ALBUM REVIEW: RIPPED TO SHREDS – SANSHI

RIPPED TO SHREDS ‘Sanshi’ ALBUM REVIEW

Relapse Records. September 27th, 2024

Death metal

Unit death metal asal San Jose, California, RIPPED TO SHREDS, telah muncul lagi dengan album penuh keempat mereka, ‘三屍 (Sanshi)’, yang menjadi rilisan mereka kedua bareng Relapse Records, sekaligus jadi rekaman kedua dalam format full band, karena di dua LP awal, RIPPED TO SHREDS masih one-man band besutan Andrew Lee (SKULLSMASHER, HOUKAGO GRIND TIME, AZATH, DRAGHKAR dll). Dirilis kurang lebih dua tahun ‘劇變 (Jubian)’, entah kenapa album ini gak ada hype-nya sama sekali, padahal rilisan sebelumnya banyak masuk end of the year list tahun 2022, kayaknya Relapse lagi gatot banget tahun lalu ngiklanin dagangannya, hanya IRON MONKEY dan INTER ARMA yang kedengeran gaungnya, sedangkan baik RIPPED THO SHREDS, DREAMLESSS VEIL, dan LIVING GATE lumayan gurem, malah kalah pamor dengan katalog reissue, yang memang kayaknya lebih diminati orang. Kalo dari segi materi, ya jangan banyak berekspektasi sih, karena RIPPED TO SHREDS memang band death metal seutuhnya, gak ada kans bereksperimen diluar norma, dan dari debut udah keliatan benang merahnya sudah ke ENTOMBED dan TERRORIZER dkk.

Meskipun dari segi durasi sudah lebih melar dari album sebelumnya, ‘Sanshi’ sayangnya tidak punya trek epik kayak ‘獨孤九劍 日月神教第三節 (In Solitude – Sun Moon Holy Cult Pt. 3)’, yang runtime menjulang hingga hampir sebelas menit, dengan aransemen terbaik yang pernah mereka tulis sejauh ini. Lagu pertama, “Into the Court of Yanluowang”, jelas banget merupakan tribute RIPPED TO SHREDS terhadap swedish sound baik itu wilayak Stockholm ataupun Gothenburg, dengan sedikit flair ala DEATH hingga early PESTILENCE, namun yang menjadi daya tarik ya instrumental section/guitar solo sangat ngehe, dan terbukti sulit dicapai lagi high-nya di lagu-lagu selanjutnya. Nomor-nomor lainnya kurang lebih masih berkutat di old-school death metal/grindcore dengan sentuhan shreds yang tersebar disana-sini, namun agak disayangkan karena tak seperti ‘Luan’ dan ‘Jubian’ yang punya lumayan banyak highlight, ‘Sanshi’ agak minim momen yang bikin nyangkut di kepala, diluar melodi-melodi catchy dari sang pentolan sekaligus gitaris, Andrew Lee, dan beberapa momen agak prog di beberapa tempat, seperti dalam “Feast of the Deceased” misalnya. ‘Sanshi’ juga terjangkit penyakit akut band-band osdm masa kini, karena diluar beberap outlier, album metal kematian revivalist memang sweet spot­-nya di 34 menit kebawah, karena biasanya kalo 40 menit keatas, pas pertengahan rata-rata selalu kehabisan bensin/ide, RIPPED TO SHREDS juga mengalami hal yang sama di LP keempat mereka, karena diluar “Into the Court of Yanluowang”, “Feast of the Deceased”, “Cultivating towards Ascension”, dan track terakhir fenomenal “Perverting the Funeral Rites, Stripping for the Dead”, agak lumayan sulit merekomendasikan album ini sebenarnya, tapi buat refreshing otak atau musik pengiring beraktivitas, ‘三屍 (Sanshi)’ lumayan lah. (Peanhead)

6.4 out of 10