fbpx

ALBUM REVIEW: SANGUSUGABOGG – TORTURED WHOLE

SANGUSUGABOGG ‘Tortured Whole’ Album Review

Century Media Records. March 26th, 2021

Death Metal

Meskipun ‘Tortured Whole’ merupakan full length perdana dari SANGUISUGABOGG, namun hype debut dari band Caveman death metal asal Colombus, Ohio ini sudah sangat luar biasa gede untuk kategori sebuah band baru, saingan yang punya level hype yang lebih besar tahun ini paling hanya SPIRITBOX saja, bedanya SPIRITBOX sebelum ‘Eternal Blue’ diumumkan pun sudah ngetop duluan terangkat popularitas single mereka di streaming services dan media sosial, ditambah ribuan video reaksi yang berceceran di Youtube, sementara SANGUISUGABOGG semenjak merilis demo ‘Pornographic Seizures ‘ menggunakan jalur promosi bawah tanah mengandalkan obrolan gabut di grup shitpost, reddit, forum-forum musik underground, dan tentunya yang paling penting melancarkan strategi mencetak kaos dengan design sebanyak mungkin, yang akhirnya menjadikan SANGUISUGABOGG jadi dicap sebagai band kaos. Namun strategi pemasaran tersebut lumayan sukses, buktinya label sekelas Century Media Records yang biasanya ketat memilih sebelum narik band baru, langsung menawarkan kontrak pada band yang saat itu cuma bermodalkan empat lagu doang dengan total durasi sepuluh menit lebih dikit. Tetapi perjudian sang big boss label ternyata berubuah manis, karena antusiasme terhadap ‘Tortured Whole’ sangat tinggi, malah antusiasme para connoisseur musik gombrang gambreng terhadap album ini bisa menyaingi hype saat PALLBEARER mengumumkan ‘Sorrow and Extinction’ tahun 2012 silam.

Maklum dengan ekspektasi ketinggian tentunya bakal menimbulkan kekecewaan bagi mereka yang berharap terlalu berlebihan, untung-nya saya belajar pada ‘Hidden History of of The Human Race’ (BLOOD INCANTATION) dan ‘Fear Inoculum’ (TOOL), jadi tak terlalu banyak menaruh harapan pada ‘Torture Whole’. Aroma death metal ala manusia gua dari demo empat lagu dulu masih sangat mengakar, namun SANGUISUGABOGG telah berevolusi dalam LP nomer siji mereka, layaknya australopithecus afarensis menjadi homo erectus, komposisi ugga bugga yang terinspirasi MORTICIAN dan INCANTATION ketemu tempo lambat nan lengket dari AUTOPSY dan juga OBITUARY sekarang menjadi lebih sophisticated, karena SANGUISUGABOGG turut memasukan bumbu khas brutal death metal dalam materi terbaru, mulai dari penggunaan growl yang lebih dalam, blasting ugal-ugalan, groove yang kadang nyerempet slamming, sampai suara snare kayak kaleng, yang meski dibantah sama sang gitaris Cameron Boggs, saya curiga terinspirasi sound tong sampah Lars Ulrich dalam album St. Anger yang kontroversial itu. Walaupun secara keseluruhan ‘Tortured Whole’ merupakan sebuah album death metal yang tak seragam dan kohesif, namun saya agak kesulitan mencari lagu yang bisa stand out diluar “Menstrual Envy”, “Gored in the Chest”, dan “Dragged by a Truck”, dan ”Dead as Shit”, belum lagi udah durasi pendek, album ini masih sempet aja diselipkan ambient interlude, yang untungnya gak se-menjengkelkan samples dari film horror dalam rilisan-rilisan MORTICIAN.

Karena SANGUISUGABOGG sempat dituduh menggunakan gaya penulisan lirik misogynistic dalam lagu “Turkish Blood Orgy”, mencoba pendekatan berbeda dalam penulisan lirik ‘Tortured Whole’, meskipun tetap berpatokan pada tema-tema gore dan body horror yang berdarah-darah, SANGUISUGABOGG justru kalau ditelaah liriknya malah berasa banget nuansa komedi gak masuk akal yang bisa bikin ngakak, gak nanggung-nanggung buat video klip “Menstrual Envy” dan “Gored in the Chest”, band ini mengundang tim produksi dari Troma Entertainment, yang ngetop dengan serial film superhero/black comedy ‘Toxic Avenger’. Konsep tersebut membuat SANGUISUGABOGG punya estetika yang cukup nyeleneh dari band death metal kekinian yang kadang terlalu serius biar dibilang edgy. ‘Tortured Whole’ mampu menjembatani sound OSDM dan brutal death metal layaknya missing link dalam pohon filogenetika manusia. 30% materi yang ditawarkan sebenarnya belum matang-matang amat, tapi ya karena memang SANGUISUGABOGG sama seperti grup model CANNABIS CORPSE, MUNICIPAL WASTE dan LICH KING yang menulis lagu buat bersenang-senang sambil mengocok perut (dan gua jamin mayoritas riff dalam album ini pun ditulis disaat lagi tinggi), ‘Tortured Whole’ sebaiknya didengarkan tanpa perlu ekspetasi kegedean apalagi dibuat mikir gak penting, ikuti alur aja lurd dan yang paling penting jangan lupa ngangguk-ngagguk. Salam Ugga Bugga!!! (Peanhead)

8.0 out of 10