MOVIE REVIEW: CAVEAT (2020)

CAVEAT
Sutradara: Damian Mc Carthy
UK / Irlandia (2020)

Review oleh Tremor

Caveat adalah sebuah psychological / supranatural atmospheric horror karya debut seorang sineas muda bernama Damian Mc Carthy yang bekerja sebagai sutradara, penulis sekaligus editor dalam proyek ini. Sebagai sebuah debut, film ini bisa dibilang sangat mengesankan. Walaupun film independen ini beranggaran cukup rendah, namun Damian berhasil membuktikan pada dunia bahwa anggaran bukanlah segalanya. Buktinya, Caveat sama sekali tidak terasa murahan walaupun hanya diperankan oleh 3 aktor utama saja, ditambah dengan 2 aktor pendukung yang berperan sebagai mayat. Dan yang terpenting, sebagai film horror, Caveat bisa dibilang sangat berhasil dalam menghantarkan atmosfer penuh teror yang kuat.

Isaac adalah seorang pria yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah mengalami sebuah kecelakaan. Kita tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tapi yang pasti kini Isaac kehilangan sebagian ingatannya setelah pulih dari kecelakaan tersebut. Seorang pria bernama Moe Barret yang mengaku sebagai kawannya, datang menawari Isaac pekerjaan dengan bayaran yang besar. Pada awalnya, pekerjaan ini terdengar sederhana. Isaac diminta untuk menjaga Olga, keponakan perempuan Barret yang menderita masalah mental serius di rumah keluarga yang terpencil. Moe pun menceritakan mengapa Olga perlu dipantau. Beberapa bulan sebelumnya, ayah Olga meninggal setelah bunuh diri di ruang bawah tanah di rumah itu, sementara ibu Olga telah menghilang tanpa jejak beberapa bulan sebelum ayah Olga bunuh diri. Dengan tawaran upah 200 poundsterling perhari, Isaac segera menerima pekerjaan ini walaupun ia tahu kalau Barret belum memberi tahu semua detail pekerjaan yang terdengar sederhana ini.

Rupanya rumah yang dimaksud Barret benar-benar terisolasi karena berada di tengah sebuah pulau kecil, dan Isaac tidak bisa berenang. Jadi satu-satunya akses memasuki area pulau adalah dengan menggunakan perahu dayung. Sesampainya Moe dan Isaac di rumah tersebut, mereka pun berjumpa dengan Olga. Bukan hanya paranoid, Olga adalah penderita skizofrenia juga. Dengan alasan Olga yang mengidap paranoid, Moe meyakinkan Isaac bahwa selama menjaga Olga, Isaac harus mengenakan sebuah harness / rompi pengekang dengan rantai yang sangat panjang agar Olga merasa aman. Di masa lalu, rompi kekang ini memang dirancang secara khusus untuk membantu nenek Olga yang merupakan seorang sleepwalker, untuk mencegahnya berjalan keluar rumah dalam tidurnya. Rantai panjang yang terpasang pada rompi kulit ini ditancapkan pada lantai beton di ruang bawah tanah, tempat ayah Olga membunuh dirinya sendiri. Pada awalnya Isaac menolak ide gila ini, karena semua penontonpun pasti akan sepakat, ini adalah pekerjaan yang sangat aneh dan pantas untuk dibatalkan. Namun Moe yang jauh lebih dominan dan manipulatif berhasil meyakinkan Isaac untuk melanjutkan pekerjaannya. Dan ini adalah kesalahan besar pertama yang dilakukan oleh Isaac. Moe Barret mengatakan kalau Isaac hanya perlu menjaga Olga paling lama satu minggu saja. Akhirnya Moe meninggalkan Isaac bersama keponakannya yang gila di rumah tua tersebut. Seiring berjalannya waktu, ketegangan mulai muncul dan misteri pun terkuak hingga ingatan Isaac kembali secara perlahan. Untuk menghindari spoiler, saya harus berhenti menuliskan plotnya di sini. Apa yang terjadi selanjutnya di sepanjang film ini adalah lapisan-lapisan sensasi penuh teror yang tidak ingin saya rusak. Apa yang bisa saya katakan sekarang adalah, film yang awalnya terasa cukup generik ini tiba-tiba berubah menjadi lebih menarik dan menegangkan. Suasana klaustrophobik yang mencekik mulai meningkat dari menit ke menit, dan cukup sulit untuk menebak apa yang akan terjadi berikutnya.

Film Caveat hampir tidak menggunakan jump scare untuk menakut-nakuti penontonnya. Kalaupun ada, porsinya sangat sedikit dan cukup relevan, dan tidak menjadikan jump scare sebagai kekuatan film ini. Justru sebaliknya, kekuatan film ini ada pada mood dan suasana. Karenanya, sutradara Mc Carthy lebih banyak memainkan atmosfer mencekam dan suasana seram rumah tua milik keluarga Olga dibandingkan jump scare. Mirip dengan film-film hantu Jepang yang sama-sama beralur lambat, Caveat memperlihatkan visual-visualnya secara terang-terangan, perlahan namun pasti. Meskipun Caveat menggunakan banyak elemen horror klise di dalamnya, seperti protagonis yang amnesia, terjebak di rumah tua dengan ruang bawah tanah yang mungkin berhantu, boneka / mainan menyeramkan, dan dilengkapi flashback untuk menjelaskan plot pada penonton, tapi menurut saya film ini cukup berhasil pada beberapa hal. Secara brilian Caveat berhasil membangun ketegangan, atmosfer creepy, mood yang gelap dan mengganggu berkat perpaduan dari sinematografi, sound effect, dan penampilan kedua aktor utamanya yang sangat baik. Hasilnya, film ini dipenuhi dengan suasana teror yang sudah semakin jarang bisa ditemukan dalam kebanyakan film horror modern.

Film ini memang tidak sempurna. Ada beberapa momen yang membuat saya mempertanyakan logika plot nya. Caveat mungkin bisa menjadi lebih baik kalau saja penulis Damian Mc Carthy menyediakan alasan yang lebih meyakinkan bagi Isaac untuk mau menerima pekerjaan ganjil ini. Dan satu hal lain yang sangat disayangkan menurut saya adalah bagaimana film ini menguak ingatan masa lalu Isaac dengan cara flashback. Penggunaan flashback mungkin bisa cukup efektif kalau dipakai dalam film-film tertentu. Tetapi dalam kasus Caveat, munculnya flashback justru agak mengganggu flow, momentum dan mood gelap yang telah dibangun secara perlahan sejak film ini dimulai.

Di luar beberapa kekurangan plot nya, Caveat merupakan film horor yang patut untuk ditonton bagi kalian yang mencari pengalaman sinematik seram yang bagus. Jangan lupa untuk menaikkan volume audio dan tonton di malam hari seorang diri, karena salah satu kekuatan film ini ada pada sound effect-nya yang sangat berhasil dalam membangun suasana mencekam. Ada begitu banyak suara yang bisa terdengar, yang secara keseluruhan memang merupakan bagian penting dari pengalaman menonton Caveat. Setelah menonton Caveat, saya menjadi semakin penasaran dengan karya-karya Damian Mc Carthy berikutnya.

Untuk berdiskusi lebih lanjut soal film ini, silahkan kontak Tremor di email: makanmayat138@gmail.com