fbpx

MOVIE REVIEW: TREMORS (1990)

TREMORS
Sutradara:
Ron Underwood
USA (1990)

Review oleh Tremor

Tremors adalah sebuah film horor / komedi / sci-fi monster karya sutradara Ron Underwood berdasarkan skenario yang ia tulis bersama produser Brent Maddock dan SS Wilson. Pada dasarnya film ini bagaikan sebuah proyek throwback sekaligus penghormatan terhadap tradisi film sci-fi monster kelas B yang sempat populer di tahun 1950-an seperti It Came from Outer Space (1953), Them! (1954), The Creeping Unknown (1955), Tarantula (1955) hingga The Monolith Monsters (1957), namun dalam versi anggaran yang memadai, teknologi yang lebih canggih, serta naskah yang lebih bagus. Meskipun berunsur komedi, tapi bukan berarti Tremors menjadi parodi dari film-film monster 50-an, tetapi sebaliknya, film ini seakan ingin membangkitkan lagi kejayaan sub-genre monster dalam industri hiburan film horor. Tremors tidak terlalu sukses secara finansial ketika pertama kali dirilis di bioskop. Namun film ini kemudian menjadi cukup laris di pasar home-video yang pada masa itu banyak didominasi oleh jaringan rental VHS. Tremors pun meraih penonton yang jauh lebih banyak dari bioskop. Setelah memiliki penggemarnya sendiri, Tremors pun menjadi sebuah proyek franchise. Sejauh ini sudah ada 7 film Tremors ditambah dengan satu serial TV yang hanya bertahan 1 season saja dalam channel Syfy. Apa yang membuat film Tremors berhasil mencuri hati para penggemarnya adalah karena film picisan ini cukup menghibur, menyegarkan di eranya, diekskusi dengan baik, dan dilengkapi dengan semua karakternya yang menyenangkan.

Plotnya sendiri sangat sederhana, berlokasi di sebuah desa kecil bernama Perfection yang terletak di tengah gurun pasir terpencil di Nevada. Secara geografis lokasinya sangat terisolasi karena dikelilingi perbukitan batu, dan hanya ada satu jalan saja untuk keluar dan masuk desa Perfection. Populasi desa ini sangat tidak masuk akal, yaitu hanya berjumlah beberapa belas orang saja. Tidak ada polisi, tidak ada sekolah, dan hanya ada satu toko serba ada. Meskipun karakter para penduduk ini sangat berbeda satu sama lain dan memiliki keunikannya masing-masing, mereka semua hidup harmonis dan bahagia. Suatu hari ketenangan desa Perfection mulai terganggu setelah beberapa penduduk ditemukan meninggal dalam kondisi yang ganjil. Ketika salah satu dari penduduk berusaha pergi ke kota terdekat untuk meminta bantuan polisi, mereka menemukan bahwa satu-satunya jalan keluar Perfection telah terhalang oleh longsoran bongkahan-bongkahan batu besar. Dalam keadaan semakin terisolasi, sisa penduduk Perfection menemukan penyebab semua keganjilan tersebut: empat ekor monster prasejarah yang berbentuk seperti cacing raksasa rupanya hidup di bawah hamparan padang pasir tempat mereka tinggal. Monster ini bisa bergerak dengan mudah di bawah tanah layaknya ikan menyelami kedalaman lautan, dan bisa muncul ke permukaan kapan saja untuk menarik apapun yang bisa mereka makan menggunakan tentakel-tentakel kecil yang keluar dari mulutnya. Dilihat dari cara berburunya, salah satu penduduk menamai monster-monster ini graboids. Saya suka nama itu. Terisolasi dari dunia luar, kini sisa penduduk desa Perfection dibantu oleh seorang mahasiswi seismologi yang kebetulan sedang melakukan penelitian getaran tanah di daerah tersebut harus mencari cara untuk keluar dari Perfection hidup-hidup dan mencari bala bantuan. Sementara itu para graboid yang pintar dan bergerak cepat terus mengintai para penduduk layaknya ikan hiu yang siap memangsa.

