut langsung disambut dengan bejibun reaction video yang berhasil membawa brand POPPY mampu menjangkau para metalhead, yang dulu tau juga kagak. Meskipun lebih banyak yang hanya nonton sambil nyengir-nyengir sinis belaka. Namun sepertinya baik “X”, “Scary Mask”, dan “Play Destroy” bukan cuma sekedar taktik pemasaran kosong belaka, lagu-lagu tersebut lebih tepatnya merupakan teaser sebelum sisi gelap karakter POPPY, benar-benar berwujud dan mengambil alih, karena gak nanggung-nanggung dalam album paling terbarunya yang bertajuk ‘I Disagree’, Moriah Pereira, Titanic Sinclair bersama tim produser Chris Greatti dan Zakk Cervini, menghasilkan album full metal lengkap dengan gambar sampul berupa foto POPPY dengan riasan corpse paint dan logo baru akar-akaran, lalu dirilis melalui salah satu label metal paling bergengsi saat ini, Sumerian Records.
Komposisi musik lagu-lagu dalam ‘I Disagree’ pun jelas lebih matang dan tak hanya mengandalkan shock value doang seperti “X” dan “Scary Mask”, peleburan antara nu metal, metalcore, industrial rock sampai electropop disini terdengar kohesif dan tak canggung sama sekali, transisinya pun meskipun belum sehalus musisi genre bending papan atas seperti FAITH NO MORE, WALTARI ataupun DEVIN TOWNSEND, sudah lumayan masuk akal lah enggak maksa, seperti pada lagu ‘Concrete’ yang dengan leluasanya berpindah-pindah dari intro metalcore-ish ke verse rada pop-punk, ke breakdown, lalu chorus berasa bubblegum pop, sebelum melebur jadi kemudian di akhiri dengan sebuah coda yang catchy as fukk, begitupula dengan title track “I Disagree” yang begitu luwes memadukan trap, riffing nu metal/alt-metal era 2000 dengan pop rock. biarpun hanya berdurasi 35 menit juga termasuk variatif, tak mengandalkan trik seragam di tiap-tiap lagu, “BLOODMONEY” dan “Anything Like Me” merupakan dua industrial metal yang kental nuansa NINE INCH NAILS, MARILYN MANSON hingga Kanye West di album ‘Yeezus’, lagu berikutnya “Fill The Crown’ masih belum beranjak dari resep industrial metal, namun pola rhythm nya lebih nyerempet RAMMSTEIN, ditambah backing vokal pria entah dari siapa yang sekilas karakternya mirip sama Brian Warner aka Marilyn Manson. “Nothing I Need” adalah lagu dream pop tanpa distorsi yang lebih dekat dengan materi lama dari segi sound, tapi liriknya tetap lebih dark karena sama seperti lagu-lagu lainya dalam ‘I Disagree’, banyak berfokus pada perpecahan dan konflik antara dua orang dibelakang karakter POPPY, yaitu Moriah Pereira dan Titanic Sinclair.
Empat lagu terakhir dalam album ini berisikan lagu-lagu yang makin berani eksplorasinya, “Sit/Stay” punya influence kental dari eurobeat diakhiri dengan high pitch scream yang langsung lanjut tanpa jeda menuju lagu paling heavy dalam album “Bite Your Teeth” dengan riff dan groove seberat STRAPPING YOUNG LAD dan GOJIRA ditambah slow breakdown yang gak kalah brutal dari BLACK TONGUE (cuma sayang kependekan) tapi masih diselipin bridge nge-pop yang sekonyong-konyong muncul. ‘I Disagree’ diakhiri dengan dua komposisi yang lebih selow, ballad “Sick of the Sun” dan ‘Don’t Go Outside” yang dimulai pelan di iringi petikan gitar syahdu tapi kemudian perlahan bertransisi menjadi lagu nge-prog macam OPETH dan IHSAHN, lengkap dengan dinamika terang/gelap dan guitar solo meraung-raung lalu pada part akhir ditutup dengan sebuah medley yang menggabungkan potongan harmoni vokal berserta lirik dari lagu-lagu sebelumnya “Concrete”, “I Disagree”, dan “Fill The Crown”, mengakhiri character development arc dengan sempurna. Overall ‘I Disagree’ walaupun masih banyak kekurangan dan kurang panjang tapi hasil keseluruhan sudah lumayan oke, benturan antara metal dengan musik pop kekinian nya masih masuk akal, apalagi kalo dilihat dari sisi pengembangan karakter POPPY, yang dalam album ini menyelsaikan arc transformasinya ke sisi gelap, sekaligus mencerminkan konflik personal antara dua orang dibelakang brand POPPY selama ini, dan menjadi pembuka jalan babak baru berikutnya yang sepertinya kalo dilihat dari kisi-kisi graphic novel ‘Damnation: Poppy’s Inferno’ bakalan tetap di jalur gelap setidaknya sampai beberapa waktu kedepan. Peanhead
8.0 out of 10