fbpx

ALBUM REVIEW: IRON VOLTAGE – DEVASTATION

IRON VOLTAGE ‘Devastation’ ALBUM REVIEW

Disaster Records. December 1st, 2022

Thrash metal

Meskipun sempat mengalami resurgensi pada akhir dekade 2000’an sampai awal 2010’an, skena thrash Indonesia kalau boleh jujur sekarang udah gak rame kayak dulu, tahun 2012 saya rasa menjadi tahun dimana pergerakan thrash metal revival lokal sedang berada masa keemasan-nya, dibuktikan dengan dirilisnya album kompilasi ‘Konspirasi Thrash’, yang dimeriahkan oleh band-band senior (ORACLE, SPEEDKILL, LUCRETIA, dll) sampai darah-darah muda yang waktu itu sempat digadang-gadang sebagai pewaris singgasana scene thrash dalam negeri. Namun pasca peluncuran kompilasi tersebut, entah kenapa album-album nge-thrash baru malah semakin jarang, setiap tahun paling bisa dihitung dengan jari, memang semenjak 2015 masih ada karya-karya noteworthy dari SOCIAL BLACK YELLING (‘Naluri Pembunuh’),  THRASHPIT (‘Perpetual Malice’), DISCOSHIT (‘Aniaya’), KRAS (‘Mad Maniac’), AMBALAT (‘Thrash Metal 48’), ANCIENT (‘The Old Dark Tyranny’), hingga FAKECIVIL yang akhir pecah telor, melepaskan debut album mereka ‘Resistensi Musik Bejat’ beberapa waktu lalu, namun kalo dibandingkan dengan gempuran rilisan aliran death metal, hardcore ataupun black metal, jelas para geliat thrash masih agak jalan ditempat alias ketinggalan di belakang. Grup pendatang baru IRON VOLTAGE sepertinya mencoba memecahkan stagnansi tersebut, terbukti dengan popularitas band asal Bandung tersebut yang sedang menanjak, walau lebih banyak manggung di acara hardcore/punk/grindcore, karena acara thrash sendiri lebih banyak ngandelin gimmick tribute buat jualan tiker, daripada mengangkat band-band baru yang punya materi sendiri, biar bisa regenerasi.

Dirilis oleh Disaster Records, LP yang bertajuk ‘Devastation’ ini berisikan sepuluh lagu yang sarat pengaruh band bay area macam EXODUS, METALLICA era ‘Kill em All’ sampe  ‘Ride The Lighting’, VIO-LENCE, dan TESTAMENT, yang turut disusupi pula racikan metallic hardcore ala East coast, dan memang kuping anda tidak salah dengar, karena lagu-lagu dalam debut full-length IRON VOLTAGE ini, rada sebelas-dua belas dari kompossi crossover thrash ala POWER TRIP, karena band yang dimotori oleh Edy Haryanto, Reyga Adi Glatira, Yowdi Santiar, Eka Nurzaman, dan Garry Yulianto bisa dibilang sekarang mencoba ngisi vaccum of power sekaligus mencoba mengentaskan dahaga para pencinta thrash dalam negeri, yang haus materi baru dari grup asal Texas tersebut, dimana nasibnya kini tak menentu semenjak meninggalnya sang vokalis Riley Gale (R.I.P) ada Agustus 2020 lalu. Menurut saya dua lagu awal dalam album punya peran sangat krusial untuk menarik perhatian pendengar, karena kalau dari menit-menit awal aja udah gagal untuk menggaet atensi, agak susah pasti untuk yang punya kuping untuk bakal mantengin sampai kelar, ‘Devastation’ dibuka dengan dua track yang sebenernya oke, namun baik nomor self-titled atau pun “Immortal Crush” rada kurang memorable, dan punya kecenderungan membaur gitu aja antara satu sama lain, padahal kalau tracklist nya agak dimodifikasi sedikit, lalu “Dying Breath” plus “Under The Lightning” ditukar posisi untuk menjadi serangan awal, pasti gua rasa ‘Devastation’ bakalan lebih pecah, karena “Dying Breath” menurut ogut adalah salah satu lagu thrash metal terbaik dari band dalam negeri, dan “Under The Lightning” juga gak kalah sakit, dan sudah pasti bisa bikin moshpit langsung menggila.

Sayangnya dua lagu pasca “Under The Lightning”, “Enslave Warfare” dan “Explosion” kurang begitu ngena, agak sedikit generik, dan pas didengerin keduanya rada nge-blur begitu saja, yang hasilnya jadi kayak numpang lewat doang, tetapi bagi anda yang mau sedikit bersabar sampai 20 menit, kalian bakal dihadiahi dengan trek menendang bokong “Powermad”, lalu langsung disambar “Levels of Carnage”, yang gak kalah beringas. Sisa tiga lagu terakhir dalam ‘Devastation’ in my opinion merupakan lagu-lagu terbaik dari dalam album, “Into The Wire” merupakan sebuah nomor thrash yang luar biasa catchy, dan punya potensi besar jadi fan favourite, berkutnya “Wasted To Death” merupakan mid­-tempo banger yang bisa bikin leher kram, dan tentunya sebagai agresi pamungkas, IRON VOLTAGE menghadirkan ‘Dying Breath’. Walaupun proses rekaman tergolong cukup lama (kira-kira satu tahun), dan sempat terkena dampak hard disk kena format, yang menyebabkan mereka harus merkam ulang gitar, bas, sampe vokal, hasil akhir ‘Devastation’ yang di-take di Funhouse Studio (Bandung), dan mixing/mastering dipegang oleh Amos Wp, terbukti gak mengecewakan, malah kalau saya bilang ‘Devastation’ sejauh ini merupakan album thrash lokal dengan kualitas terbaik saat ini. Karena masih album pertama, bisa dimaklum lah kalau IRON VOLTAGE masih sangat terasa pengaruh band yang menjadi influence utama mereka, tapi buat album berikutnya saya rasa kalau bisa mereka mencoba eksplor diluar thrash, mungkin bisa dioplos dengan florida death metal, speed metal, atau first wave black metal, biar lebih banyak variasi, karena album pure thrash dengan durasi 40 menit itu rada overkill juga, lagian saya rasa IRON VOLTAGE sendiri lama-lama bakalan gerah, kalau digadang-gadang jadi reinkarnasi POWER TRIP terus dikemudian hari, apalagi mengingat IRON VOLTAGE punya potensi besar. (Peanhead)

7.8 out of 10