Sutradara Ron Underwood cukup terampil dalam membuat film monster yang menegangkan sekaligus menghibur. Perlu dicatat bahwa Tremors adalah film monster komedi dengan rating PG-13, yang artinya film ini aman untuk ditonton oleh siapapun berumur 13 tahun ke atas karena tidak adanya adegan sadis di dalamnya. Jadi bisa ditebak kalau film ini lebih banyak dihiasi dengan ketegangan dan aksi yang cukup menghibur, dengan unsur horor ringan bagaikan sebuah film monster yang diproduksi oleh Disney. Karena ini adalah film monster, jadi mari kita bahas sang monster graboids dalam Tremors. Pada dasarnya graboids adalah cacing raksasa yang hidup di bawah tanah, memiliki kepala berparuh yang bisa terbuka menganga. Dari dalam mulutnya itu, muncul semacam tentakel bertaring yang berfungsi untuk melilit korbannya ke dalam tanah untuk langsung dilahap. Dilihat dari penggambaran itu, sepertinya desain Graboids sangat terinspirasi monster Sandworm dari Dune (1965), novel sci-fi klasik karya Frank Herbert yang dikawinkan dengan konsep mulut Sarlacc yang pernah melahap Boba Fett dalam Star Wars: Return of the Jedi (1983). Untuk ukuran film semacam Tremors, special effect graboids bisa dibilang sangat bagus, dikerjakan menggunakan perpaduan berbagai teknik tradisional yang berbeda dari mulai animatronik prostetik, boneka tangan, hingga stop motion miniatur. Special effect praktis seperti ini sangat membantu keefektifan film ini sekaligus menjadikan graboids tetap tampak nyata. Maksud nyata di sini adalah, kita bisa melihat bahwa para aktor benar-benar berhadapan dengan monster raksasa, dan bukan dengan green screen yang ditempeli animasi CGI. Dengan demikian ancamannya pun ikut terasa nyata. Selain dari monsternya, para karakter dalam Tremors juga ikut membantu keberhasilan film ini. Saya suka dengan bagaimana karakter mereka ditulis, ditambah dengan hampir semua keputusan yang mereka buat cukup logis dalam setiap situasi yang mereka hadapi. Nyaris tidak ada keputusan bodoh seperti yang sering kita temui dalam kebanyakan film horor. Karakter yang paling ikonik dalam film ini adalah Burt dan Heather Gummer, karakter suami istri redneck paranoid yang memiliki gudang senapan serbu di ruang bawah tanahnya. Kalau saja film Tremors diproduksi pada tahun 2021, tentu karakter seperti Burt sangat cocok untuk mengenakan topi Make America Great Again ala penduduk dataran selatan Amerika kulit putih pendukung Trump yang pro kebebasan senjata api. Karena karakter Burt begitu ikonik, akhirnya ia menjadi satu-satunya karakter yang terus muncul di film-film berikutnya dalam keseluruhan franchise Tremors.

Sebagai film berunsur horor monster, Tremors bukanlah film yang menakutkan. Namun sebagai film sci-fi dan action, film ini cukup efektif. Sutradara Ron Underwood berhasil mengelola berbagai ketegangan, aksi, teror, sekaligus humor secara merata dan tidak berlebihan dalam pace yang terasa sangat pas di keseluruhan durasinya. Meski memiliki kekurangan, namun Tremors tetap film yang sangat menghibur, ringan, tidak menuntut penontonnya untuk berpikir rumit, dan bukan film yang perlu ditanggapi secara serius, apalagi dipikirkan tentang dari mana Graboids berasal dan mengapa baru sekarang mereka tiba-tiba memangsa manusia. Tremors bukanlah film yang masuk ke dalam daftar 20 film sci-fi horor terbaik versi saya, dan nickname yang saya gunakan sejak lama ini juga tidak ada hubungannya dengan film ini. Namun saya tetap menghargai film ini karena Tremors adalah salah satu film monster kelas B yang cukup menonjol di era 90-an dan tetap berhasil menghibur meskipun ditonton ulang 33 tahun kemudian.