ALBUM REVIEW: KNOCKED LOOSE – YOU WON’T GO BEFORE YOU’RE SUPPOSED TO

KNOCKED LOOSE ‘You Won’t Go Before You’re Supposed To’ ALBUM REVIEW

Pure Noise. May 10th, 2024

Metalcore

Secara pelan tapi pasti sejak merilis mini-album ‘Pop Culture’ satu dasawarsa lalu, KNOCKED LOOSE telah menjelma menjadi salah satu band hardcore/metalcore paling ngetop di dunia, berhasil merangkul tak hanya kalangan hardcore kids namun juga berhasil crossover  ke  demografi lain, penampilan mereka selalu rame dan penuh kekacauan, mau itu di gimnasium sekolahan hingga panggung Coachella. KNOCKED LOOSE tergolong sangat ahli membuat breakdown callouts berengsek yang ikonik, layaknya “Arf Arf” dari “Counting Worms”, “Knocked Loose Mother f***er” dari “Deep in the Willow”, dan teranyar dari single “Blinding Faith”, Bryan Garris memuntahkan callouts super geblek, “Bend the knee, child of god, REEEEEEE”. Selain itu KNOCKED LOOSE menjadi anomali diantara band-band underground yang berhasil mendobrak pasar menstrim, disaat grup kayak CODE ORANGE, TURNSTILE hingga SLIPKNOT langsung jadi rada jinak karena efek “naik kasta , KNOCKED LOOSE justu jadi makin barbar dari album ke album, liat aja “A Tear in the Fabric of Life (2021)” yang dibandingkan rilisan-rilisan awal terdengar lebih brutal plus semakin banyak memasukan unsur extreme metal di hampir semua lagu, yang sepertinya menjadi salah satu resep awal nama mereka makin melesat tanpa kehilangan fans lama.

‘You Won’t Go Before You’re Supposed To’ secara jelas masih melanjutkan konsep heavy hardcore/metalcore dari mini-album sebelumnya, dengan overall sound yang lebih abrasif (namun sangat dinamis) dari EP kemarin, hasil kerjaan produser Andrew Colin Fulk yang mampu menyempurnakan sound KNOCKED LOOSE, Lagu pertama “Thirst” langsung membabat pendengar dengan blast beat + riff cukup brutal, lengkap dengan suara snare kaleng yang ternyata cocok banget, daripada sound drum overproduced hardcore/metalcore kekinian, trek berikutnya “Piece By Piece” juga tak kalah brutal meski sedikit derivatif dan breakdown­-nya agak biasa-biasa saja. Baru di “Suffocate” saya benar-benar seperti kena bogem di pelipis, lewat kocokan gitar dan pola gebukan drum diawal yang MORBID ANGEL banget, teriakan Poppy pun sangat menyatu dengan band (kalo kata Nik Nocturnal kayak adek kakak yang mengumpat kesel ke-emaknya), dan Kevin “Pacsun” Kaine memang agak laen karena pas breakdown super ngehe malah menyelipkan ketukan ala reggaeton, yang anehnya nyambung banget. Nomor selanjutnya “Don’t Reach For Me” sedikit terkontaminasi nu metal, tanpa harus kehilangan intensitas, sedangkan “Moss Covers All” kembali menonjolkan sisi death metal band asal Oldham County, Kentucky, U.S. ini, tapi sayangnya druasinya cuma 47 detik, padahal groove-nya lebih nampol dari mayoritas band deathcore sera sekarang.

Melalui “Take Me Home”, KNOCKED LOOSE mencoba sedikit bereksperimen dengan menjurus ke industrial metal, sebagai  interlude sejenak sebelum pendengar digilas lagi dengan “Slaughterhouse 2”, yang turut mengundang Chris Motionless, awalnya gua kira lagunya bakal ngikutin sound MOTIONLESS IN WHITE, karena prequel-nya emang dari album ‘Scoring the End of the World’ band tersebut, tapi sepertinya KNOCKED LOOSE tak mau berkompromi pake clean vocal segala, malah mereka turut menyisipkan sedikit black metal riffing walau hanya sekejab. Di tiga track terkahir Bryan Garris, Isaac Hale, Kevin Otten, Kevin “Pacsun” Kaine, dan gitaris baru Nicko Calderon belum kendor, “The Calm That Keeps You Awake” meskipun lagi-lagi diselipkan unsur nu-metal masih tetap belum melenceng jauh, dan lagunya pun ditutup dengan breakdown bangke yang mengingatkan saya pada early GOJIRA, nomor penultimate, “Blinding Faith” tak perlu dipertanyakan lagi lah, karena memang single ini memang pantas kalau disebut salah satu lagu terbaik tahun ini, sejak dilepaskan duluan pada 27 Februari lalu, sedangkan untuk santapan penutup, “Sit & Mourn” yang hampir menginjak total 5 menit, hands down memang lumayan epik, dimana KNOCKED LOOSE melontarkan racikan metalcore yang dipadukan dengan blackened post-sludge metal ciamik, membuktikan kalau referensi para personilnya emang gak mentok disitu doang. Walaupun berdurasi gak nyampe setengah jam (hanya lebih panjang sedikit dari ‘A Tear in the Fabric of Life’), ‘You Won’t Go Before You’re Supposed To’ menurut saya jelas menjadi album terbaik dari KNOCKED LOOSE sejauh ini, dan memang album seintens ini lebih baik jangan kepanjangan, kayak ‘Abandon All Hope’ (NAILS) dan ‘The Sin Of Human Frailty’ (END) misalnya, KNOCKED LOOSE tak hanya menjadi band HC paling populer saat ini, namun mereka tetap mempertahankan posisi mereka sebagai salah satu yang terbaik setiap melepaskan album baru. (Peanhead)

9.7 out of 10