LIVING GATE ‘ Suffer As One’ Album Review
Relapse Records. October 25th, 2024
Technical/brutal death metal
Sudah beberapa tahun terakhir sepertinya supergroup semakin banyak bermunculan, akhir tahun 2024 ini Relapse Records tak hanya melepaskan debut album dari DREAMLESS VEIL, grup black metal baru besutan personil INTER ARMA dan ARTIFICIAL BRAIN, namun label yang telah berdiri sejak 1990 ini juga merilis album penuh pertama dari supergrup multi nasional LIVING GATE, yang bertajuk ‘Suffer as One’. Sebelumnya LIVING GATE telah menghasilkan sebuah EP (‘Deathlust’) tahun 2020 silam, yang tentunya langsung mengangkat nama band ini ke permukaan, karena selain disokong records label ternama, LIVING GATE juga diisi nama-nama besar di scene musik keras Belgia (komunitas Church of Ra), karena dibentuk oleh Levy Seynaeve (WIEGEDOOD), Lennart Bossu (AMENRA, PREDATORY VOID), dan Wim Sreppoc (OATHBREAKER), plus turut didukung pembetot bass YOB, Aaron Rieseberg. Alhasil, karena para personilnya udah beken duluan, LIVING GATE tak memerlukan yang lama untuk namanya dikenal orang banyak, tapi jangan salah mengira kalo LIVING GATE adalah band post-metal, hardcore, sludge atau apalah kayak band utama orang-orang dibelakangnya, justru band ini mengusung technical/brutal death metal yang banyak terinspirasi SUFFOCATION, DEEDS OF FLESH, dll.
Karena technical/brutal death metal dengan blueprint dari enkong SUFFOCATION kayaknya sudah terlalu banyak dipasaran, LIVING GATE agar tidak jadi pengekor doang sepertinya juga banyak memasukan pengaruh dari band-band aneh bin ajaib macam DEMILICH, GORGUTS, hingga IMMOLATION, namun dengan chugging riff super nampol bertebaran dimana-mana yang bikin gak boring, seperti yang terdengar dalam dua lagu pertama “To Cut Off The Head Of The Snake” dan “Internal Decomposition”. Selanjutnya “Destroy and Consume” mencoba keluar dari jaman death metal 90’an menuju ke periode 2000’an, dengan komposisi yang luar biasa groovy, yang dilanjutkan dengan “A Unified Soul”, yang sayangnya rada biasa-biasa aja, sebelum akhirnya menuju intro singkat namun penuh atmosfir suram, “Massive Depletion In Eb Minor”. Dalam title track “Suffer As One”, LIVING GATE balik lagi ke ranah tech/brutdet yang cukup catchy dengan outro section yang menjerumus ke post-metal, “Ones and Zeroes” juga berhasil menjadi nomor kunci dalam album ini, dengan riffing yang pantas masuk playlist ‘try not to headbang challenge’ , sedangkan empat lagu sisanya kurang terlalu greget, meski ada beberapa momen noteworthy, seperti aroma pekat MORBID ANGEL pada “Hunting Maggots”, hingga kocokan gitar berengsek dalam “Overcome, Overthrow”. Lewat “Suffer As One” memang LIVING GATE tak menawarkan sebuah terobosan baru alias lebih ke nostalgia sekaligus bukti kecintaan para personil pada 90’s death metal, tapi karena mayoritas lagunya lumayan listenable dengan produksi super cruncy, membuat momen-momen pas dengerin cukup menyegarkan pikiran, selain itu gambar sampul karya Marald van Haasteren, bener-bener eyecatching banget, jarang-jarang banget album death metal menggunakan warna pink dan violet, yang jadi nilai plus tersendiri buat debut LIVING GATE ini, meskipun ya, lagu-lagunya kadang masih membaur antar satu sama lain, dan belum bener-bener punya karakter khas, yang mampu menjadi pembeda mereka dengan band-band old-school/revivalist metal kematian lainnya di pasaran. (Peanhead)
7.0 out of 10