NOKTURNAL ‘Shades of Night’ ALBUM REVIEW
Pulverised Records. May 3rd, 2024
Extreme metal
Setelah penantian begitu lama, NOKTURNAL, unit death metal asal Kota Yogyakarta, telah melepaskan album pertama mereka, ‘Shades of Night’, sebuah rilisan yang tentunya sudah sangat saya tunggu-tunggu sejak pertama kali sempat mendengar desas-desus satu/dua tahun lalu, bahwasanya bakalan ada baru asal Jogja yang akan merilis sebuah album lumayan ganas, dimana penampakan fisiknya baru kelihatan tahun ini. Nama NOKTURNAL mungkin cukup familiar bagi mereka yang melek dengan scene dalam negeri, pasalnya dua personilnya (Wolfsbane dan Henbane), sempat memperkuat NOCTURNAL KUDETA, yang pernah menghasilkan beberapa rilisan, mulai dari split bareng dua grup gak kalah berbahaya (EXHUMATION dan GODDESS OF FATE hingga album penuh ‘Insurrecto(s)’, yang sempat disebarluaskan pada akhir 2013 oleh Armstretch Records. Namun materi-materi saat itu masih belum jauh dari konsep technical death metal yang banyak diusung oleh band lokal lain saat itu, barulah pada tahun 2017 melalui demo EP tiga lagu, ‘Orphic Soul’, NOCTURNAL KUDETA menghadirkan sound lebih gelap dan garang yang penuh pengaruh extreme metal sekolah lama, sampai akhirnya pada tahun 2019, NOCTURNAL KUDETA dieutanasia, dan dari abu hasil kremasi jasadnya, terlahirlah NOKTURNAL!!!.
Meskipun hanya berisikan enam buah lagu, ‘Shades of Night’ termasuk sangat ekspansif sepanjang empat puluh menit album ini berkumandang, dibuka dengan sebuah trek instrumental penuh nuansa suram sekaligus mencekam, berhasil membangun suasana penuh nestapa yang terpancar dari awal hingga akhir LP, tetapi enam menit agak terlalu berlebihan juga sih, mungkin kalo lebih dipadatkan jadi 3 menit-an, intro tersebut bakalah lebih impactful dan gak bikin pendengar tak sabaran kabur. Pada nomor berikutnya, “Dagger Of Will”, tampil penuh agresi tanpa kasih ampun, dengan racikan yang banyak tersirat aura band black/death Swedia era 90’an macam SACRAMENTUM, NECROPHOBIC, hingga UNANIMATED, selanjutnya “Chainless Soul” punya riffing menjurus heavy/speed/thrash metal namun dengan twist yang membuat lagu tersebut lebih gelap, layaknya materi TRIBULATION post-‘The Children of The Night’, teriakan vokalnya pun dijamin penuh keangkeran, lalu dalam track keempat “By The Nightside”, NOKTURNAL kembali lagi mempertontonkan kekejaman mereka via aransemen lagu yang paling mengarah ke ranah old school death metal di debut album mereka ini.
Kwartet ini juga bisa dibilang sangat mahir memainkan struktur lagu dan menyelipkan berbagai variasi di tiap-tiap lagu, seperti pola ketukan drum waltz pada “Dagger Of Will” dan gothic undertones dalam “Chainless Soul”, lalu setelah nomor brutal yaitu “By The Nightside”, NOKTURNAL mempersembahkan lagu berdurasi sembilan menit yang meleburkan berbagai sub-genre musik metal era 80’an, entah itu heavy metal, speed metal, thrash, death metal, hingga doom metal dan black metal gelombang pertama, semuanya digodok jadi satu menjadi sebuah mahakarya bernama “Blood and Valour”, dimana extended instrumental section pada akhir lagunya digunakan untuk mengumpulkan antisipasi ke lagu terkahir, “Cold Embrace”, sebuah lagu dari SAM GOPAL, band psychedelic rock asal UK cukup underrated, dari album ‘Escalator’, yang dicetak pertama kali pada tahun 1969 silam dan menampilkan Lemmy (R.I.P) sebagai vokalis, NOKTURNAL saya rasa sangat berhasil menggubah lagu tersebut jadi versi mereka sendiri tanpa menghilangkan penjiwaan versi orisinilnya. Walaupun “Bewail the Fallen Light” ya bisa dibilang kepanjangan banget, yang bikin permulaan album rada kurang sat set sat set, ditambah “Chainless Soul” agak kurang sreg gimana gitu, khususnya di menit-menit akhir, ‘Shades of Night’ masih tetap jadi salah satu rilisan terfavorit saya tahun 2024 sejauh ini, sebuah debut fenomenal penuh potensial yang terdengar kayak jadi missing link antara band extreme metal nyeleneh seperti SWEVEN, HORRENDOUS, TRIBULATION hingga CHAPEL OF DISEASE era sekarang, dengan grup garis keras layaknya OBLITERATION, REPTILIAN, dan VENENUM. (Peanhead)
8.8 out of 10