FROZEN SOUL ‘Crypt of Ice’ Album Review
Century Media Records. January 8th, 2021
Death metal
Tidak mau ketinggalan kereta sama label lain, Century Media Records langsung gercep, enggak pake pikir panjang buat menawarkan kontrak kepada dua band paling panas di scene OSDM saat ini, SANGUISUGABOGG dan FROZEN SOUL. Padahal kedua grup asal US tersebut masih terbilang baru seumur jagung, portofolionya cuma Demo sebiji berisikan empat lagu saja, dan corak death metal yang dibawakan keduanya pun masih kurang orisinil, apabila SANGUISUGABOGG adalah titisan MORTICIAN dengan segala riff manusia gua barbarnya, FROZEN SOUL alih-alih ikut-ikutan mengusung caverncore, death/doom, atau swedish death metal yang lagi booming sekarang, mereka sepertinya lebih pengen jadi reinkarnasi BOLT THOWER, bedanya FROZEN SOUL punya estetika yang bikin mengigil sampai ke tulang, kayak abis di gembleng langsung oleh Leman Russ, Primarch Adeptus Astartes Space Wolves, ditengah iklim ekstrim planet Fenris. Keputusan untuk merekrut sekaligus ngemodalin dari awal baik SANGUISUGABOGG dan FROZEN SOUL sebenarnya merupakan sebuah perjudiaan untuk Century Media, mengingat BLOOD INCANTATION, WOLVES IN THE THRONE ROOM, VENOM PRISON, LORNA SHORE dll aja dulu baru di sodori kontrak pas sudah mengantongi album critically-acclaimed dan nama besar duluan, sedangkan SANGUISUGABOGG dan juga FROZEN SOUL selain demo semata wayang, paling mengandalkan notoriety di scene bawah tanah, berserta desain kaos yang sejubel saja.
Jika SANGUISUGABOGG dalam debut albumnya ‘Tortured Whole’ udah mulai bermutasi, setelah terinfeksi virus brutal death metal, ditambah konsep liriknya juga jadi bergeser ke horror komedi, FROZEN SOUL tetep kekeuh dengan akar mereka, alias setia jadi kloning BOLT THROWER, dan masih pula mengangkat tema yang pasti berhubungan dengan es, mulai dari lirik, judul lagu, gambar sampul angker, ampe konsep video klip VHS-style. Bagi yang udah hatam ‘Realm of Chaos’, ‘War Master’, ‘The IVth Crusade’, ‘…For Victory’ atau rilisan death metal kekinian kayak ‘Sonoran Depravation’ punya GATECREEPER, tentunya materi yang dihumpun oleh FROZEN SOUL dalam ‘Crypt of Ice’ gak bakalan terdengar asing komposisinya, yang ada rasa-rasa dinginya paling hanya vokal aja, komat-kamit Chad Green terdengar seperti habis terkena hipotermia, karena nyasar di hutan pas lagi badai salju, selebihnya FROZEN SOUL masih mengandalkan archetype yang sama dengan para BOLT THROWER worshipper, dengan sedikit progresi kord agak hardcore–ish ketika band ini memutuskan untuk menurunkan kecepatan, yang lagi-lagi bukan sesuatu yang baru alias udah banyak diutilisasikan oleh grup lain dari kapan tau.
Hal yang sangat mengesalkan dari ‘Crypt of Ice’ adalah lagu-lagunya terlalu mirip antara satu sama lain, lagu title track pembuka boleh lah, lumayan nampol apalagi pas mulai melambatkan riff, namun dua track berikutnya “Arctic Stronghold” dan “Hand of Vengeance” terlalu mirip dan sangat sulit dibedakan, apalagi dari struktur hingga dinamika semua lagu dalam ‘Crypt of Ice’ cenderung gitu-gitu aja, pembawaan vokalnya juga sangat monoton dan kurang power, masih kalah lah dengan grup jebolan 20 Buck Spin, Profound Lore, dan Dark Descent. Meskipun termasuk gagal dalam mencari karakter mereka sendiri, FROZEN SOUL setidaknya mampu menulis beberapa lagu death metal bengis, yang walaupun kurang memorable namun lumayan menggedor gedang telinga seperi “Wraith of Death”, “Twist the Knife”, “Faceless Enemy”, “Gravedigger”, berserta dua lagu yang ditarik dari Demo yaitu “Merciless” dan “Encased in Case”. Selain itu rekaman-nya juga terlalu steril untuk sebuah album oldschool death metal dan betotan bass Samantha Mobley terdengar kurang berisi dalam hasil mixing akhir. Alhasil ‘Crypt of Ice’ adalah album yang terlalu datar dan gampang bikin jenuh, buat didengarkan buat selingan atau pengiring rutinitas commute agak gak terlalu menjengkelkan amat, tapi kalau buat disetel ulang berkali-kali kayaknya enggak deh, mendingan dengerin GENOCIDE PACT kalau emang lagi ngidam BOLTY kw-super. (Peanhead)
6.0 out of 10