fbpx

ALBUM REVIEW: NECROT – MORTAL

NECROT ‘Mortal’ Album Review

Tankcrimes (Worldwide). August 28th, 2020

Tarung Records (Indonesia). November 18th, 2020

Death metal

Kalo tahun lalu ‘Hidden History of The Human Race’ dari BLOOD INCANTATION dan ‘Planetary Clairvoyance’ dari TOMB MOLD menjadi dua album death metal yang paling ngehype, tiga tahun semenjak sleeper hit ‘Blood Offerings’,  album kedua dari NECROT yang di beri judul ‘Mortal’ saya rasa pantas menerima titel album death metal paling ngehype tahun 2020. Apabila BLOOD INCANTATION dan TOMB MOLD di bantu bekingan dari pihak label ternama (Dark Descent Records, Century Media Records, & 20 Buck Spin), NECROT memutuskan tetap bergeriliya bersama records label besutan Scotty Heath (VÖETSEK), Tankcrimes yang selama ini lebih banyak menggelontorkan rilisan punk, thrash metal, dan hardcore. Mencuatnya nama NECROT belakangan ini selain karena kesuksesan masif ‘Blood Offerings’, turut pula di dongkrak oleh pedigree para personil nya yang memang bukan orang asing lagi dalam scene West Coast Death Metal US, Luca Indrio sendiri adalah pembetot bass di dua band death metal yang gak kalah berengsek ACEPHALIX dan VASTUM, sedangkan drummer Chad Gailey pernah terlibat bersama beberapa band extreme metal seperti PALACE OF WORMS, RUDE, ATRAMENT, MORTUOUS, dan semenjak tahun ikut memperkuat VASTUM, lalu pada tahun 2012 line-up NECROT akhirnya di sempurnakan oleh gitaris Sonny Reinhardt dari unit stoner/thrash SAVIOURS. Karena dua faktor itu jadi bukan hal aneh lagi apabila ‘Mortal’ mampu laris manis di pasaran, malah sempat nangkring dalam empat belas daftar penjualan Billboard Amerika Serikat/Kanada.

Musik yang dibawakan trio Luca Indrio, Chad Gailey, dan Sonny Reinhardt dalam ‘Mortal’ sebenarnya masih belum jauh-jauh amat dari racikan old school death metal busuk dari era 80’an/90’an dalam ‘Blood Offerings’, namun sudah sedari track pertama “Your Hell”, telah terlihat tak terbantahkan kalau ‘Mortal’ bakalan menjadi album yang lebih mematikan dibandingkan pendahulunya, riffing yang digeber  dalam album ini terdengar lebih bervariasi, dan dibarengi tempo berserta struktur lagu yang lebih beragam, NECROT semakin berani dalam menulis lagu yang keluar dari pakem old school death metal lempeng, meski masih menghasilkan lagu-lagu in-your-face macam “Dying Life”, “Stench of Decay”, dan “Malevolent Intentions”, mereka belum bermetamorfosis jadi nge-prog layaknya HORRENDOUS dan BLOOD INCANTATION, materi yang NECROT garap dalam ‘Mortal’ telah bertransformasi jauh lebih padat riffs dan kompleks, seperti “Asleep Forever” yang sarat pola riff dan guitar solo mendiang Chuck Schulidiner dan “Sinister Will” yang mampu menggabungkan gempuran death metal mid-tempo ala BOLT THROWER dengan nuansa melodi dan progresi DEATH era pertengahan, kemudian dalam serangan paripurna sekaligus title track berdurasi hampir sembilan menit, NECROT menyajikan santapan penutup bertempo lambat dan lengket. pekat bau-bau tengik AUTOPSY hingga INCANTATION.

Sama seperti banyak rilisan death metal revivalist satu dekade kebelakang ini, ‘Mortal’ memang tak menghadirkan sesuatu benar-benar baru ke dalam formulasi death metal dari masa lampau, yang banyak dianggap telah sempurna, tak perlu di utak-atik lagi, namun setidaknya NECROT berhasil tak terdengar seperti band kloningan satu-dua band saja, trio ini berhasil menggabungkan sound dan karakteristik berbagai pengusung death metal sekolah lama mulai dari DEATH, IMMOLATION, PESTILENCE, INCANTATION, DISMEMBER, UNLEASHED, BOLT THROWER, AUTOPSY dll secara apik dan yang terpenting NECROT berhasil menulis materi lumayan memorable seperti “Dying Life”, “Asleep Forever”, dan “Sinister Will”, dimana ketiga lagu tersebut saya rasa bakal menjadi pengisi setlist tetap panggung mereka, bilamana NECROT mampu tetap bertahan beberapa tahun kedepan, Hasil rekaman berserta produksi (mixing/mastering) ‘Mortal’ juga terdengar lebih nampol dan berisi, lalu disokong gambar sampul eye-catching dari Marald van Haasteren dengan style goretan yang mengingatkan pada karya-karya timeless dari artworker metal legendaris Ed Repka, sebuah ilustrasi menggambarkan segerombolan orang yang menguliti tubuh mereka sendiri dengan celurit, sama seperti NECROT yang mebuang kulit/cangkang terluar mereka kemudian menjelma menjadi salah satu monster death metal jadi-jadian paling berbahaya saat ini. (Peanhead).

8.5 out of 10.