fbpx

ALBUM REVIEW: FALLUJAH – THE FLESH PREVAILS (10 YEAR EDITION)

FALLUJAH ‘The Flesh Prevails (10 Year Edition)’ ALBUM REVIEW

Unique Leader Records. July 4th, 2024

Technical death metal

Sepuluh tahun lalu FALLUJAH melepaskan album kedua mereka, ‘The Flesh Prevails‘, sebuah album modern progressive/technical monumental era 2010’an, bersanding bareng ‘The Destroyer of All’, ‘Portal of I‘ , ‘The Parallax II’, ‘Colored Sands’, dan ‘Where Owls Know My Name’, meski saat dirilis ‘The Flesh Prevails’ mendapat nilai agregat cukup tinggi, banyak kritikus yang komplen karena dynamic range-nya mengenaskan, menjadi salah satu contoh konkret korban tren loudness war, yang memang lagi gila-gilanya saat itu, sampe-sampe sang produser Zach Ohren sempat debat kusir dengan salah satu blogger hingga mengirimkan master DR10 buat di-review ulang. Tahun 2024 ini dalam rangka perayaan satu dekade ‘The Flesh Prevails’, FALLUJAH tak hanya menggelar anniversary tour, namun band asal San Fransisco ini juga menyiapkan reissue bukan sembarang reissue, dimana mereka bersama Unique Leader Records, karena mereka merekrut kembali produser Zack Ohren, untuk mengerjakan ulang mixing dan mastering ‘The Flesh Prevails‘, agar album kedua FALLUJAH tersebut tersebut mendapatkan produksi yang lebih pantas.

Diluar hasil mixing/mastering dan sampul depan yang sudah dimodifikasi, ‘The Flesh Prevails’ versi ulang tahun kesepuluh ini tak menghadirkan hal-hal baru lain, gak ada lagu baru atau bonus b-sides dan lagu versi live, tapi hasil kerjaan teranyar Zack Ohren setidaknya memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih nyaman di kuping, gak bener-bener DR10 sih (masih nyangkut di angka 6), tapi sudah jauh lebih baik dari versi original yang kelewat terkompersi parah alias produksi brickwalled. Namun, album kedua FALLUJAH ini memang terbukti masih sangat relevan dan paling enjoyable diantara semua rilisan-rilisan mereka lain, karena album/EP sebelum ini nyerempet deathcore, dan karya mereka pasca ‘Dreamless’ rada kurang konsisten. Lagu pembuka dari ‘The Flesh Prevails’, “Starlit Path”, masih menjadi nomor pembuka terbaik yang pernah dihasilkan oleh FALLUJAH, selain itu lagu tersebut dan “Carved From Stone” membuktikan mengapa ex-vokalis Alex Hofmann masih belum tergantikan, karakter growl beliau emang gak unik-unik amat tapi penyampaiannya selalu dapet dari segi emosi, yang membuat tiap-tiap hook nampol total. Hasil produksi yang proper membuat “dua trek favorit saya dari album ini, “The Night Reveals” dan sekuel langsungnya, title track “The Flesh Prevails”, jadi semakin bening, permainan lead dari Scott Carstairs, betotan bass Rob Morey, hingga synth tipis-tipis dibelakang sekarang sudah tidak beradu sesak kayak dulu, separasinya sekarang sudah terdefinisi jelas, bikin bagian-bagian agak kalem jadi lebih bikin eargasm.

Lagu kelima “Levitation” dengan sentuhan produksi baru yang gak bikin telinga nyeri kelamaan denger, karena di versi lama biasanya genderang teling ogut udah mulai minta tolong pas masuk track tersebut, karena gak seperti NE OBLIVISCARIS dan BETWEEN THE BURIED AND ME yang lebih progresif dengan struktur lagu banyak menyelipkan momen-momen gak melulu technical show-off, beda dengan FALLUJAH, yang dari dulu emang punya komposisi lebih padat dengan durasi mayoritas dibawah lima menit. Uniknya lagu-lagu agak nyeleneh justru ditaruh semua di side-b, alhasil dari nomor keenam, “Alone With You”,  jadi seperti extended prelude untuk setting the tone, “Allure”, lagu instrumental yang mengundang bintang tamu Christian Münzner, lalu dilanjutkan dengan “Sapphire”, yang menurut saya pantas disebut main event dan juga sebagai lagu terbaik dari album ini, karena mampu mewakili semua esensi utama ‘The Flesh Prevails’, sebelum ditutup dengan “Chemical Cave”, sebuah trek mostly instrumental, sebagai sebuah send-off berkesan bagi para pendengar, mengakhiri album dengan durasi sangat pas, 40 menit lebih dikit. Tapi bagi yang mereka yang kurang suka sound drum metal era modern yang memang overquantized banget, edisi Remixed & Remastered ‘The Flesh Prevails’ ini mungkin gak bakal begitu game changer dan mampu mengubah pandangan mereka, tapi bagi penggila technical death metal, ‘The Flesh Prevails’ versi ini termasuk wajib, mau itu yang dulu udah pernah denger atau mereka yang melewatkan albumnya selama ini. (Peanhead)