CULT OF LUNA ‘The Long Road North’ Album Review
Metal Blade Records. February 11th, 2022
Post-metal
Semenjak merilis duology LP/EP ‘Vertikal’, yang terinspirasi film ‘Metropolis’ karya sutradara Fritz Lang pada tahun 2013 lalu, CULT OF LUNA sampai sekarang terbukti masih moncer, karena unit post-metal asal Swedia ini tak hanya luar biasa produktif, namun mereka juga belum pernah miss sama sekali, kedatangan keyboardist Kristian Karlsson memberikan suntikan ide-ide baru, yang berhasil melepaskan CULT OF LUNA, dari jerat bayang-bayang NEUROSIS dan Aaron Turner Cs, karena empat full-length awal mereka tentunya masih berhutang banyak pada kedua band tersebut, tiga tahun pasca ‘Vertikal’, CULT OF LUNA melepaskan sebuah kolaborasi bertajuk ‘Mariner’ dengan Julie Christmas (ex-MADE OUT OF BABIES/es-BATTLE OF MICE), yang arguably salah satu album terbaik dekade 2010-2019, album tersebut pun melesatkan popularitas CULT OF LUNA ke level yang belum pernah mereka capai sebelumnya. Magnus Líndberg, Johannes Persson, Andreas Johansson, Thomas Hedlund, Fredrik Kihlberg, dan Kristian Karlsson gak mau berdiam diri lama, karena setelah menyelsaikan jadwal manggung super padat selama berbulan-bulan, mereka ber-enam langsung gas memulai sesi rekaman pada akhir 2018. Dari sesi tersebut lahirlah ‘A Dawn To Fear’, sebuah double album berdurasi kolosal (80 menit), yang mengokohkan posisi CULT OF LUNA sebagai head of the table skena post-metal saat ini.
‘The Long Road North’ disebarluaskan melalui Red Creek Recordings, label baru yang dibentuk pihak band (yang tahun kemaren mencetak EP ‘The Raging River’), dengan distribusi yang tetap dipegang oleh Metal Blade Records. Secara komposisi ‘The Long Road North’ masih melanjutkan nuansa sludge/post-metal yang muram namun ekspansif dari ‘A Dawn To Fear’, bedanya kali ini meskipun masih berdurasi hampir 70 menit, ‘The Long Road North’ terdengar lebih compact alias padat, hanya 5% saja yang menurut saya sebenarnya bisa di potong, karena “Full Moon” merupakan sebuah nomor interlude yang mubazir sia-sia. Overall semua lagu dalam album ini juga termasuk sangat gampang dicerna, mungkin karena dari segi aransemen sembilan track baru yang dipersembahkan oleh CULT OF LUNA memang cukup variatif, walaupun masih dalam koridor atmospheric sludge/post-metal (belum melenceng ke aliran lain kayak INTER ARMA, OATHBREAKER, atau CELESTE), keberagaman dari segi komposisi tersebut bisa mengatasi kemungkinan lagu untuk berbaur antara satu sama lain, dan dengan kualitas songwriting lebih matang, track macam “Cold Burn”, “An Offering to the Wild”, “Blood Upon Stone”, berserta title track “The Long Road North” jadi terdengar gak ngebosenin pas didengerin, meski keempatnya punya runtime masif.
Dalam LP kedelapanya CULT OF LUNA mengundang beberapa bintang tamu, vokalis jazz/soul Mariam Wallentin turut menyumbangkan suaranya dalam bagian bertama “Beyond”, selain itu dua gitaris grup synthpop/new wave asal Prancis, PHOENIX, yaitu Christian Mazzalai dan Laurent Brancowitz, mengisi part gitar pada lagu paripurna “Blood Upon Stone”, sedangkan Colin Stetson (Tom Waits, BON IVER, ARCADE FIRE, dll) ikutan berkontribusi dalam “Beyond (II)”, yang bisa dibilang menjadi lagu credit roll album ini setelah ending eksplosif “Blood Upon Stone”, kalo soal produksi jangan ditanya lagi deh, bagi yang udah terpuaskan dengan “A Dawn to Fear”, bakal semakin dipuaskan oleh hasil rekaman, mixing, hingga mastering album ini, karena sang gitaris Magnus Lindberg, turut dibantu oleh grammy award winning engineer Ted Jensen, yang membuat ‘The Long Road North’ lebih punchy tanpa menghilangkan cita rasa organik dari album sebelumnya, didengerin pake volume full pun dijamin gak bikin sakit kuping. Setelah merilis ‘A Dawn To Fear’, yang merupakan sebuah karya momumental bagi CULT OF LUNA, saya gak menyangka kalau mereka bisa menghasilkan sebuah album yang tak hanya menandingi ‘ADtF’, namun sekaligus mampu untuk melampauinya, ‘The Long Road North’ jelas merupakan kumpulan lagu terbaik yang pernah ditulis oleh CULT OF LUNA sejauh ini, setidaknya sampai mereka merilis album yang lebih sinting lagi. (Peanhead)
10 out of 10