
MARROWBONE / EL SECRETO DE MARROWBONE
Sutradara: Sergio G. Sánchez
Spanyol (2017)
Review oleh Tremor
Marrowbone, yang dalam bahasa aslinya berjudul El secreto de Marrowbone (The Secret of Marrowbone) adalah sebuah film drama thriller / horror Spanyol, debut penyutradaraan dari Sergio G. Sánchez yang sebelumnya merupakan seorang penulis film. Salah satu karya penulisan terbesarnya sekaligus debutnya sebagai penulis yang berjudul The Orphanage (2007) cukup meroketkan nama Sánchez secara internasional. Lewat Marrowbone, Sánchez mencoba untuk duduk di kursi sutradara sekaligus juga penulis, diproduseri oleh rekan Sánchez yaitu J.A. Bayona yang merupakan sutradara dari The Orphanage. Meskipun Marrowbone adalah film produksi Spanyol, tapi seluruh dialog dalam film ini berbahasa Inggris, diperankan aktor yang sebagian besar berkebangsaan Inggris, serta cerita yang berlatar di Amerika. Dalam Marrowbone, Sergio G. Sánchez menggabungkan horor psikologis, drama ikatan keluarga, bumbu misteri, serta sedikit unsur supranatural dengan efektif. Meskipun tidak menawarkan porsi horror sekuat The Orphanage, tetapi film ini dikemas dengan alur cerita yang cukup menarik, membuat penonton terus menebak-nebak hingga pengungkapan terakhirnya. Namun rasanya cukup sulit untuk menuliskan plot film yang dipenuhi lapisan misteri dan pengungkapan seperti ini. Untuk menghindari spoiler, saya akan menuliskannya sesingkat mungkin.

Pada tahun 1969, Rose Marrowbone beserta keempat anaknya bermigrasi dari Inggris untuk menetap di rumah masa kecil milik keluarga Rose di pelosok Amerika. Mereka terpaksa melakukan perjalanan ini untuk bersembunyi dari mantan suami Rose, seorang pembunuh berantai yang baru saja melarikan diri dari penjara. Tak lama sejak mengubur masa lalu kelam mereka dan memulai kehidupan baru di Amerika, keluarga Marrowbone harus menghadapi kenyataan pahit: Rose meninggal dunia karena sakit yang telah lama dideritanya. Sebelum meninggal, Rose menyampaikan permintaan terakhir pada anak tertuanya, Jack, untuk menjaga ketiga adiknya. Masalahnya, tak satupun dari empat anak Rose yang telah menginjak umur dewasa. Tanpa adanya orang tua, mereka akan dengan mudah dipisahkan satu sama lain. Rose meminta Jack untuk berperan sebagai figur pemimpin keluarga untuk menjaga dan menyembunyikan ketiga adiknya hingga Jack berusia 21 tahun, umur yang secara legal cukup dewasa untuk bisa memegang hak asuh atas adik-adiknya agar mereka bisa terus menjadi keluarga yang utuh. Ini berarti, keempat saudara kandung ini juga harus merahasiakan kematian ibu mereka dari seluruh penduduk di desa tempat mereka tinggal. Jack berjanji pada ibunya akan melakukan apapun untuk menjaga keluarganya tetap bersama. Sejak kematian ibunya, anak-anak tersebut berusaha melanjutkan hidup mereka menggunakan uang yang Rose curi dari sang ayah untuk menghidupi diri mereka sendiri. Tetapi masa lalu gelap dan rahasia kakak-beradik Marrowbone selalu menghantui, dan tak ada pilihan selain menghadapinya.

