fbpx

ALBUM REVIEW: KATATONIA – SKY VOID OF STARS

KATATONIA ‘Sky Void of Stars’ ALBUM REVIEW

Napalm Records. January 20th, 2023

Napalm Records

Setelah dua puluh empat tahun bersama Peaceville Records, tahun lalu KATATONIA memutuskan untuk teken kontrak dengan Napalm Records, label asal Austria yang saat ini sudah menggeser posisi Nuclear Blast Records, sebagai salah satu records label spesialis metal/hard rock terbesar saat ini. Keputusan Jonas Renkse, Anders Nyström, Niklas Sandin, Daniel Moilanen, dan Roger Öjersson untuk pindah rumah sebenarnya sangat tepat, mengingat sebagai salah satu band metal paling influental, sudah saatnya mereka merangkul calon-calon pendengar baru, diluar basis prog heads dan doom metal connoisseur,  karena mesin promosi Napalm punya track records cukup mumpuni naikin nama band yang mereka naungi, seperti JINJER, UNLEASH THE ARCHERS, GLORYHAMMER, WIND ROSE, etc. KATATONIA pun langsung gerak cepat setelah mengumumkan kontrak baru mereka, karena pada akhir tahun kemaren mereka udah merilis dua single baru, “Atrium” dan “Austerity”, dan dari dua single yang dilepaskan pada penghujung tahun 2022 lalu, plus “Birds” dan “Opaline”, saya sudah yakin banget kalau album kedua belas KATATONIA, yang berjudul “Sky Void of Stars” ini bakal lebih bagus berbobot “City Burial”.

Setelah mendengarkan album-nya secara penuh, semakin jelas kalau “Sky Void of Stars” berhasil melampaui album KATATONIA era 2010’an terfavorit ogut, “The Fall of Hearts”, pasalnya karena selain lebih guitar driven dengan overall tone lebih bright, full-length teranyar dari KATATONIA ini emang bener-bener catchy as fukk, 95% lagu-nya nyangkut semua dikepala, dan KATATONIA menjadikan album ini sebagai sebuah karya retrospective perjalanan karir mereka selama 30 tahun, menggabungkan elemen-elemen dari album-album mereka terdahulu (minus era-black/doom awal sayangnya). Tetapi entah kenapa saya kurang sreg sama penempatan “Austerity” jadi nomor paling pertama, niatnya mungkin bener biar gak basa-basi lewat salah satu trek paling to the point dari album, tapi justru bikin mood kurang dapet, padahal “Colossal Shade” bakalan lebih tepat jadi pembuka, karena pas banget buat memperkenalkan album baru ke pendengar lama atau pendengar baru, lewat komposisi yang memadukan riffing KISS era 80’an dengan atmosfir gelap khas KATATONIA, lengkap dengan stanky riff yang lumayan pecah. Nomor berikutnya “Opaline” punya sensibilitas pop rock yang sangat kental, sedangkan dalam “Birds” KATATONIA menulis lagu yang menjadi tribute kepada bapak gothic metal sedunia, PARADISE LOST lewat main riffs dan ketukan drum yang berasa era ‘Draconian Times’.

“Sky Void of Stars” juga gak nendang di awal-awal saja, karena empat lagu terakhir dalam album pun memorable semua, seperti doomy ballad “Impermanence” yang turut mendatangkan pentolan grup prog rock/metal SOEN, Joel Ekelöf, dua track berikutnya pun, “Sclera” dan “Atrium”, tak kalah catchy dengan lagu lain, kedua lagu tersebut menjadi pembuktian kemampuan songwriting KATATONIA yang sudah terasah selama tiga puluh tahun lebih. Walaupun drummer Daniel Moilanen udah mengerahkan performa luar biasa sejak ‘The Fall of Hearts’, namun dalam ‘Sky Void of Stars’ permainan beliau terdengar lebih luwes lewat groove dan fills yang memanjakan telinga, apalagi didukung oleh produksi drum ekspansif dan impactful dari Jacob Hansen dan Jacob Hansen semakin bikin eargasm, baik di lagu rada pop-ish hingga yang cukup garang layaknya penutup “No Beacon to Illuminate Our Fall”, yang sedikit memboyong lagi rasa-rasa metal kematian. Sebagai band tuir yang udah gak muda lagi, KATATONIA berhasil untuk selalu tetap relevan mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan karakter ataupun arah, dari sebuah band blackened death/doom, lalu berubah jadi gothic metal, terus masuk era 2000’an mulai disusupi unsur alternative rock/metal, hingga akhirnya bertransformasi jadi sebuah institusi progressive rock/metal paling disegani saat ini, dan berhubung fanboyisme saya tak mungkin terelakan, “Sky Void of Stars” sudah pasti saya tempatkan di posisi teratas album of the year 2023 sejauh ini, dan kalau melihat daftar upcoming release penghujung tahun, sepertinya sulit menggeser posisi KATATONIA di puncak klasemen. (Peanhead)

 9.9 out of 10