THANTIFAXATH ‘Hive Mind Narcosis’ ALBUM REVIEW
Dark Descent Records. June 2nd, 2023
Avant-garde black metal
Setelah sempat lama tak menampakan wujudnya, unit black metal jadi-jadian yang sampai saat ini masih misterius muka-muka dibaliknya, THANTIFAXATH, akhirnya melepaskan album penuh kedua mereka, yang tentunya udah sangat ditungguin banget sama kaum yang terhipnotis album pertama ‘Sacred White Noise’ yang emang bener lumayan sinting dulu. Sebenarnya trio ini selama sembilan tahun enggak ngilang begitu saja dari permukaan bumi, pada tahun 2017 lalu mereka juga sempat merilis sebuah mini-album/EP berjudul ‘Void Masquerading as Matter’, tapi rilisan berisikan empat lagu tersebut banyak dianggap rada nanggung, dan belum mampu mencapai high album pertama, jadi ketika Dark Descent Records ngumumin sekaligus membuka sesi pra-pesan full-length kedua THANTIFAXATH, dengan tajuk ‘Hive Mind Narcosis’, langsung membuat para connoisseur avant-garde/dissonant black metal (termasuk ogut) jadi gak sabaran nunggu penampakan final form-nya, apalagi trek pertama yang dilontarkan “Solar Witch” cukup sedeng dari segi aransemen, dengan produksi yang lebih memanjakan telinga.
‘Hive Mind Narcosis’ punya atmosfir yang berbeda dari album pertama, kalo ‘Sacred White Noise’ lebih depresif dan penuh nuansa suram plus keputusasaan maksimum, sedangkan di LP nomor dua THANTIFAXATH terdengar seperti sebuah mahluk eldritch yang sulit untuk diterka oleh nalar manusia, semua trek dalam rilisan ini sudah pasti mampu mengopresi lalu membuyarkan segala konsepsi pendengar akan sebuah komposisi extreme metal sewajarnya, dan dijamin bakalan mengintimidasi para pendegar metal awam yang belum biasa mengkonsumsi aliran musik yang lebih eksperimental alias suka nyeleneh dari koridor-koridor genre pada umumnya. Lagu pertama aja udah lumayan gila, “Solar Witch” yang didapuk menjadi nomor pembuka sekaligus lead single dijamin bisa bikin migren, karena suka seenak jidat naikin nurunin tempo tanpa ngasih aba-aba, dua track selanjutnya “Surgical Utopian Love” dan “The Lost Wisdom of Wolves” meskipun lebih lempeng masih tetap menghadirkan beberapa twist, dan secara keseluruhan lagu ini selain dipenuhi pengaruh dari dua dedengkot avant-garde black metal asal Perancis, turut pula rada mengingatkan saya pada momen-momen paling bangke racikan IHSAHN saat bareng proyek solo dan dua karya terakhir EMPEROR, bedanya minus momen prog metal pake vokal clean dan lebih nge-doom saja.
“Burning Kingdom of Now” dan “Hungry Ghosts” mulai kembali sulit untuk ditangkep akal sehat, tapi entah kenapa saat dengerin keduanya, saya seperti selalu terpana dan akhirnya selalu mantengin sampe habis, apalagi gebukan drummer yang belum diketahui siapa sosoknya, selalu memanjakan genderang teling dengan gebukan-gebukan menohoknya, yang dibeberapa part kayak terinspirasi post-punk. Setelah waktu bernafas sejekan “Sub Lilith Tunnels”, yang tetep aja masih mengintimidasi makin ke ujung, ‘Hive Mind Narcosis’ akhirnya mencapai titik kulminasi lewat hajaran nomor paripurna, “Mind of the Sun”, yang menjadi salah satu MVP album ini bersama “Surgical Utopian Love” dan “Burning Kingdom of Now”, dimana selama hampir lima menit THANTIFAXATH menghadirkan salah satu komposisi paling intens, tanpa kompromi dan juga kompleks dalam katalog mereka, dan layaknya kehidupan yang merupakan sebuah repetisi dalam kegilaan, “Mind of the Sun” ketika berakhir langsung berputar kembali menuju hayat-nya, yaitu kesintingan trek pembuka “Solar Witch”. Disaat senior mereka DEATHSPELL OMEGA, ULCERATE, dan BLUT AUS NORD, yang belakangan ini menghasilkan materi yang lebih accessible, THANTIFAXATH justru kebalikanya lewat ‘Hive Mind Narcosis’, dimana black metal, death metal, doom metal, thrash, sampe psychedelia, sebuah album yang seperti menarasikan sebuah konflik internal baik dari segi aransemen maupun lirik, sebuah rilisan yang sudah pasti sulit dicerna, tapi ketika udah nemu titik terangnya, malah jadi nagih buat dengerin terus, dan buat saya pribadi best black metal album of 2023. (Peanhead)
9.9 out of 10