fbpx

ALBUM REVIEW: GLORA NEXUS – A GRAND MONUMENT TO MORTALITY

GLORA NEXUS ‘A Grand Monument to Mortality’ ALBUM REVIEW

Bhumidhuka Productions/ Harsh Productions, June 6th, 2021

Melodic Black Metal

Sudah dua-tiga tahun terakhir penggiat logam hitam tanah air sangat dimanjakan dengan deras nya rilisan black metal dari musisi dalam negeri, para penggemar yang haus akan album  black metal dari anak bangsa sangatlah beruntung, karena mereka bisa tinggal pilih aliran black metal sesuai selera masing-masing, dari black metal yang masih berakar pada Skandinavian sound, Epic black metal khas suku Germania, post-black metal/blackgaze, dsbm, war metal, dissonant black metal hingga thrash metal yang terkontaminasi arwah kegelepan dan black metal yang bercorak nusantara pun ada, jadi banyak pilihan, gak bakalan bosan dengan yang itu melulu saja. One-man project GLORA NEXUS meskipun masih pendatang baru, merupakan salah satu nama yang sudah bisa diperhitungkan di scene black metal Indonesia saat ini, mesikipun baru bermodal sebuah single “Spiritual Havoc” yang dirilis pada September 2019 silam. GLORA NEXUS sudah terlihat potensi nya, dalam single tersebut Svarte sebagai sosok misterius dibelakang layar GLORA NEXUS, juga dibantu oleh Daniel Natjaard (HORDAVINTHRA, VALERIAN, DAN THIRST OF BLOOD), tokoh cukup disegani di scene black metal tanah air.

Apabila dalam debut single “Spiritual Havoc” masih sangat kental pengaruh Swedish black metal ditambah sedikit MGLA dan UADA, dalam mini-album ‘A Grand Monument to Mortality’, GLORA NEXUS telah mencoba melebarkan sayap, dengan melakukan eksplorasi lebih luas lagi dan telah berhasil keluar dari bayang-bayang DISSECTION, yang selalu muncul sebelumnya ketika ada pembahasan mengenai GLORA NEXUS. ‘A Grand Monument to Mortality’ berisikan tiga buah lagu plus dua intro/outro dengan total durasi kurang lebih 18 menit, walupun terbilang pendek durasinya, tiga buah trek yang dipersembahkan oleh Svarte sangat menarik untuk disimak, saya hanya menyayangkan saja “Death Omnipotent, Death Omnipresent” dipilih menjadi amunisi utama yang dilepas kepasaran, pasalnya lagu tersebut tak semenggugah selera dua lagu lainya, agak terlalu biasa saja aransemen-nya masih belum jauh-jauh amat dari single “Spiritual Havoc”, untungnya kehadiran guitar shredder Lexy Alexander (BLODWEN) pada paruh ketiga mampu membuat trek tersebut sedikit lebih berwarna. “Verboten Vibes” lah yang saya rasa pantas menjadi jurus andalan GLORA NEXUS untuk menggemparkan scene bawah tanah Indonesia, komposisi yang dihadirkan dalam lagu tersebut lumayan segar, Svarte turut pula menggunakan progresi kord ngambang/nggantung, hingga menggunakan alat musik khas Sunda, Tarawangsa.

“Hear The Call” juga tak kalah impresif dari segi komposisi, bisa membuktikan kalau GLORA NEXUS tidak bermodal satu-dua formulasi belaka, “Hear The Call” dibuka dengan riffing teknikal macam EMPEROR/IHSAHN, motif riff nya kemudian sempat berubah bentuk beberapa kali, dan struktur lagunya pun sangat fluid dan dinamis, salah satu alasan mengapa GLORA NEXUS sudah selangkah di depan dibandingkan band black metal lokal seumuran, belum lagi “Hear The Call” tak sungkan untuk menggunakan scale dan counterpoint yang masih agak jarang ditemui dalam komposisi black metal dari band dalam negeri. Tentunya karena masih berupa mini-album dengan durasi seadanya, ‘A Grand Monument to Mortality’ lebih cocok dibilang sebagai appetizer dari pada menu utama, masih banyak hal yang bisa dipoles lagi pada sesi penggarapan album penuh pertama nantinya, dan kalau bisa next time GLORA NEXUS menggunakan bantuan drummer manusia saja atau minimal menyewa jasa engineer yang dapat menggambar drum mesin lebih rapih, karena isian drum dalam ‘A Grand Monument to Mortality’ masih kaku dan pada bagian ngebut rada kurang tight, selain itu Svarte bisa memperbaiki teknik vokalnya supaya bisa terdengar semakin powerful. Di luar kedua nitpicking tersebut, ‘A Grand Monument to Mortality’ saya rasa sudah menjadi mini-album yang fantastis, sebuah teaser apik yang bisa membuat pendengar jadi gak sabaran menunggu album penuh pertama GLORA NEXUS. (Peanhead)

7.5 out of 10