Marrowbone dipasarkan sebagai film drama yang mengandung banyak unsur horor. Namun apakah Marrowbone menakutkan? Jawabannya mungkin subjektif, tapi menurut saya film ini bukanlah jenis film horror yang berfokus untuk menakut-nakuti penonton. Marrowbone memang menawarkan banyak ketegangan yang disertai perasaan gelisah serta paranoia, karena para karakternya terus berada dalam situasi yang rapuh, dilengkapi dengan beberapa momen yang menyeramkan dan mengejutkan. Tapi momen-momen horor ini menyusup di tengah cerita dengan cukup halus, dipadu dengan beberapa momen jumpscare yang untungnya tidak berlebihan. Penulis Sergio G. Sánchez sepertinya memang lebih banyak berfokus pada plot, atmosfer, serta mood daripada penciptaan adegan-adegan menyeramkan. Dengan perlahan, Sánchez menggunakan waktunya untuk membongkar satu persatu misteri serta rahasia gelap keluarga Marrowbone dan membuat film ini sebagai sebuah film horor psikologis dibanding supranatural.
Dinamika keluarga Marrowbone adalah unsur terpenting dalam plot film ini. Sebagian besar durasi Marrowbone digunakan untuk membangun kedekatan antara penonton dengan keempat kakak-beradik Marrowbone, yang masing-masing memiliki kepribadian serta peran sendiri-sendiri di dalam keluarga. Seiring berjalannya waktu, rasanya cukup sulit untuk tidak bersimpati pada keempat anak ini, terutama ketika kita mulai semakin tahu tentang gelap dan sulitnya situasi yang mereka hadapi. Apa yang saya suka adalah bagaimana Sánchez mampu membuat penonton semakin bersimpati ketika puncak pengungkapan kisah Marrowbone terkuak dan ketika ending film ini datang. Jadi, salah satu kekuatan terbesar dari Marrowbone juga ada pada para aktornya yang berperan dengan sangat baik. Penampilan mereka yang sangat bagus sama sekali tidak mengejutkan, karena para pemerannya merupakan bintang-bintang muda yang menjanjikan dan telah teruji kemampuan perannya di banyak film sukses sebelum Marrowbone dibuat, dari mulai Mia Goth (A Cure for Wellness), Anya Taylor-Joy (The Witch, Split), George MacKay (Captain Fantastic), hingga Charlie Heaton (serial Stranger Things). Setelah Marrowbone, mereka semua kembali membuktikan kemampuan acting-nya lewat lebih banyak film lagi. Rumah keluarga Marrowbone yang terletak jauh dari desa terdekat juga adalah lokasi yang sangat cocok dengan kisah yang ditulis oleh Sánchez, dan pada akhirnya rumah ini menjadi karakter tersendiri dalam film ini. Hal tersebut terbentuk lewat desain set yang terasa otentik dan diperkuat dengan penggunaan pencahayaan alami. Semua atmosfer menyeramkan dibangun secara merayap dalam rumah ini lewat suara lantai kayu yang berderit, lubang-lubang pada dinding, hingga misteri seputar cermin yang selalu ditutup kain. Sinematografi Marrowbone adalah hal lain yang sangat layak dipuji karena berhasil membuat film ini terlihat indah di satu sisi, sekaligus juga menyeramkan di sisi lain.

Marrowbone mungkin bukanlah jenis film horror yang diharapkan para penggemar horor supranatural box office ala hantu Valak dan sebangsanya. Meskipun begitu, film ini tetap menjadi tontonan yang sangat layak untuk ditonton. Saya cukup menikmati dengan cara Sánchez mengupas lapisan-lapisan misteri dan ceritanya dengan pace yang tepat. Memang ada beberapa kejanggalan dalam naskahnya, dan kengeriannya tidak terlalu menyeramkan, tapi saya mengakui bahwa Marrowbone adalah film yang dieksekusi dengan sangat baik. Akting yang luar biasa dari seluruh cast yang memerankan empat kakak beradik Marrowbone, atmosfernya memikat, misteri yang dibangun dengan baik, ditambah dengan ketegangan psikologisnya yang cukup cerdik ketika seluruh rahasia Marrowbone pada akhirnya terungkap di akhir film yang cukup sedih, rasanya semua itu sudah menjadi alasan yang cukup bagi saya untuk bisa mengabaikan beberapa kekurangannya. Namun satu hal yang perlu diingat, Marrowbone adalah film horor yang lambat. Jadi meskipun ada banyak hal yang bisa diapresiasi dari film ini, saya sadar kalau Marrowbone mungkin tidak cocok untuk ditonton oleh semua orang, terutama mereka yang mencari horor supranatural dengan pace cepat dan penuh aksi.

