ALBUM REVIEW: KOMUNAL – LIVE AT DE LA SHOW

KOMUNAL ‘Live at De La Show’

Lamunai Records. April 20th. 2019

Heavy metal/Hard Rock

Sudah lama rasa nya salah satu cult-heroes scene musik keras Indonesia KOMUNAL puasa menggedor gendang telinga dengan album baru, pasalnya full-length terakhir mereka yaitu Gemuruh Musik Pertiwi’ (GMP), sudah berumur lebih dari 7 tahun. Ketika album tersebut dirilis di tahun 2012 silam, saya termasuk salah satu orang yang agak sedikit kecewa dengan arah musikal album tersebut, riff kotor nan-beringas yang di impor langsung dari rawa-rawa gelap New Orleans, Louisiana bertemu intensitas Thrash metal ala SLAYER hingga EXHORDER dalam debut ‘PANORAMA’ ataupun magnum opus mereka ‘HITAM SEMESTA’, tiba-tiba berganti dengan komposisi Hard rock 1970’an, ditambah tempo lagu yang lebih nyantai gak terlalu ngebut layaknya GRAVEYARD dan KADAVAR, Alhasil selama dua tahun lebih album tersebut hanya jadi pengumpul debu di rak koleksi setelah satu kali putar saja. Sampai suatu ketika akhirnya saklek juga dengan GMP, setelah memberikan kesempatan lagi untuk mencerna album tersebut dari sudut pandang yang berbeda, beberapa tahun semenjak kepingan CD tersebut mengendap
begitu saja, saya pun langsung tergugah dengan lirik yang tanpa basa basi, cukup relatable dan catchy yang mubazir bila tidak dinyanyikan bersama-sama apalagi dalam konser mereka yang makin kesini makin jarang, dan juga pengaruh legenda rock Indonesia seperti GODBLESS dan AKA juga terdengar cukup terasa, menjadikan GMP memilik citra rasa kearifan lokal yang cukup kental.

Album rekaman langsung perdana grup cadas asal Bandung ini direkam dalam sebuah event bertajuk ‘De La Show Vol. II’ yang digelar di Eastern Promise, Jakarta oleh Lamunai Records pada 11 November 2018 lalu. Setelah dua tahun absen membakar panggung Ibu Kota, band yang digawangi Anwar Sadath di posisi gitar, bassist Arie Khomani, penggebuk drum Harry Reza dan vokalis kharismatik bersuara berat Doddy Hamson, memainkan set berdurasi lebih dari satu jam, dengan repertoire lagu diambil dari semua album dalam diskografi mereka, yang tentunya sebagian besar merupakan fan favourite, seperti ‘Manusia Baja’, ‘Dalam Kerinduan’, ‘Rock Petir’, ‘Gemuruh Musik Pertiwi’ hingga ‘Budaya Purba’, dan tentunya lagu favorit saya pribadi ‘Higher Than Mountain II’, yang makin syahdu dalam gubahan versi electric. Dari sisi kualitas rekaman dalam album ini bisa dibilang cukup lumayan, walau riuh penonton dan bagian sing-along terdengar sangat tipis, yang sedikit mengurangi atmosfir live beberapa lagu seperti ‘Ngarbone’ dan ‘Pasukan Perang Dari Rawa’, masalah teknis yang muncul juga masih dalam kategori wajar dan tidak terlalu mengganggu ketika kepingan cakram diputar.
Album ini bisa dibilang baru sebuah pemanasan sebelum materi berikutnya, jadi bagi yang memang sudah haus akan materi baru dari kwartet ini harus tetap bersabar dan menunggu sedikit lebih lama lagi, mengingat konon di tahun ini album nomor empat tersebut akan segera direkam dan kemudian lepaskan kepasaran, namun setidaknya bisa sedikit menjadi penawar kekosongan setelah cukup lama. Tentunya jangan dibandingkan dengan album Live mewah dengan budget besar (yang kadang dipenuhi overdub) seperti ‘Unleashed in The East’, ‘Candlemass: Live’ atau, ‘Strangers in The Night’. Tapi saya rasa rilisan ini cukup lah untuk membakar sound system anda sembari menyantap Mie Telor Kornet di siang hari bolong bagi kalian yang malas puasa seperti saya, sekaligus berdoa pada Odin supaya album ke-4 tahun ini benar-benar keluar, dan sekali lagi KOMUNAL berhasil membuktikan lagi kalau musik HEAVY METAL belum mati dan masih berbahaya di tanah air. HEAVY METAL IS LAW!!! (Peanhed)
7.5 out of 10

Band photo by Irfan Nasution