THE HALO EFFECT ‘March of the Unheard’ ALBUM REVIEW
Nuclear Blast Records. January 10th, 2025
Melodic death metal
Sempat saya kira bakal jadi proyekan satu album terus bubar atau minimal sampingan belaka andai Mikael Stanne sedang tidak sibuk bareng DARK TRANQUILLITY, ternyata THE HALO EFFECT sudah muncul kembali dengan album kedua mereka, ‘March of the Undheard’, padahal DARK TRANQUILLITY lagi kenceng-kencengnya mempromosikan album baru, ‘Endtime Signals’, sekaligus mempersiapkan tur padat pada pertengahan 2025 bersama MOONSPELL dan HIRAES. Debut THE HALO EFFECT, ‘Days of the Lost’, yang dilepaskan tahun 2022 lalu, sebenarnya punya pontensi cukup tinggi untuk membangkitkan kembali gothenburg sound era akhir 90’an, karena Mikael Stanne dibantu Jesper Strömblad, Peter Iwers, Niclas Engelin, dan Daniel Svensson, alias 3/5 komposisi personil IN FLAMES di album ‘Colony” (1999), dan baik Mikael Stanne dan Niclas Engelin pun pernah nimbrung di pionir melodic death metal tersebut, namun ‘Days of the Lost’ justru lebih dekat ke materi-materi kekinian DARK TRANQUILLITY, yang membuat sebagian orang (termasuk saya) sedikit kecewa, karena sudah terlanjur punya ekspektasi yang memang kurang realistis.
‘March Of The Unheard’ dari segi produksi memang masih modern banget, namun dari melodi gitar maupun riffing lagu pertama, “Conspire to Deceive” udah kedengeran banget, kalau pengaruh ‘Whoracle’ dan ‘Colony’ sudah jauh lebih pekat, meskipun secara overall semua lagu dalam album ini masih lebih condong ke wilayah LP kedelapan DARK TRANQUILLITY, ‘Fiction’ (2007). Track kedua ‘Detonate’ dan ketiga ‘Our Channel To The Darkness’ pun langsung membuat saya optimis dengan ‘March Of The Unheard’, dua-duanya keduanya punya komposisi melodic death metal yang super nampol dan sangat mampu meninggalkan kesan, THE HALO EFFECT juga berhasil mempertahankan momentum hingga pertengahan album, karena “Cruel Perception”, “What We Become”, “This Curse of Silence / March Of The Unheard” cukup oke lah, walaupun dari segi aransemen memang tak seberani SOILWORK misalnya, namun masih jauh lebih enjoyable dan tidak terdengar generik sama sekali, kayak rilisan-rilisan ARCH ENEMY dan AMON AMARTH sekarang.
Masuk ke nomor kedelapan, “Forever Astray”, secara instan langsung menjadi lagu terfavorit dalam ‘March of the Unheard’, karena berhasil terdengar seperti kombinasi flawless antara old IN FLAMES dengan modern DARK TRANQUILLITY, namun sayangnya saya kurang sreg dengan “Between Directions”, kerena agak biasa, sedangkan “A Death That Becomes Us”, meski masih belum keluar jalur, punya racikan yang lebih distinctive, selanjutnya, “The Burning Point” berhasil menjadi lagu yang cukup eksplosif dan penuh ledakan energi, sebelum ditutup dengan sebuah trek instrumental (“Coda”) yang pas banget buat cooling down setelah empat puluh menit (yang konsepnya mirip “Acoustic Medley” IN FLAMES di EP ‘Black-Ash Inheritance’) pendengar dihajar dengan sebelas nomor melodic death metal yang tanpa basa-basi. Jujur, kalau dibandingkan dengan ‘Days of the Lost’, jelas saya lebih terpuaskan dengan album kedua THE HALO EFFECT ini, materinya lebih nonjok dan penuh gairah, memang produksinya, agak terlalu bersih banget, padahal yang bikin album-album melodeath era 2000’an enak ditelinga ya produksinya yang gak terlalu clean alias sedikit raw, tapi ‘March Of The Unheard’ saya rasa bakalan menghilangkan dahaga bagi mereka yang haus akan melodic death metal khas kota Gothenburg yang belum di oplos aliran-aliran lain, mengingat sekarang baik IN FLAMES ataupun DARK TRANQUILLITY sudah banyak bereksplorasi, dan AT THE GATES sudah lama tertidur. (Peanhead)
9.2 out of 10