DREADNOUGHT ‘The Endless’ ALBUM REVIEW
Profound Lore Records. August 26th, 2022
Progressive rock/metal
Ketika DREADNOUGHT melepaskan album kedua mereka, ‘Bridging Realms’, tahun 2015 silam, banyak yang mengira kalau grup ini bakalan cepet meledak namanya, mengingat skena Denver, Colorado selalu tokcer melahirkan band-band berbahaya, ditambah lagi dari segi komposisi DREADNOUGHT punya paket mutakhir yang super lengkap, memadukan progressive/psychedelic rock, doom metal, black metal, post-rock, hingga folk rock, sayangnya DREADNOUGHT kurang konsisten, “A Wake In Sacred Waves” gagal menyamai level rilisan kedua mereka, Sailor Records kurang juga berhasil mengeksekusi momentum ‘Bridging Realms’. Tiga tahun kemudian nongol lah ‘Emergence’, yang distribusinya sudah di pegang Profound Lore Records, tapi lagi-lagi dari segi kualitas ‘Emergence’ malah nyungsep, yang menyebabkan para pengikut fanatik rilisan-rilisan Profound Lore sekalipun mikir-mikir dulu buat merogoh kocek, akibatnya setelah mengantongi album lumayan flop tersebut, Segala hype DREADNOUGHT pun pudar menghilang hampir tak tersisa. 39 bulan plus dua minggu pasca dirilsnya ‘Emergence’, DREADNOUGHT kembali mencoba peruntungan mereka lewat full-length nomor lima, yang bertajuk ‘The Endless’, masih dibawah naungan label besutan Chris Bruni. Album kelima DREADNOUGHT ini jelas digarap secara gak sembarang, karena Jordan Clancy (drummer), Kelly Schilling (guitarist/vocalist), Kevin Handlon (bassist), bersama dua personil baru Emily Shreve (keyboardist/vocalist) dan Ryan Sims (guitarist) langsung masuk markas keramat BLOOD INCANTATION dkk, World Famous Studio bareng produser Pete deBoer, alhasil dari segi rekaman aja ‘The Endless’ sudah terdengar lebih nendang dari yang kemarenan, belum lagi DREADNOUGHT telah meracik materi yang setidaknya melampaui dua album sebelumnya,
“World Break” berhasil mengingatkan saya kembali pada kualitas album kedua mereka dulu, dengan struktur lagi yang masuk akal, dengan arah sekaligus pay off yang jelas, lalu “Midnight Moon” punya nuansa rock psikedelis medok, lengkap dengan ritme tabuhan drum ketimuran dan harmonisasi vokal menyihir, yang ditubrukan dengan atmosfir suram black metal, kehadiran gitaris kedua jelas banget membuat aransemen sekarang lebih ekspansif, tapi saya rasa trek tersebut lebih pas kalau posisinya dituker dengan “Liminal Veil”, track tersebut walau berdurasi lebih panjang dan punya formula yang lebih straight forward dengan klimaks meletup-letup, karena transisinya bakalan lebih pas ke title track “The Endless”, yang lumayan nge-doom albeit agak atmospheric. “Gears of Violent Endurance” mampu mengingatkan saya pada keganasan era death metal OPETH sebelum hijrah, dan pada pertengahan lagu Kelly Schilling bersama vokalis/kibordis teranyar Emily Shreve mengadirkan harmoni vokal witchy yang unexpected banget, dan menjadi salah satu high point album ini. ‘The Endless’ ditutup dengan “The Paradigm Mirror”, sebuah nomor progressive rock ballad, yang benar-bener maknyus buat santapan penutup, kayak abis makan soto babat pedas terus disodorin es campur sinar garut yang suegerr banget. Lewat ‘The Endless’ DREADNOUGHT mampu mematahkan segala skeptisme saya, walaupun awalnya beli rilsan fisiknya cuma buat iseng-iseng doang karena lagi diskon, ‘The Endless’ justru menjadi album progressive rock/metal terfavorit saya tahun 2022 kemarin, mengalahkan musisi kelas berat macam DEVIN TOWNSEND dan PORCUPINE TREE, memang album ini masih belum bisa melampaui ‘Bridging Realms’, tapi via ‘The Endless’ setidaknya DREADNOUGHT sudah berada dijalur yang benar. (Peanhead)
9.7 out of 10