FROMHELL ‘March On Gravitation’
November 26th, 2016. Naturmacht Productions
Progressive Black Metal
Dekade 2010 sampai 2019 saya rasa merupakan zaman keemasan scene musik ekstrim Indonesia, bukan hanya dilihat dari kuantitas rilisan lokal yang jumlah nya tak terbendung, namun juga dilihat dari kualitas album yang dirilis pada dekade tersebut, tinggal pilih dari sub-genre musik ekstrim manapun pasti mudah menemukan album-album yang kelas nya sudah gak kalah dengan rilisan dari musisi Amerika Utara dan Eropa, mau itu dari aliran death metal, grindcore, black metal, doom metal, thrash metal, symphonic metal, powerviolence, sludge, sampai avant-garde metal pun sudah mudah di temui. Namun dengan kuantitas rilisan yang tak terhitung jumlahnya, membuat banyak album-album yang sebenarnya bagus jadi kurang mendapat perhatian dan ekspos karena harus bersaing ketat untuk mendapat atensi media dan pendengar. Band asal Ibu Kota, FROMHELL meskipun sudah merilis dua album berbahaya selama dekade tersebut, sayangnya masih kurang mendapat perhatian yang sepantasnya dari para metalhead lokal, padahal grup black metal ini punya karakter musik yang sangat kuat bahkan konsepnya termasuk sangat maju kalau dibandingkan band black metal lokal lainya.
Apabila pada album pertama ‘巫峽 Dynasty’ Duo Derick Prawira (VALLENDUSK, PROCEUS, DRACONIS INFERNUM) dan Dedi Sadikin mengawinkan konsep progressive black metal dengan Legenda dan Chinese mythology, lengkap dengan instrumentasi dan penggunaan nada-nada yang terinspirasi chinese folk music, pada album keduanya ‘March on Gravitation’ yang masih dirilis via label Jerman Naturmacht Productions, FROMHELL memperkenalkan konsep luar angkasa dan sci-fi, lengkap dengan perubahan komposisi musik mereka yang kali ini lebih futuristik dan lumayan banyak terdengar pengaruh dari DEVIN TOWNSEND, IHSAHN, WHILE HEAVEN WEPT hingga local heroes KEKAL, namun FROMHELL tak begitu saja meninggalkan roots musik mereka, nuansa Nordic black metal dari album pertama mereka seperti SATYRICON, KEEP OF KALESSIN, VINTERSORG, BORKNAGAR dan ENSLAVED masih menjadi tulang belakang penyokong tiap-tiap lagu. FROMHELL menghadirkan materi yang lebih epik lagi dalam ‘March on Gravitation’, dengan highlight dua lagu kolosal ‘Conqueror of The Massive Star | Celestial Night’ yang berdurasi empat belas menit, dan tentunya ‘A Million Castor | Stellar Space’ dengan durasi dua puluh dua menit layaknya lubang hitam yang menjadi episentrum album ini.
FROMHELL tentunya bukan hanya menulis lagu panjang tanpa esensi, semua lagu yang ada dalam ‘March on Gravitation’ yang durasi nya di atas lagu extreme metal rata-rata dipenuhi progresi riff yang masuk akal, mereka pun tau momen yang tepat melakukan perpindahan dari satu bagian ke bagian yang lain dan tentunya yang paling penting semua lagu yang ada cukup catchy dan memorable bahkan di lagu paling panjang seperti ‘A Million Castor | Stellar Space’, hal tersebut menjadikan ‘March on Gravitation’ tak didera penyakit monoton yang banyak diderita album-album progressive metal kebanyakan. FROMHELL juga mampun mengawinkan agresi black metal penuh tremollo riffing dan blastbeat dengan part melodius menggunakan clean vocal dan harmonisasi vokal syahdu yang di iringi genjrengan gitar akustik tanpa terdengar gamang sama sekali. ‘March on Gravitation’ bukan hanya di dukung oleh songwriting yang solid dan berkarakter namun kualitas rekaman dan produksi ini juga patut diacungi jempol, walaupun saya agak berharap porsi bass pada proses mixing bisa di naikan lagi (dan bagian clean vocal mungkin bisa lebih di rapihin lagi), overall hasil akhir produksi album ini gak kalah dengan rilisan-rilisan dari label besar, menjadikan ‘March on Graviation’ sebuah paket komplit yang jarang-jarang ditemui di sini sekaligus salah satu album terbaik yang pernah lahir dari scene musik ekstrim Indonesia. (Peanhead)
9.5 out of 10.