ABSENT IN BODY ‘Plague God’ ALBUM REVIEW
Relapse Records. March 25th, 2022
Sludge metal/Industrial metal
Disela-sela kesibukan tur tahun 2015 silam, gitaris unit atmospheric sludge asal Belgia, AMENRA, Mathieu Vandekerckhove dan (mantan) pentolan NEUROSIS Scott Kelly, sempat mewacanakan untuk membuat sebuah project baru, Dua tahun kemudian Colin H. Van Eeckhout yang juga merupakan rekan Mathieu di AMENRA bergabung dan ABSENT IN BODY pun terealisasikan, menggunakan moniker tersebut, ketiganya ikut ambil bagian dalam seri kelima ‘The Abyss Stares Back’, menyumbangkan sebuah track eksperimental berdurasi dua puluh menitan, yang dicetak dengan sangat terbatas dalam format analog 12 inch oleh Hypertension Records (Belgia), Beberapa tahun setelahnya, ditengah proses rekaman sporadis dan penggodokan album debut grup ini masih berlangsung, Igor Cavalera, yang notabene mantan penabuh gendering perang band thrash metal legendaris SEPULTURA, turut bergabung untuk memperkuat ABSENT IN BODY. Kabar mengenai tanggal rilis album debut dari band lintas negara ini akhirnya diumumkan oeh Relapse Records pada bulan Februari kemarin, meskipun hanya bermodalkan sebulanan saja buat promosi, perdana ABSENT IN BODY, full-length yang berjudul ‘Plague God’ ini langsung menjadi salah satu rilisan yang paling diantisipasi tahun 2022, karena orang-orang dibelakangnya emang sudah punya nama semua. Direkam di Much luv studio oleh produser Tim De Gieter dan di mastering oleh Jack Shirley (Atomic Garden USA), ‘Plague God’ berisikan lima buah lagu sludge metal yang terjangkiti virus industrial metal, hal tersebut membuat materi teranyar dari ABSENT IN BODY ini, terdengar sangat dingin dan mekanikal, penuh aura mengerikan dan memekikan telinga, rada mengingatkan saya pada materi awal GODFLESH dan PITCHSHIFTER, cuma lebih lambat dan ngedoom saja.
Duet antara kedua axeman, Scott Kelly dan Mathieu Vandekerckhove mampu menghasilkan riff cukup abrasive dengan atmosfir penuh kenistaan yang lengket, ditambah lagi gebukan metodis bang Igor terdengar penuh power, meskipun pembawaanya beda jauh kalau dibandingkan karya-karya beliau di SEPULTURA, NAILBOMB atau CAVALERA CONSPIRACY, yang rata-rata ugal-ugalan, alhasil keputusan Mathieu dan Scott untuk merekrutnya sangatlah tepat, karena jelas performa drummer bermarga Cavalera tersebut sangat mustahil direplikasikan secara digital. Sayangnya ‘Plague God’ berdurasi terbilang pendek untuk sebuah album post-metal/doom metal, tapi durasi agak nanggung tersebut kayaknya ada baiknya, karena tak seperti lagu-lagu AMENRA dan NEUROSIS yang dinamik, kelima lagu dalam ‘Plague God’ rade mentok di tempo, tekstur, dan komposisi yang tergolong sedikit seragam, hanya “The Acres/The Ache” saja yang saya rasa terdengar agak beda, karena sedikit menyelipkan momen-momen sendu plus clean vokal, dan juga “In Spirit In Spite” yang disisipi bagian spoken word. Tentunya karena dikerjakan tim produksi yang bertangan dingin, ‘Plague God’ terdengar penuh nuansa mencekam, cocok lah buat jadi soundtrack game horror sci-fi macam Dead Space atau Scorn, saya sendiri menempatkan album ini kedalam kategori album post-metal paling berengsek periode sepuluh tahun terakhir bersama ‘The Cavern’ (INTER ARMA) dan ‘Love In Shadow’ (SUMAC). Namun karena Scott Kelly memutuskan untuk pension dari dunia musik, dan perilaku tidak terpujinya jadi konsumsi publik, masa depan ABSENT IN BODY tentunya jadi tak tentu, Mathieu Vandekerckhove, Colin H. Van Eeckhout, dan Igor Cavalera memang masih punya kans besar untuk terus melanjutkan grup ini, namun karena AMENRA dan CAVALERA CONSPIRACY sendiri bisa dibilang sangat sibuk, seandainya toh ABSENT IN BODY masih lanjut, para pendengar sudah pasti harus sabar menunggu cukup lama, jadi sementara ini harus sudah puas dengan kelima track dalam ‘Plague God’, karena bisa saja album ini menjadi rilisan satu-satunya dari ABSENT IN BODY. (Peanhead)
8.0 out of 10