fbpx

ALBUM REVIEW: KVELERTAK – SPLID

KVELERTAK ‘Splid’ ALBUM REVIEW

Rise Records. February 14th, 2020

Hard Rock/Heavy Metal/Hardcore Punk

Erlend Hjelvik sosok penting yang membesarkan KVELERTAK semenjak diformasikan dengan aksi liarnya sebagai frontman di atas panggung pada bulan July 2018 memutuskan untuk hengkang, tak lama berselang drummer Kjetil Gjermundrød ikutan cabut, retaknya formasi yang menghasilkan album self-titled, ‘Meir’, dan ‘Nattesferd’ membuat full length nomor empat dari KVELERTAK yang berjudul ‘Splid’ penuh suasana baru, tak hanya karena datangnya dua personil baru Ivar Nikolaisen (vokal) dan Håvard Takle Ohr (drum) namun grup kelahiran Stavanger, Norwegia ini juga pindah manajemen, sekaligus bermigrasi ke label baru Rise Records. Namun tak perlu khawatir KVELERTAK setidaknya masih berada dijalur yang sama dengan ‘Nattesferd’ ketika menggarap ‘Splid’, malahan band ini sedikit kembali ke akar, karena mereka balik ke GodCity Studios milik Kurt Ballou, produser yang menangani dua album awal, sebuah keputusan sangat tepat karena album sebelumnya yang di handle Nick Terry terlalu steril. Pentolan baru Ivar Nikolaisen sendiri sudah kenal lama dengan KVELERTAK, sempat ikutan jadi vokalis tamu di track kelima “Blodtørst” yang ada dalam self-titled, agak disayangkan aja KVELERTAK gak sekalian balik lagi menggunakan artwork dari John Dyer Baizley, karena cover art ‘Splid’ menurut ogut rada kurang eye catching

Tentunya mengharapkan kembalinya intensitas dan energi mentah dalam debut album dan ‘Meir’ sudah sangat mustahil, karena KVELERTAK ya sudah gak bisa dibilang band blackened hardcore apalagi black ‘n’ roll lagi sih semenjak ‘Nattesferd’, sekarang mereka lebih cocok disebut sebagai sebuah band rock ‘n’ roll dengan suntikan doping dari hardcore punk, classic rock, dan heavy metal, dan kalo dibandingkan solo album  viking/heavy metal dari sang mantan vokalis Erlend Hjelvik pun (‘Welcome To Hel’), ‘Splid’ sudah pasti kalah garang. Walaupun Ivar Nikolaisen masih cukup mampu untuk mengisi beberapa bagian yang membutuhkan blackened shrieks, karakternya lebih nge-punk daripada Erlend, clean vocal juga jadi lebih sering muncul dalam ‘Splid’. Agak disayangkan album ini dibuka dengan empat lagu yang terlalu one dimensional dan kurang greget, padahal KVELERTAK udah ngundang Troy Sanders (MASTODON) dalam ”Crack The Doom” dan Nate Newton (CONVERGE/DOOMRIDERS) dalam “Discord”, barulah pada “Bråtebrann” album ini mulai menarik untuk disimak, dengan komposisi yang condong ke ranah arena rock dengan reff super catchy. Selanjutnya “Uglas hegemoni” adalah sebuah trek rock ‘n roll enerjik yang sangat sulit lepas kalau udah nyangkut di dalam kepala.

“Fanden ta dette hull!” yang berdurasi hampir delapan menit punya aransemen yang lumayan proggy dengan thrash metal twist di pertengahan lagu dan lick gitar rasa melayu pada menit ke-5:50 sebelum balik lagi ke mega chorus-nya. Kemudian pada “Tevling” berserta “Stevnemøte med Satan” nuansa progressive rock/classic rock  era 70’an nya semakin terasa medok, namun dua lagu terakhir “Delirium tremens” dan “Ved bredden av Nihil” lah yang baru benar-benar mampu membuang bokong saya, KVELERTAK memunculkan kembali unsur black metal mereka di garda paling depan, dan dua lagu tersebut sangat tepat apabila disejajarkan dalam daftar lagu-lagu terbaik dalam katalog KVELERTAK, progresi-nya lumayan mindblowing, agresi dan raw energy nya pun dapet, malah transisi-transisi dalam “Delirium tremens” patut mendapat standing ovation dan “Ved bredden av Nihil” gak bakalan rancu jika masuk dalam satu playlist bareng ENLSAVED, ARCTURUS, VINTERSORG, BORKNAGAR, dan SOLEFALD. Ya memang ‘Splid’ gak bakalan bisa menandingi keliaran album self-titled dan ‘Meir’ namun saya rasa ‘Splid’ gak jauh-jauh amat levelnya dari keduanya seandainya seperempat jam awal album ini gak hanya menjual lagu buat pesta dan mabok-mabokan saja, karena 41 menit berikutnya KVELERTAK mempersembahkan tujuh materi sangat mumpuni dan dijamin selangkah didepan ‘Nattesferd’. (Peanhead)

8.4 out of 10