POSSESSED ‘Revelations of Oblivion’
Nuclear Blast Records. May 10th, 2019
Death/Thrash metal
Ketika pertama kali mendapat kabar kalau veteran sekaligus originator Death metal, POSSESSED. akan segera mengeluarkan album ketiga mereka setelah 32 tahun absen merilis album sama sekali, jujur saya cukup skeptis, ya mau gimana lagi?, sudah berapa banyak album comeback yang di gembar-gemborkan dari grup yang cukup lama bubar atau vakum, malah hasilnya cenderung medioker, contoh tengok saja ‘Jupiter’ (ATHEIST), ‘Resurrection Macabre’ (PESTILENCE), dan ‘At War With Reality’ (AT THE GATES), beberapa bahkan jadi becana, seperti album reuni MORBID ANGEL bersama David Vincent yang di lepas kepasaran beberapa tahun lalu, ‘Illud Divinum Insanus’ yang sekonyong-konyong henshin jadi industrial metal akhirnya hanya jadi bulan-bulanan para penggemar garis keras mereka sendiri, khususnya yang sudah berharap banyak kembalinya sound era ‘Altar of Madness’ atau ‘Covenant’. Jeff Becerra sebagai member orisinil semata wayang yang tersisa, untungnya bukan cuma berniat menjual nama legendaris ‘Seven Churches’, yang merupakan tapak tilas perkembangan extreme metal, dengan mengundang musisi-musisi kompeten pada bidangnya, POSSESSED yang saat ini diperkuat Emilio Marquez (SADISTIC INTENT,ASESINO), Daniel Gonzales (GRUESOME), Robert Cardenas (AGENT STEEL) dan Claudeous Creamer (DRAGONLORD), tak main-main untuk melibas telinga anda dengan materi teranyar mereka yang bertajuk ‘Revelations of Oblivion’.
‘Revelations of Oblivion’ sendiri saya rasa meurpakan suksesor paling hakiki dari album perdana mereka yang dirilis di tahun 1987 silam, dibandingkan percobaan memikat ranah thrash komersil yaitu ‘Beyond The Gates’ dan mini-album ‘In The Eyes of Horror’, album ketiga dari dedengkot old school death metal ini jelas jauh lebih angker dan garang, tema horror/occult dan kocokan-kocokan khas Bay Area Thrash metal masih disajikan menjadi hidangan utama, tapi bukan berarti POSSESSED jalan ditempat selama tiga dekade, Jeff Becerra dibantu para personel baru, turut serta sedikt menggubah gaya permainan menjadi lebih technical, ditambah bumbu-bumbu segar, entah itu tremolo riffing ala black metal, atmosfir heavy/speed metal dari MERCYFUL FATE dalam permainan lead Daniel Gonzales, sampai galloping beat gurih ala CARCASS era album ‘Necroticism’ dalam lagu ‘Omen’. Peter Tägtgren, yang mendapat amanat untuk menjadi produser album ini juga sedikit memasukan aroma-aroma khas dari album-album jebolah studio The Abyss, tentunya tanpa menghilangkan nuansa oldschool yang sudah dicanangkan.
Materi-materi album ini bisa dibilang masih lebih dekat ke ranah death/thrash dibanding death metal murni, dengan penulisan komposisi yang lumayan cukup variatif, membuat lagu seperti ‘No More Room In Hell’, ‘Shadowcult’, ‘Demon’ dan lagu mid-tempo ‘Abandoned’ punya kans besar jadi penghuni tetap repertoir live POSSESSED, karakter vokal khas Jeff Becerra juga lumayan membantu lagu-lagu yang ada menjadi cukup memorable dan tak hanya sekedar masuk kuping kiri keluar kuping kanan, yang jadi masalah berat lagu-lagu thrash era modern. Namun album ini masih kena penyakit mubazir durasi, beberapa lagu khususnya di bagian-bagian akhir, sebenarnya bisa di cut dan dijadikan materi album/mini-album berikutnya saja (atau Bonus Track untuk versi Jepang), dan beberapa lagu punya tendensi jadi terlalu bertele-tele, ya tapi siapa juga sih yang mau membatasi sang empunya yang mungkin memang sudah kangen untuk merilis album, jadi semua materi dari fase songwriting akhirnya di masukan semua. Tentunya album ini jelas berhasil mematahkan semua praduga buruk dan skeptisisme, POSSESSED bukan hanya berhasil menggaet pendengar lama yang sudah menunggu bangkitnya kembali sang proklamator musik ekstrim, tapi juga berhasil menduduki tahta sebagai salah
satu album death metal/thrash metal terbaik 2019 sejauh ini, dan setelah lebih dari seperempat abad ‘Seven Church’ menjadi benchmark musik extreme metal, ‘Revelations of Oblivion’ kini berhasil menjadi tolak ukur bagaimana menghasilkan sebuah album comeback yang baik dan benar, bagi para rekan seperjuangan mereka yang berniat ikut-ikutan bangkit dari kubur ataupun bagi yang coba-coba ikut tren back to the roots. (Peanhead)
8.8 out of 10