ALBUM REVIEW: PURE WRATH – THE FORLORN SOLDIER

PURE WRATH ‘THE FORLORN SOLDIER’ EP

DEBEMUR MORTI PRODUCTIOS, MARCH 6TH, 2020

AMTOSPHERIC BLACK METAL

Salah satu musisi paling produktif dalam negeri Januaryo Hardy (PERVERTED DEXTERITY, INSOLENCE, LAMENT, BLOODRIVEN) kembali merilis karya baru dari proyek atmospheric black metal PURE WRATH, yang dirilis melalui records label asal Eropa, Debemur Morti Productions (rumah band-band berbahaya seperti BLUT AUS NORD, ARCHGOAT, YEAR OF NO LIGHT, OCTOBER FALLS, etc), dengan judul ‘The Forlorn Soldier’. Mini-album tersebut dilepaskan dua tahun setelah album kedua, ‘Sempiternal Wisdom’ rilisan Hitam Kelam Records (Indonesia)/Pest Productions (Internasional) yang mendapat respon dan ulasan positif dari berbagai media baik itu cetak atau digital, album tersebut merupakan permulaan awal PURE WRATH untuk mencoba eksplorasi lebih jauh dari formula album debut ‘Ascetic Eventide’ (2017), dan mulai memasukan elemen simfonik dengan struktur lagu yang lebih cinematic, yang membuat komposisi dalam ‘Sempiternal Wisdom’ terdengar lebih variatif dan megah, sebuah progresi natural dari materi split bersama ONIRISM, ‘Endless Journey’, pada lagu ‘Homeland’ dan ‘Lautan Darah’, Ryo juga turut menggunakan clean vocal, yang meskipun masih terdengar agak gamang namun berhasil memberikan variasi kedalam album yang berdurasi hampir satu jam tersebut.

Dalam rilisan perdana PURE WRATH bersama Debemur Morti Productions, Ryo kali ini lebih berani lagi bereksplorasi dengan format atmospheric black metal ya ia bawakan di  ‘Ascetic Eventide’ dan ‘Sempiternal Wisdom’, elemen simfonik jauh terdengar lebih nampak dan integral dalam ‘The Forlorn Soldier’, dan struktur lagu ketiga track dalam mini-album ini juga terancang lebih baik, jadi lagu yang berdurasi sepuluh menit pun tak terdengar terlalu bertele-tele apalagi membuat jenuh. Dalam mini-album/EP terbarunya Ryo untuk pertama kalin mengundang musisi lain untuk membantu proses penggarapan album ini, pertama Yuriy Kononov (eks-WHITE WARD, SCHATTENFALL) drummer berbahaya asal Ukraina, yang mampu mengatasi kekurangan album-album PURE WRATH sebelumnya yang terasa datar karena memang digambar, Yuriy Kononov dengan style ngedrum agak sloppy tanpa editan justru membuat materi dalam EP terasa sangat hidup dan berkarakter, kemudian keyboardist dari grup symphonic metal, VICTORIAN, Dice Midyanti juga turut terlibat pembuatan aransemen piano/strings dalam lagu pertama, kontribusi-nya dalam lagu tersebut sangat penting dan bukan menjadi latar belaka, berhasil membawa ‘When a Great Man Dies’ menjadi lagu paling fenomenal dalam diskografi PURE WRATH, nuansa klasikal dalam lagu itu juga sedikit bikin déjà vu pada atmosfir lagu-lagu MIRRORTHRONE.

 

Dua lagu berikutnya juga merupakan tambahan berbobot untuk repertoir setlist PURE WRATH diatas panggung. “Children of the Homeland” memang agak sedikit terlalu lempeng dan belum terlalu beranjak keluar dari forumulasi atmospheric black metal ala SAOR atau WINTERFYLLETH, untungnya ‘The Forlorn Soldier’ ditutup dengan lagu epik ‘With Their Names Engraved’, yang menyimpan momen-momen paling brilian dalam mini-album/EP ini, diawali dengan tempo lebih lambat dipadukan dengan choir minimalis, lalu meledak dengan blastbeat dan tremollo riffing di bagian tengah, kemudian kembali menurunkan tempo lagi dengan petikan gitar melankolis yang berakhir dengan part super melodius penuh pengaruh band melodic doom metal macam MY DYING BRIDE atau SWALLOW THE SUN. Selain departemen songwriting yang terdengar lebih matang, ‘The Forlorn Soldier’ juga didukung kualitas produksi yang lebih baik dari sebelumnya, khususnya di proses pengambilan vokal dan mixing, Yuriy Kononov pun menjadi aktor paling penting dalam memberikan nyawa kedalam semua lagu. Perilisan mini-album/EP ini telah menjadi babak baru dalam perjalanan PURE WRATH, Meskipun hanya berdurasi hampir 29 menit (masih lebih panjang dari mayoritas mini-album/EP dipasaran), ‘The Forlorn Soldier’ berhasil menampilkan sisi lebih ekploratif dengan tema lebih gelap, sekaligus jadi pemembuat pensaran gebrakan apalagi yang PURE WRATH bakal tampilkan dalam album-penuh ketiga mereka nanti. Peanhead

8.5 out of 10