ALBUM REVIEW: REGIONAL JUSTICE CENTER – CRIME AND PUNISHMENT

REGIONAL JUSTICE CENTER ‘Crime and Punishment’ ALBUM REVIEW

Closed Casket Activities. March 5th, 2021

Powerviolence/Hardcore Punk

Sudah kurang lebih lima tahunan saya agak kurang update dengan yang namanya perkembangan scene Hardcore khususnya luar negeri, paling banter familiar sama yang udah punya pamor alias mainstream saja kayak KNOCKED LOOSE, TURNSTILE, SEEYOUSPACECOWBOY, HIGHER POWER, SHARPTOOTH, WRISTMEETRAZOR dll, maklum berhubung semakin banyak kesibukan dan tantangan hidup, akhirnya setiap kalau ada waktu lenggang, nyetelnya paling muter-muter di sekitaran black metal, death metal, doom metal, dan heavy/power metal aja, karena memang sudah jadi makanan sehari-hari dari jaman masih rajin nongkrongin hasil search software P2P Limewire dan menjelajahi blog-blog kvlt berbahasa Spanyol dan Portugis. Sampai beberapa minggu lalu ada yang memberikan rekomendasi pada album pertama dari grup hardcore punk/powerviolence REGIONAL JUSTICE CENTER, yang selama ini tak sama sekali masuk radar, padahal sebelum merilis ‘Crime And Punishment’ tahun ini via Closed Casket Activities, kwartet asal Seattle ini sudah banyak melepaskan entah itu single, mini-album, dan split album, walau disayangkan hanya dalam format kaset dan piringan hitam 7 inchi, baru nantinya pada tahun 2019 materi mereka bakal dikumpulkan label Jepang Cosmic Note dalam bentuk kompilasi ‘It Only Gets Worse’.

Sebagai sebuah album power violence, durasi album ini hanya lebih sedikit dari tiga belas menit, namun komposisi yang mereka bawakan dalam ‘Crime and Punishment’ sangat beringas dan mengalami improvement lumayan drastis dari EP ‘World Of Inconvenience’ dari berbagai sudut. Sepuluh nomor yang dalam album ini meskipun singkat, padat, dan tak bertele-tele, namun terdengar sangat memorable kalau dibandingkan dengan album powerviolence/fastcore/thrashcore sejenis, selain itu ‘Crime and Punishment’ juga variatif dengan dinamika yang bikin gak bosen mantengin terus berkali-kali gak melulu ngebut. REGIONAL JUSTICE CENTER banyak menyelipkan pula bagian-bagian dengan tempo lebih lambat bertabur metallic riffing yang mustahil gak bikin headbang. Produksi album ini jelas terdengar lebih heavy dan abrasif jika dibandingkan dengan materi-materi mereka sebelumnya, dan setelah diinvestigasi ternyata debut REGIONAL JUSTICE CENTER ini dikerjakan oleh mantan drummer NAILS yaitu Taylor Young, jadi pantaslah ‘Crime and Punishment’ terasa sedikit lebih metal dan saat mendengarkan album ini bisa jadi teringat pada intensitas ‘Abandon All Life’ dulu, yang sama-sama tidak banyak mubazir waktu. Walaupun dengan durasi sangat terbatas, drummer sekaligus vokalis Ian Shelton (MILITARIE GUN, NEW GODS, ex-SELF DEFENSE FAMILY) cukup ambisius dalam menulis lirik, dengan modal 13-menit mereka mencoba membahas masalah-masalah sosial, hingga problem sistemik dalam sistem peradilan pidana (criminal justice system), yang terbagi dalam dua babak/episode, terinspirasi langsung pengalaman pribadinya sendiri yang dibesarkan dalam lingkungan white trash dan rasa frustasinya ketika adiknya masuk penjara tahun 2016. Apabila dilihat dari kacamata orisinalitas REGIONAL JUSTICE CENTER memang tak sama sekali menawarkan hal baru pada aliran powerviolence/hardcore punk, tapi dengan songwriting dan eksekusi dengan performance dan produksi maksimal, menjadikan ‘Crime and Punishment’ jadi salah satu contender terkuat Album terbaik tahun 2021, setidaknya di kelas hardcore punk. (Peanhead)

8.9 out of 10