ISENGARD ‘Vårjevndøgn’ ALBUM REVIEW
Peaceville Records. October 2nd, 2020
Heavy/Doom metal
Berhubung musim semi tahun lalu lagi gak bisa naik gunung atau mancing di danau (Hiking Metal Punks… Forever!!!), Gylve Fenris Nagell aka Fenriz sepertinya menghabiskan waktu senggang ditengah penggarapan album DARKTHRONE terbaru, buat ngubek-ngubek sekaligus nyortir koleksi kaset pita seabreg miliknya, dan setelah 25 tahun lebih hampir jadi mitos belaka karena dikira sudah lenyap dari jagad Midgard (malah sempat dianggap rekamanya cuma mimpi doang sama empunya), materi ‘anak ilang dari era 1989-1993 yang direkam di Necrohell Studio akhirnya ketemu juga, Proses pemolesan kumpulan lagu-lagu lama yang diberi tajuk ‘Vårjevndøgn’ tersebut langsung dikerjakan pakai lama oleh bos Enormous Door Studios, Jack Control, agar bisa langsung dirilis dan kelupaan lagi. ‘Vårjevndøgn’ dirilis menggunakan moniker ISENGARD, proyekan Fenriz dari tahun 1989 sampai 1995, yang dulu merilis tiga buah demo (‘Spectres over Gorgoroth’, ‘Horizons’, dan ‘Vandreren’) sekaligus sebuah full-length semata wayang ‘Høstmørke’ sebelum project tersebut di bubarkan untuk selama-lamanyanya dan menjadi band trve kvlt bagi para connoisseur mitologi skena Norwegian black metal. Walaupun dirilis menggunakan nama ISENGARD, ‘Vårjevndøgn’ punya sound jauh berbeda dari nuansa death/doom atau blackened folk/viking metal dari kompilasi ‘Vinterskugge’ dan album ‘Høstmørke’, karena materi dalam ‘Vårjevndøgn’ semuanya berada dalam ruang lingkup heavy metal dan traditional/proto-doom metal, terinspirasi BLACK SABBATH, PENTAGRAM, CANDLEMASS, dua rilisan awal QUEENSRYCHE, berikut band-band underrated jadul macam CIRITH UNGOL, AGENT STEEL, SOLITUDE AETURNUS, dan TROUBLE, hingga BAD RELIGION.
Hal tersebut membuat banyak fans beranggapan kalau album ini kurang cocok dirilis menggunakan nama ISENGARD, karena lebih mirip materi FENRIZ’S RED PLANET dan juga VALHALL, namun diluar masalah penamaan, album ini menyimpan lagu-lagu heavy/doom metal lo-fi cukup ngeri, “Dragon Fly (Proceed Upon the Journey)”, yang track bass nya terpaksa direkam pakai bass boleh minjem dan equipment seadanya oleh Fenriz, sekalian pas proses transfer dari kaset ke file digital, merupakan lagu yang catchy as fukk, begitupula dengan “A Shape in the Dark”, keduanya merupakan dua nomor heavy metal klasik yang bakal nyangkut terus dikepala, transisi DARKTHRONE jadi band blackened heavy metal pun sekarang jadi masuk akal, mengingat salah satu motornya emang udah penggila heavy metal garis keras dari dulu, baik “Dragon Fly (Proceed Upon the Journey)” ataupun “A Shape in the Dark” gak bakalan salah tempat seandainya direkam ulang buat ‘The Underground Resistance’. “Floating with the Ancient Tide” dan “Slash at the Sun” bakal membawa pendengar nostalgia dengan nuanasa old school doom metal, karena sarat pengaruh dari album self-titled SAINT VITUS, ‘Psalm 9’ dari TROUBLE, era 1972-1976 PENTAGRAM, dan ‘Epicus Doomicus Metallicus’-nya the almighty CANDLEMASS. Sisa materi lainya dalam ‘Vårjevndøgn’ sudah sempat dicetak dalam format 7inch single beberapa tahun lalu, “The Fright” dan “The Light” sebelumnya sudah pernah dirilis dengan title “Traditional Doom Cult” oleh Peaceville Records, yang sesuai judulnya sangat berakar pada aliran traditional doom metal.
Hanya “Rockemillion” yang saya rasa menjadi anomali dalam kompilasi ini, dengan sound nge-punk ugal-ugalan nya, karena memang ditarik dari single proyek sampingan REGRESS FF, yang sama-sama direkam periode sama dengan lagu-lagu lainya, hanya agak disayangkan saja b-sides “Conformist Nirvana” gak sekalian dimasukin biar lebih lengkap. Berhubung ‘Vårjevndøgn’ punya sound yang sangat beda dengan rilisan-rilisan ISENGARD sebelumya, kekecewaan fans memang wajar, karena cuma outro rada ambient/folk-ish “The Solar Winds Mantra” saja yang nyerempet materi dari album terdahulu, seandainya dirilis menggunakan nama Fenriz saja, atau malah pakai nama pre-ISENGARD yaitu PILGRIM SANDS, mungkin respon penggemar bakalan lebih positif karena para fans yang trve kvlt gak bakalan punya ekspektasi berlebihan, dan meskipun koleksi materi lama saja yang direkam dengan ala kadarnya dulu, ‘Vårjevndøgn’ tetap menjadi album yang wajib dicoba, tak hanya untuk para pengepul artefak dan paraphernalia DARKTHRONE saja, namun juga para heavy metal die-hards, karena ‘Vårjevndøgn’ dijamin luar biasa memorable dan mampu menendang bokong anda, kekurangan album ini sih cuma satu saja, yaitu durasinya kurang panjang, mungkin kalo diudek-udek lagi gudang, bisa kali ditambahin lagi materi ngilang lainya, biar makin lengkap dan paripurna, malah jujur dibandingkan ‘Eternal Hails......’ saya lebih doyan dan sering memutar ulang ‘Vårjevndøgn’. (Peanhead)
“In Memory of all CULT METAL”. Fenriz
8.5 out of 10