ALBUM REVIEW: INCINERATED – STELLAR ABOMINATION

ALBUM REVIEW: INCINERATED ‘STELLAR ABOMINATION’

BlackSeed Productions. September 1st, 2020

Death metal/Black metal

Sempat tertunda beberapa bulan karena pandemi global album penuh pertama dari unit death metal INCINERATED, yang berjudul ‘Stellar Abomination’ akhirnya dilepaskan juga dari kandang label bermarkas di Madrid, Spanyol BlackSeed Production. Meskipun baru dibentuk tahun 2014 kwintet asal Cirebon ini lumayan produktif dan telah menjadi banyak perbincangan dalam scene underground lokal, bermodalkan cassette-tape Demo yang dicetak dengan jumlah sangat terbatas (hanya 100 kopi saja) tahun 2016 lalu, dan sebuah mini-album ‘Enshrine in Chaos’ (rilisan Cavernous Records UK, 2017), mampu memposisikan INCINERATED sebagai salah satu band lokal baru yang paling potensial, mengandalkan formulasi death metal sekolah lama berbalut kabut kegelapan mencekam, sangat berbeda dengan band-band death metal lokal generasi baru lainya, yang mayoritas mengusung bendera brutal death metal atau technical death metal. Apabila dibandingkan dengan para pembawa panji-panji old-school death metal lokal lainya pun INCINERATED punya karakter yang khas, karena sudah semenjak 4-song Demo dulu mereka sudah banyak disusupi pengaruh kuat black metal, disaat yang lain sepertinya masih banyak yang berkutat ngulik efek becek HM-2 atau berkiblat pada sound Florida death metal era 1980’an.

Dalam ‘Stellar Abomination’ INCINERATED kembali menampilkan evolusi musik mereka terkini, sebuah progresi yang telah mereka mulai semenjak Demo 2016 lalu, Tanpa banyak basa-basi ‘Stellar Abomination’ langsung membantai indra pendengaran melalui trio barbar “Chaos Infinite”, “Fleshtemple Sanctify”, dan “Bringer of Phoenix”. Dalam ketiga lagu tersebut pengaruh grup death metal 80’an macam MORBID ANGEL, DEATH, POSSESSED, (old) SEPULTURA dkk memang masih sangat terasa, tetapi influence dari para pantheon black/death seperti ANGELCORPSE, IMPIETY, dan ARCHGOAT semakin terdengar kental. INCINERATED juga tak terjebak pada rumus-rumus black/death tok, karena terbukti komposisi yang di hadirkan dalam ‘Stellar Abomination’ cenderung cukup beragam dengan struktur lagu sedikit keluar dari pakem biasa, jadi meskipun musiknya sangat padat namun tak bakalan terdengar monoton. Setelah di terror dengan tiga serangan tanpa belas kasihan secara beruntun, INCINERATED memberikan sedikit ruang bernafas bagi pendengar via interlude nge-dark folk ala ULVER singkat ‘The Acusser’, yang memberi jalan pada rentetan tiga materi terbaik dalam album ini. “Doom Legion” merpelihatkan babak baru perkembangan musik dari INCINERATED, karena dalam lagu tersebut kedua gitaris MD dan YN turut mencoba memasukan progresi kord  disonan model PORTAL, DEATHSPELL OMEGA, IMPERIAL TRIUMPHANT, ARTIFICIAL BRAIN dkk, kemudian pada dua lagu berikutnya “Desecration” dan “Temple of Sheol”, grup sedeng ini kembali lagi mencoba ide yang  sedikit berbeda dari lagu sebelumnya karena ditengah gebukan dan kocokan riffing OSDM medok, INCINERATED turut memasukan elemen dari 90’s black metal kayak EMPEROR, SATYRICON dkk.

Kelar menggeber enam lagu beringas dua lagu terakhir dalam lagu ini sayangnya rada tak se-nampol nomor-nomor sebelumnya, mungkin karena mayoritas jurus-jurus maut telah dikeluarkan oleh INCINERATED setengah jam sebelumnya, dan saya rasa title track “Stellar Abomination” yang pekat aroma BURZUM hingga DARKTHRONE nya, lebih cocok dijadikan sebagai penutup, karena 41 menit untuk sebuah album extreme metal sepadat ini agak sedikit berlebihan, dan “Cleavath Eden” bisa dibilang merupakan lagu paling biasa aja dalam ini. Dari segi kualitas produksi khususnya rekaman dan mixing jelas ‘Stellar Abomination’ walau udah gak se – raw dulu lagi merupakan hasil produksi terbaik INCINERATED sejauh ini, karena jujur ogut agak kurang sreg dengan hasil produksi EP ‘Enshrine In Chaos’. Bersama ‘Eleventh Formulae’ dari EXUMATION yang dirilis pada awal tahun, ‘Stellar Abomination’ dari INCINERATED merupakan dua album death metal dari musisi dalam negeri terbaik tahun 2020. Kendati belum bisa mengasilkan ide yang benar-benar inovatif, keberanian kwintet ini untuk mencoba meracik berbagai elemen dari aliran extreme metal menjadi satu patut di apresiasi, dan ‘Stellar Abomination’ mampu membuka gerbang pada gebrakan INCENERATED mendatang, karena tentunya mereka masih punya banyak potensi yang bisa digali lebih jauh lagi. (Peanhead)

 8.5 out of 10