RIVERS OF NIHIL ‘The Work’ Album Review
Metal Blade Records. September 24th, 2021
Progressive metal
RIVERS OF NIHIL punya beban luar biasa berat untuk menciptakan album yang setidaknya sepadan dengan full-length ketiga mereka, ‘Where Owls Know My Name’, yang bayak di anugerahi rating near perfect oleh berbagai media cetak dan daring, sekaligus digadang-gadang jadi salah satu album terbaik dekade 2010-2019. Saya sendiri enggak terlalu berekspektasi ketinggian pada ‘The Work’, sudah kapok karena rata-rata rilisan overhype tahun 2021 pas didengerin malah subpar aja, seperti latest releases dari CARCASS, ARCHITECTS, SPIRITBOX, dan GOJIRA, ketika single pertama “Clean” baru keluar, saya termasuk malas buat icip-icip, mending nunggu abang kurir teriak “Misi Paket!!!” buat nganterin paketan pre-order, biar bisa langsung menyelam secara utuh, karena ‘The Work’ adalah sebuah concept album, mengikuti tradisi album sebelumnya. ‘The Work’ sendiri merupakan album yang lebih sinematis dan komprehensif dari ‘Where Owls Know My Name’, sangat tidak mungkin sekali buat di play menggunakan fitur shuffle, Jake Dieffenbach, Brody Uttley, Adam Biggs, Jon Topore, dan Jared Klein alih-alih bermain aman dengan melanjutkan formulasi dari ‘…Owls…” justru malah nekat melakukan percobaan-percobaan diluar ruang lingkup tech death, alhasil dalam ‘The Work’ sudah tidak tepat lagi dilegalisir dengan cap death metal.
Vokal clean yang biasa muncul sesekali buat pemanis saja, sekarang sering ditemukan hampir di semua lagu. ‘The Work’ dibuka dengan sangat menjanjikan lewat aransemen sentimentil rada jazzy dengan middle section eksplosif, “The Tower (Theme from “The Work”)”, yang lumayan tokcer buat memperkenalkan pendengar dengan overall tone dan overarching stories album secara keseluruhan. Sayangnya lagu selanjutnya “Dreaming Black Clockwork” terasa terlalu maksa eksperimentasinya, yang malah bikin malas lanjut dengerin dan sebaiknya di skip saja karena penempatan pada tracklist pun sangat salah alias merusak flow album, untungnya trek slow rock “Wait” mampu membangkitkan lagi gairah untuk ngelanjutin muter lagu-lagu berikutnya. Sama seperti “Dreaming Black Clockwork”, “Focus” dan “Clean” masih lumayan sarat element djent/core, cuma keduanya songwriting nya sudah jauh lebih baik dan nyambung, ‘The Void from Which No Sound Escapes” jadi track paling memorable dan accessible dari paruh pertama ‘The Work’, melanjutkan progresi ke ranah metal menstrim kalau dilihat dari racikan progressive metal kekinianya, dilihat dari enam lagu awal jadi jelas kalau patokan RIVERS OF NIHIL sudah bergeser dari spektrum aliran death metal.
Saxophonist Zach Strouse juga lebih terintegrasi dalam ‘The Work’, tak sekedar muncul sporadis buat pamer sax solo, namun sekarang punya tugas jadi mempertegas atmosfir gelap dan suram lagu, “MORE?” menjadi lagu death metal murni dalam album ini, yang sebenarnya akan lebih dicocok ditaruh lebih awal, biar pendengar gak keburu bosan lalu minggat, Bagian paruh kedua ‘The Work’ yang diawali oleh seniah reprise “Tower 2”, jauh lebih menarik daripada lima lagu sebelumnya, “Episode” merupakan nomor progressive metal yang mampu mengenkapsulasi komposisi progressive death metal ala era klasik OPETH misalnya, kemudian “Maybe One Day” merupakan sebuah power ballad sarat rasa-rasa Devin Townsend dan PINK FLOYD. “Terrestria IV: Work” berhasil membuat kesebaran buat mantengin dari lagu pertama hingga paling terakhir selama satu jam jadi membuahkan hasil, dalam lagu tersebut RIVERS OF NIHIL mencoba merangkum evolusi sound mereka dari album pertama ‘The Conscious Seed of Light’ hingga sekarang dalam durasi 11 menit, hasilnya sebuah konklusi spektakuler yang luar biasa epic, dan pantaslah kalau dinobatkan sebagai lagu terbaik dalam ‘The Work’. Sayangnya kalau dibandingkan dengan ‘Where Owls Know My Name’, memang kualitasnya sangat turun drastis, 25 menit awalnya kayak terlalu lesu tanpa ada riff ngena sama sekali, pacing nya berantakan, produksinya pun juga kelewat steril. Mereka yang punya ekspektasi ketinggian dan berharap ‘Where Owls Know My Name’ Part 2 harus gigit jari dan terima apa adanya. Karena saya tidak kemakan hype, ‘The Work’ kalau dibilang flop atau blunder kayak FALLUJAH ‘Undying Light’ sih enggak, hanya saja eksperimen RIVERS OF NIHIL kali ini banyak yang kurang nyambung dan masuk akal. (Peanhead)
7.0 out of 10