NOXA/KANDARIVAS/INLANDER ‘Propakanda Weapon’ Album Review
Blackandje Records. December 24th, 2021
Grindcore/Hardcore punk
Delapan hari menjelang tahun 2021 tutup buku, NOXA bersekongkol dengan INLANDER dan KANDARIVAS dalam three-way split bertajuk ‘Propakanda Weapon’, yang meskipun berdurasi agak singkat, setidaknya split ini bisa meredakan dahaga mereka yang sudah kelewat haus akan materi teranyar dari NOXA dan INLANDER, karena keduanya udah lumayan lama gak merilis album atau EP baru, sedangkan kalo KANDARIVAS sih jangan ditanya, karena semenjak tahun 2019 trio experimental grind asal Jepang ini selain mengantongi sebuah album penuh ‘Grind Surgical Shrine dan split bareng BUTCHER ABC, pada bulai Mei kemarin mereka juga baru ngeluarin mini-album ‘Blood Surgical Death’ via Obliteration Records. INLANDER mendapat kesempatan pertama untuk menggeber tiga lagu terbaru mereka, “Pergerakan Massa”, “Bisnis Perang Revolusi”, dan “The Real Weapon”, INLANDER tentunya masih mengusung d-beat yang sarat unsur heavy metal kayak MOTORHEAD meets DISCHARGE, namun 3 lagu terbaru dalam ‘Propakanda Weapon’ terdengar sedikit lebih melodius kalau dibandingkan dengan ‘Para Bellum’ (2011) dan ‘Ultimatum’ (2015), malah permainan lead pada bagian akhir “Bisnis Perang Revolusi” kok jadi ada rasa-rasa melodic death metal nya. Karakter vokal dan orasi Bani tentunya masih menjadi acquired taste, dan hasil rekaman yang agak kelewat bersih mungkil bakalan kurang cocok untuk para penggila DISCLOSE, ZYANOSE, dkk.
Selanjutnya giliran KANDARIVAS buat unjuk gigi, walaupun grup ini berasal dari Chiyoda City, Jepang, namun nama mereka sudah cukup dikenal oleh para jamaah metalhead Indonesia, selain karena udah sering bolak balik manggung sampe tur disini, KANDARIVAS juga punya andil dalam gelaran Everloud Festival, yang menjembatani scene bawah tanah Indonesia dan Jepang, ‘Propakanda Weapon’ sendiri juga menjadi kali kedua band ini berkolaborasi dengan band dalam negeri, karena sebelumnya mereka udah sempat merilis split bareng DEADSQUAD. KANDARIVAS menyumbangkan empat buah lagu, yaitu “Bankara” dan “GARAPACHI ~Kyte&Nitrogen~”, ditambah dua cover song NOXA, yaitu “Propaganda” berserta “Tanah Air Beta”, dimana KANDARIVAS mampu membawakan ulang kedua lagu tersebut dengan karakter grindcore khas mereka, plus performa vokal Tomoki pada chorus “Propaganda” yang dibarengi dengan gebukan taiko menggebu-gebu, juga menjadi salah satu momen paling memorable dalam rilisan ini . Akhirnya tiba juga di babak pamungkas ‘Propakanda Weapon’, sekarang saatnya formasi baru NOXA membakar telinga kalian semua dengan dua lagu paling anyar mereka, “Greed” dan “Justice”. Meskipun hanya melontarkan dua lagu saja, NOXA kembali membuktikan mengapa masih menjadi salah satu monster grindcore terbaik tanah air, memang komposisi mereka tak seberingas band-band jaman sekarang, namun NOXA masih paling teratas kalo soal menulis nomor-nomor menggerinda berdurasi satu menitan, yang bisa nyangkut lalu terngiang-ngiang dikepala, tak sekedar asal ngegas tapi ujung-ujungjya cuma numpang lewat doang. Berhubung durasinya sangat singkat saya rasa ‘Propakanda Weapon’ jadi terasa kayak teaser trailer agresi mendatang dari NOXA, INLANDER, dan KANDARIVAS saja. Overall tetap oke sih, tapi kurang kenyang lurd.!!, maklum mungkin efek kebanyakan nyetel funeral doom mulu, jadi 15 menit dan 8 detik jadi kayak pemanasan aja. (Peanhead)
7.0 out of 10.