fbpx

ALBUM REVIEW: GODDESS OF FATE – SPIRAL ORCHARD PT.1

GODDESS OF FATE ‘Spiral Orchard Pt. 1 (Tour Edition)

Narcoleptica Records/Samstrong Records. July 2019

Progressive death metal

Ketika mencari musik lokal yang unik dan out of the box, Yogyakarta selalu jadi tujuan pertama pencarian saya, pasalnya selalu ada aja band yang cukup berani, tak terpengaruh trend yang sedang ngehits layaknya kota-kota lainya di Indonesia. Sebut saja ZOO, CRANIAL INCISORED, SENYAWA, FALLENLIGHT, SANGKAKALA, LEFTYFISH dan bejibun band berbahaya lainya jebolan netlabel YESNOWAVE. GODDESS OF FATE sendiri merupakan salah satu grup musik asal Jogja yang patut dipantengi, pertama kali mencuat dengan Demo 3 lagu yang ditindak lanjuti via split album bersama dua band muda Jogja berbahaya lainya (EXHUMATION & NOCTURNAL KUDETA), GODDESS OF FATE memulai menapakan jejak-nya di ranah technical death metal secara serius melalui mini-album ‘A Reversal Civilization’ melalui Pathfinder Records di tahun 2011 lalu. Setelah hampir tak ada kabar dan berita selama 6 tahun, GODDESS OF FATE akhirnya muncul kembali dengan album penuh pertama mereka, bertajuk ‘Spiral Orchard Pt. 1’ sebuah episode pertama dari album concept dua babak yang
dicanangkan quartet ambisius asal Jogja ini, dengan ‘Spiral Orchard’ edisi perdana GODDESS OF FATE memperlihatkan transformasinya, memang secara keseluruhan arah kiblatnya masih dalam territorial aliran Death metal, pendekatan dalam album debut ini jelas jauh berbeda dan terdengar lebih matang dari mini-album (EP) mereka di tahun 2011, sekarang alih-alih terpengaruh NECROPHAGIST, SPAWN OF POSSESSION dan DERCEPIT BIRTH, kali ini GODDESS OF FATE lebih kesemsem dengan gaya penulisan para dedengkot progressive death metal seperti OPETH, EDGE OF SANITY, ataupun grup prog metal zaman now macam BETWEEN THE BURIED AND ME dan NE OBLIVISCARIS, yang berani menggabungkan Death metal yang garang dan brutal dengan estetika dari sub-genre lain, muai dari rock progresif era 70’an, rock psikedelis, folk rock, dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadikan ‘Spiral Orchard’ cukup komperhensif dari segi komposisi musiknya.

Tengok saja lagu pembuka ‘Acromantic Pt. 1’ yang bisa saja mengecoh pendengar dengan gaya permainan yg sedikit nyerempet indie folk senja, lengkap dengan vokal tamu dari Wednes Mandra (RABU) yang membuat lagu ini cukup syahdu, tapi jangan salah lagu pertama tersebut hanya merupakan sebuah prolog dari lagu 4 part yang dilajuntkan di trek berikutnya, bagi yang sudah terlanjur terlelap dan terkecoh bisa langsung kaget dengan lagu selanjutnya ‘Bipolar Elixir’ yang langsung menghantam anda melalui nuansa old-school death metal dengan struktur lagu yang cukup lasak dan ogah berdiam diri dalam zona nyaman, GODDESS OF FATE berhasil dengan elok melakukan transisi dari part garang lalu ke bagian akustik melankolis kemudian beranjak lagi ke bagian dengan riff teknikal berbelit-belit, jadi jangan aneh kalo di lagu-lagu berikutnya seperti ‘String Eclipse’, grup ini masih mengikuti formulasi yang sama tentunya dengan elemen yang berbeda-beda dimasing-masing lagu. Selain itu mereka juga turut memasukan dua buah lagu instrumental yang berfungsi sebagai Intermission dan Outro, yang pertama adalah ‘Limbo yang merupakan trek Ambient/Noise, dan ‘Pillar of Autumn’ yang membuat saya tertipu karena sempat saya kira sebuah lagu terinspirasi theme song epik serial video games HALO, tapi ternyata lagu nya lebih mirip lagu tema serial Fantasy atau Medieval ala CHRONO CROSS atau XENOGEARS.
Sayangnya kekurangan paling fatal dari ‘Spiral Orchard Pt. 1’ terletak pada kualitas produksi nya, entah itu dari proses mixing ataupun mastering, tone gitar nya kurang nendang, gebukan drum nya terasa kurang dinamis dan kaku, belum lagi suara gitar yang bikin telinga pegal di lagu ‘Enshrouded in Crystals’, dalam rilisan versi tour edition untungnya bonus disc yang berisikan materi yang sudah setidaknya di mastering ulang sedikit bisa mengobati penyakit-penyakit yang ada walau belum
maksimal tentunya, tapi yang spesial adalah sebuah lagu bonus yang merupakan kisi-kisi act kedua ‘Spiral Orchard’, yaitu lagu ‘The Orchid Gardener’ dengan materi yang sepertinya lebih jauh lagi terinspirasi karya progressive metal era kekinian, yang tentunya berhasil memantik rasa penasaran. Memang album ini jauh dari sempurna apalagi dari aspek produksi tapi saya pikir ditengah kejenuhan akan rilisan-rilisan baru dari skena death metal lokal yang masih jalan ditempat disitu-situ aja, kehadiran GODDESS OF FATE dengan ‘Spiral Orchard’ setidaknya bisa membuat saya mau lagi untuk ngulik album death metal dalam negri, kali aja nemu yang berengsek lagi. (Peanhead)

7.0 out of 10